Interupsi Paripurna, Pemerintah Diminta Tak Cuma Pikirkan Pelantikan Presiden

Senin, 30 September 2019 - 12:57 WIB
Interupsi Paripurna, Pemerintah Diminta Tak Cuma Pikirkan Pelantikan Presiden
Interupsi Paripurna, Pemerintah Diminta Tak Cuma Pikirkan Pelantikan Presiden
A A A
JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Refrizal meminta pemerintah jangan cuma memikirkan pelantikan Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2019 nanti. Pemerintah diminta juga memikirkan masalah di Papua.

"Jangan hanya memikirkan pelantikan presiden dan lain-lain, tapi masyarakat yang terbunuh tidak terpikirkan oleh dia," ujar Refrizal dalam interupsinya di Rapat Paripurna DPR Penutupan Masa Bakti 2014-2019, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2019).

Refrizal yang juga sebagai pimpinan organisasi keluarga Minang dan perantauan Padang Pariaman mengutuk keras tragedi kemanusiaan di Wamena, Papua. "Saya minta pemerintah segera turun tangan memulangkan pengungsi-pengungsi ke daerah masing-masing, supaya masyarakat aman," tegasnya.

Dia menilai sejauh ini tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulut Presiden Jokowi maupun pemerintah terhadap masalah di Wamena. Menurut informasi yang dihimpunnya, ada ratusan orang meninggal dunia di Wamena.

"Tolong diinvestigasi masyarakat Minang yang meninggal, masyarakat Bugis yang meninggal, masyarakat Jawa yang meninggal. Ini jangan sampai terjadi konflik antarsuku, ini adalah negara kita harus rawat," tandasnya.

Kemudian, kata dia, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga harus segera menyikapi persoalan itu. "Kalau pemerintahnya lengah dan tidak adil ini akan terjadi yang lebih besar lagi," katanya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0090 seconds (0.1#10.140)