Perebutan Kursi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Makin Panas

Senin, 30 September 2019 - 07:24 WIB
Perebutan Kursi Ketua...
Perebutan Kursi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Makin Panas
A A A
JAKARTA - Perebutan kursi ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bakal makin panas. Ada dua partai besar mengincar posisi ini. Selain Partai Golkar yang sudah mengajukan Bambang Soesatyo sebagai calon ketua MPR, Partai Gerindra ternyata juga mengincarnya.

Partai pimpinan Prabowo Subianto ini menunjuk sekretaris jenderal (sekjen)-nya Ahmad Muzani untuk maju sebagai ketua MPR. “Kalau Gerindra kan kita punya calon pimpinan MPR namanya Bapak Ahmad Muzani. Insya Allah, kami akan berjuang sekuatnya untuk mewujudkan bahwa pimpinan (ketua) MPR dari Gerindra,” kata anggota Badan Komunikasi (Bakom) DPP Partai Gerindra Andre Rosiade di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, kemarin.

Menurut anggota DPR periode 2019-2024 ini, Gerindra sebagai partai di luar pemerintahan dan pemegang suara terbanyak kedua tentu lebih pantas untuk menduduki posisi ketua MPR ketimbang Golkar. “Suara kami lebih banyak dari Golkar ya wajar dong kami bisa jadi pimpinan (ketua) MPR,” tandas Andre.

Soal bagaimana strateginya, menurut Andre, pihaknya akan berdiskusi dan melakukan musyawarah bersama delapan fraksi lain dan perwakilan DPD. Yang jelas, Gerindra punya calon yang bernama Ahmad Muzani untuk dijadikan ketua MPR. “Apakah nanti akan terpilih atau tidak menjadi ketua MPR, kita kembalikan kepada floor,” paparnya.

Meski demikian, Andre melanjutkan, Gerindra akan melihat bagaimana peta dukungan dari seluruh anggota MPR kepada calon dari Gerindra. “Tapi, apakah bisa menjadi ketua atau tidak, nanti kita lihat kondisi dukungan dari anggota MPR. Jadi MPR itu banyak ada sembilan fraksi, ada DPD,” ucapnya.

Soal calon wakil ketua DPR dari Gerindra, Andre menyebut bahwa hal itu akan diumumkan pada 2 Oktober pascapelantikan DPR atau jelang pemilihan pimpinan MPR. “Nanti wakil ketua DPR diumumkan tanggal 2, kan pemilihan tanggal 2. Sebelum pemilihan diumumkan,” tandasnya.

Sementara itu, Partai NasDem menghormati keputusan Partai Golkar yang menunjuk Bambang Soesatyo sebagai calon ketua MPR periode 2019-2024. NasDem bahkan menilai Bambang Soesatyo merupakan satu di antara kader Golkar yang memenuhi kriteria sebagai ketua MPR.

“Dari awal kami mendukung Koalisi Indonesia Kerja itu solid sebelum Undang-Undang MD3 (UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD ) direvisi secara politik sudah kami lakukan konsolidasi dan menyerahkan itu kepada Golkar,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP NasDem Johnny G Plate.

Johnny mengatakan, setelah UU MD3 yang mengubah porsi pimpinan MPR menjadi 10, komunikasi menjadi lebih cair mengingat internal Golkar yang sedikit memanas kemarin. Namun, pihaknya meyakini bahwa konsolidasi internal Golkar terus dilakukan dan bisa mencapai tingkat penyelesaiannya.

“Konsolidasi internal Golkar itu terus bisa selesai dengan cepat dan kelihatan sudah hampir sampai tingkat penyelesaian,” ungkap Wakil Ketua Fraksi NasDem itu. Namun, kata Johnny, jika Golkar menampilkan tokoh yang memenuhi kriteria, pasti NasDem dukung. Bagi NasDem, kriteria calon ketua MPR ini penting dilihat yang mana, dia harus punya kompetensi memadai, integritas teruji, pengalaman panjang dalam politik, dan memiliki pemahaman terhadap konsensus dasar kebangsaan.

“Bambang Soesatyo salah satu (yang masuk kriteria), dia (Bamsoet) ini ketua DPR. Kalau ditanya memenuhi atau tidak kriteria itu, saya tanya sama adinda wartawan, memenuhi syarat enggak?” ucapnya. Sedangkan PAN masih menunggu pembahasan di internal partai dan proses lobi politik dengan fraksi lain jelang pemilihan nanti.

“Tentu (soal pimpinan MPR) tetap akan ada pembahasan di DPP. Saya kira pembahasan relatif tidak kompleks karena bagaimanapun putusan akhir ada di DPP. Ketua umum juga sudah memikirkan tentang posisi wakil ketua MPR untuk PAN, tetapi mengenai pimpinan MPR nanti akan diputuskan melalui lobi-lobi,” kata Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno.

Soal nama yang akan diajukan PAN, menurut Eddy, menjadi domain Ketua Umum (Ketum) DPP PAN Zulkifli Hasan dan PAN percaya akan putusan tersebut. “Masih (nama calon pimpinan MPR) dipegang oleh ketum, tapi kami percaya bahwa putusan di ketum adalah yang terbaik dan terbijak,” ujarnya.

Terkait dengan Bambang Soesatyo yang diusulkan sebagai ketua MPR dari Golkar, dia mengaku belum bisa menjawab karena masih menunggu proses lobi-lobi politik antarfraksi. Nanti setelah pelantikan pun pasti akan ada komunikasi-komunikasi antarfraksi. “Jadi, kami mengalir saja, proses pembahasan dengan teman-teman lintas fraksi, tapi pada akhirnya saya rasa pembahasan akan dilakukan di pucuk pimpinan parpol,” tandasnya.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5063 seconds (0.1#10.140)