Masa Operasional Layanan Haji Tahun 2019 Berakhir

Minggu, 15 September 2019 - 08:55 WIB
Masa Operasional Layanan Haji Tahun 2019 Berakhir
Masa Operasional Layanan Haji Tahun 2019 Berakhir
A A A
MADINAH - Masa operasional layanan haji Daerah Kerja (Daker) Madinah telah berakhir kemarin. Seluruh kelompok terbang (kloter) jamaah haji Indonesia telah meninggalkan Tanah Suci dan pulang ke masing-masing embarkasi di Tanah Air.

Pada hari terakhir kemarin, 17 kloter diberangkatkan dari hotel tempat menginap di Madinah ke Bandara Prince Mohammad bin Abdul Aziz. Masing-masing kloter 96, 97 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS); kloter 93, 94, 95, 96, 97 Embarkasi Solo (SOC); kloter 29 Embarkasi Batam (BTH); kloter 64 Jakarta-Pondok Gede (JKG); kloter 84, 85 Embarkasi Surabaya (SUB); kloter 12 Embarkasi Aceh (BTJ); kloter 39, 40 Embarkasi Ujung Pandang (UPG); kloter 22 Embarkasi Medan (MES); kloter 19 Embarkasi Banjarmasin (BDJ); dan kloter 15 Embarkasi Balikpapan (BPN). Pendorongan kloterkloter tersebut dari hotel ke bandara dilakukan secara bertahap mulai Sabtu (14/9/2019) pukul 01.20 hingga pukul 22.25 Waktu Arab Saudi (WAS).

“Pemberangkatan kloter terakhir ini sebagai akhir dari operasional layanan pada Daerah Kerja Madinah,” kata Kepala Daker Madinah, Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) 2019, Jauhari, kemarin.

Menurut Jauhari, untuk memastikan seluruh jamaah haji telah dipulangkan ke Tanah Air, pihaknya memiliki data pegangan. Jumlah jamaah haji yang datang ke Arab Saudi harus sama dengan jumlah jamaah yang telah dipulangkan ditambah jumlah jamaah meninggal dunia ditambah jumlah jamaah haji yang masih dirawat di Tanah Suci. “Insyaallah, angka-angka itu lah yang akan dijadikan pegangan kita sehingga kita yakin betul bahwa seluruh jamaah yang ada sudah dipulangkan. Atau kalau masih belum bisa dipulangkan, berarti kita masih memiliki data catatan itu,” paparnya.

Meski secara tugas, operasional layanan Daker Madinah telah selesai, tapi masih ada sekitar 74 jamaah haji Indonesia yang dirawat di Klinik Kese hatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah dan Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).

Menurut Jauhari, proses penanganan beberapa jamaah haji sakit selanjutnya dilaksanakan oleh Konsulat Jende ral Republik Indonesia (KJRI) Jeddah. “Dalam hal ini, pelaksanaannya adalah Staf Teknis Haji, personel dari Kementerian Agama yang ditempatkan di KJRI Jeddah untuk melaksanakan fungsi-fungsi penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi,” katanya.

Jauhari mengatakan, setelah seluruh kloter jamaah haji dipulangkan ke Indonesia, petugas haji Daker Madinah juga dikembalikan ke asalnya masing-masing pada Senin (16/9/2019). Artinya, mereka masih memiliki satu hari untuk menyelesaikan administrasi terkait laporan pelayanan akomodasi, transportasi, katering, dan lainnya.

“Harapannya, dalam satu hari ini seluruh data-data itu sudah selesai dan sudah menjadi satu laporan utuh dari kegiatan pelayanan operasional haji Daker Madinah,” kata Jauhari.

Diungkapkan, khusus untuk tim advance masih akan tinggal di Madinah hingga Rabu (18/9/2019). Tim ini berfungsi untuk memastikan semua hal terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji, seperti pelayanan, kontrak pelayanan, dan pem bayaran dengan pihak-pihak ketiga telah selesai.

“Untuk tim advance akan pulang ke Tanah Air pada 18 September. Setelah kepulangan tim advance itulah seluruh rangkaian penugasan di dalam operasional PPIH Arab Saudi dinyatakan selesai,” katanya. Terpisah, Kepala Daker Bandara Jeddah-Madinah, PPIH 2019, Arsyad Hidayat mengatakan, proses pemulangan jamaah haji dari Arab Saudi ke Indonesia selama ini berjalan dengan baik.

Menurutnya, kelancaran pemulangan ini tak lepas dari komitmen jamaah haji terhadap aturan yang berlaku dalam penerbangan. Mereka tidak membawa barang-barang yang dilarang oleh pihak maskapai.

“Walaupun kita masih melihat sebagian jamaah haji coba-coba bawa barang lebih dari ketentuan, akhirnya terkena sweeping saat berada di bandara,” katanya. (Abdul Malik Mubarak)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5326 seconds (0.1#10.140)