BRG Sebut Baru 600 Ribu Hektare Lahan Gambut Direstorasi

Kamis, 26 September 2019 - 17:28 WIB
BRG Sebut Baru 600 Ribu...
BRG Sebut Baru 600 Ribu Hektare Lahan Gambut Direstorasi
A A A
JAKARTA - Badan Restorasi Gambut (BRG) terus melakukan upaya restorasi lahan gambut di berbagai wilayah Indonesia untuk mencegah kebakaran. Kepala Kopja Perencanaan Anggaran dan Humas BRG, Didy Wurjanto mengungkapkan, saat ini BRG berhasil melakukan restorasi lahan gambut seluas 600 ribu hektare dari target 2,6 juta hektare lahan gambut.

"Tugas kami masih jauh, dari 2,6 juta hektar target, kami berhasil intervensi hanya 600 ribuan hektare," ungkap Didy dalam dialog ‘Antisipasi Karhutla Berlanjut’ di Ruang Serba Guna Dr Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Didy mengatakan, dalam proses restorasi lahan gambut, ada banyak kendala yang dihadapi termasuk adanya proses administrasi yang rumit.

"Kami laporkan bahwa di lapangan itu ada keragu-raguan karena sumur ada, berfungsi, pompa ada, tapi ada administrasi yang agak sulit. Sehingga masyarakat dan pengelola anggaran pun ragu-ragu sehingga penanganan tidak cepat," katanya.

"Kami hanya bisa mengintervensi yang di kawasan lindung dan kawasan budidaya jadi sekitar 491 ribu dan 400 ribu atau 900 hektare yang menjadi tanggung jawab BRG untuk direstorasi dari mulai 2015 dan hingga tahun depan 2020. Ini target kita yang paling luas adalah Riau 900 ribu hektar yang harus kita restorasi dan Kalteng ada sekitar 500 ribuan yang harus kita restorasi," tambah Didy.

Didy mengatakan, pihaknya telah membangun sumur bor dan pembangunan kanal sebagai upaya untuk pembasahan lahan gambut agar tidak mudah terbakar.

"Jadi yang bisa kita lakukan, kita contohkan di Kabupaten Kampar, kita membangun sumur bor bor untuk pembasahannya. Sebab kenapa gambut itu gampang terbakar? Karena sudah dikeringkan, dibangun kanal-kanal yang banyak agar tidak banyak keluar air untuk kering, sehingga gambut susah digulari api," ujarnya.

BRG kata Didy, juga melakukan peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal melalui restorasi gambut. "Kita tanami dengan tanaman dengan ramah gambut. Kami juga ingat sekali instruksi Pak Doni Monardo (Kepala BNPB), masyarakat jika sudah mendapat pemanfaatan lahan gambut pasti akan melindungi," jelasnya.

"Kami meminta masyarakat untuk tidak mengeringkan gambut, apa usahanya? Misalnya untuk ternak, untuk perikanan, sagu, jelutung dan sebagainya. Kita minta manfaatkan gambut, kita berikan bantuan baik permodalan maupun dari segi teknik," tambahnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5671 seconds (0.1#10.140)