4 Kloter Jamaah Haji Terakhir Pulang ke Tanah Air

Sabtu, 14 September 2019 - 07:50 WIB
4 Kloter Jamaah Haji...
4 Kloter Jamaah Haji Terakhir Pulang ke Tanah Air
A A A
MADINAH - Masa pemulangan jamaah haji Indonesia mencapai tahap akhir. Empat kelompok terakhir (kloter) terakhir akan diterbangkan ke Tanah Air pada tengah malam hingga Minggu (15/9) dini hari waktu Arab Saudi (WAS).

Jamaah yang akan dipulangkan adalah rombongan kloter 97 Embarkasi Solo (SOC), kloter 40 Embarkasi Ujung Pandang (UPG), kloter 19 Embarkasi Banjarmasin (BDJ), dan kloter 15 Embarkasi Balikpapan (BPN). Secara berurutan, jadwal take off pesawatnya masing-masing pukul 00.40 WAS, 01.40 WAS, 01.40 WAS, dan 02.25 WAS.

Meski baru Minggu dini hari jamaah akan terbang ke Tanah Air, namun malam ini mereka sudah didorong dari hotel ke bandara. “Sebab berdasarkan aturan, jamaah haji harus telah sampai di bandara empat jam sebelum pesawat take off,” kata Kepala Seksi Kedatangan dan Keberangkatan Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah Cecep Nursyamsi, kemarin.

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga kemarin pukul 15.00 WAS, tercatat sebanyak 199.542 jamaah haji Indonesia yang telah diterbangkan ke Indonesia. Dari jumlah itu sebanyak 196.408 orang di antaranya telah sampai Tanah Air. Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring mendekatinya masa akhir pemulangan jamaah haji.

Seperti hari ini, sebanyak 13 kloter jamaah haji dipulangkan ke Indonesia. Masing-masing kloter 96, 97 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS); kloter 93, 94, 95, 96 SOC; kloter 29 Embarkasi Batam (BTH); kloter 64 Jakarta-Pondok Gede (JKG); kloter 84, 85 Embarkasi Surabaya (SUB); kloter 12 Embarkasi Aceh (BTJ); kloter 39 Embarkasi UPG; dan kloter 22 Embarkasi Medan (MES).

Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah Arsyad Hidayat menambahkan, dengan diberangkatkannya kloter terakhir, maka pelayanan jamaah haji sudah selesai. Sebagian petugas Daker Bandara dan Madinah juga akan segera dipulangkan ke asalnya masing-masing. "Kecuali tim advance akan stay 3-4 hari untuk memastikan seluruh terkait penyelenggaraan ibadah haji, mulai pelayanan, kontrak pelayanan, kemudian pembayaran dengan pihak ketiga sudah selesai dilakukan oleh pihak Teknis Urusan Haji," katanya.

Terkait jamaah yang masih tinggal karena dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS), kata Arsyad, nama-namanya akan dilaporkan kepada Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yang sekaligus Konsul Haji KJRI Jeddah. Tim KJRI kemudian yang akan melakukan visitasi dan memonitor kondisi jamaah haji sakit dari waktu ke waktu. "Ketika sudah membaik, sesegera mungkin jamaah tersebut akan dipulangkan ke Tanah Air," katanya.

Layanan Kesehatan Dinilai Berhasil

Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek menilai penanganan kesehatan jamaah haji tahun ini dinilai cukup berhasil. Hal itu bisa dilihat dari jumlah jamaah yang telah kembali dengan selamat ke kampung halaman. "Keberhasilan itu dihitung dalam arti mereka (Tim Kesehatan) bisa menjaga sekian ratus ribu jamaah haji yang bisa kembali ke Tanah Air," kata Menkes di sela kunjungan ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Kamis (13/9).

Keberhasilan penanganan kesehatan juga tak lepas dari penerapan standar syarat kemampuan (istitha’ah) terhadap jamaah haji secara ketat. Karena itu Menkes berharap istitha’ah tetap dilakukan sebaiknya-baiknya. "Bahkan kami meminta para calon jamaah haji memeriksa kesehatannya dari jauh-jauh hari, agar fisik mereka tetap sehat pada saat keberangkatan," ujarnya.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusuf Singka menambahkan, pada tahun ini ratusan jamaah haji batal berangkat ke Tanah Suci karena tidak memenuhi syarat istitha’ah. "Jumlahnya ada 300-an orang," katanya.

Istitha’ah dalam ibadah haji, bukan hanya terkait kemampuan keuangan tapi juga kesehatan jamaah sejak pra embarkasi, embarkasi hingga kepulangan. Tujuannya agar mereka bisa beribadah secara aman, nyaman, sehat selama 40 hari di Tanah Suci dan pulang sebagai haji mabrur.

Sementara itu, hingga kemarin PPIH Arab Saudi telah berhasil memulangkan 198 jamaah sakit ke Indonesia. Tidak semua jamaah haji sakit, kata Eka, dapat dipulangkan sekarang. Pihaknya harus menunggu kondisi jamaah tersebut layak terbang. Jika memang kondisinya sudah layak terbang, maka bisa segera diberangkatkan ke Tanah Air.

Menurutnya, PPIH tahun ini lebih proaktif dalam melakukan tanazul (mutasi antarkloter) bagi jamaah haji sakit. Karena itu, jumlah jamaah sakit yang berhasil dipulangkan juga cukup banyak. "Ini merupakan hasil kerja sama dengan Kemenag. Mereka yang menyiapkan kursi di pesawat," katanya.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6604 seconds (0.1#10.140)