Wiranto Sebut Karhutla Berkurang hingga 90%

Senin, 30 September 2019 - 16:27 WIB
Wiranto Sebut Karhutla...
Wiranto Sebut Karhutla Berkurang hingga 90%
A A A
JAKARTA - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di beberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan hingga saat ini masih terjadi. Namun, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menteri Polhukam) Wiranto memastikan, Karhutla sudah berkurang hingga 90%.

"Untuk Karhutla ini, dari laporan-laporan yang masuk itu sudah 90% berkurang, dari total titik-titik api yang ada tinggal 10%," ungkap Wiranto saat Konferensi Pers tentang Situasi Polkam Terkini di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta (30/9/2019).

"Dan mudah-mudahan hujan buatan yang terus menerus kita lakukan sampai menunggu hujan yang sungguhan titik apinya menjadi zero. Dengan demikian diharapkan tidak akan lagi mengganggu kesehatan masyarakat, tidak akan mengganggu cuaca," sambungnya.

Wiranto mengatakan, upaya pemadaman terus dilakukan, salah satunya dengan hujan buatan. Namun, pemadaman dengan hujan buatan terkendala adanya pergeseran awan.

"Kita sudah bicarakan, bahwa dilaporkan hujan di daerah terdampak kebakaran hutan ternyata mundur lagi. Hujan kira-kira akan muncul secara regular bulan November," tuturnya.

"Mengapa? Karena ternyata awan yang dinamakan akan mengguyur hujan di daerah-daerah rawan atau kritis kebakaran hutan di Sumatera maupun di Kalimantan ternyata awannya mengalir ke Taiwan," tambahnya.

Sehingga sekarang ini kata Wiranto justru yang sudah bergumpal-gumpal bergeser ke wilayah Taiwan. Namun, masih ada sisa-sisa awan yang mempunyai kualitas air, uap air yang lebih dari 70% dan ini sangat potensial untuk dibuat hujan buatan.

"Sehingga, dengan adanya perhitungan itu empat pesawat TNI AU sudah di-standby di daerah-daerah yang rawan bencana kebakaran, dan setiap saat siap untuk membuat hujan buatan," tambahnya.

Hujan buatan, kata Wiranto sangat efektif untuk upaya pemadaman Karhutla. "Dan ternyata efektif kan hujan buatan yang telah dibuat beberapa waktu lalu. Kita perkirakan hujan buatan ini akan terus kita lakukan sehingga menyambung, atau rata-rata menutup celah-celah musim kemarau panjang dengan hujan di bulan November nanti," jelasnya.

"Dengan harapan tanah-tanah yang sangat rawan kebakaran sangat basah. Sehingga kebakaran hutan yang diakibatkan oleh ulah tangan-tangan manusia sudah bisa kita cegah kembali," tutup Wiranto.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1210 seconds (0.1#10.140)