Menhub Ajak Masyarakat Kerja Sama Perangi Hoaks
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, kembali mengajak semua pihak untuk bersama memerangi berita bohong atau hoaks yang makin marak di Indonesia.
Dalam pandanganya, memerangi hoaks itu tidak bisa sendirian. Karena itu diperlukan kerja sama untuk meluruskan atau menghapus konten-konten yang bisa dipastikan merupakan berita bohong.
Terlebih, hoaks dianggap sebagai sumber pemecah belah bangsa Indonesia. Hal itu disampaikannya dalam seminar dan diskusi insan transportasi dengan tema 'Melawan Hoaks atau Berkawan dengan Hoaks' di Jakarta, Rabu (11/9/2019).
"Hoaks juga harus bisa dilihat secara posistif. Karena itu, sekitar 500 orang kita ajak, agar satu persepsi tentang Indonesia dan kita sudah bekerja banyak. Kami harus upayakan menciptakan kebanggaan baru sebagai insan transportasi, sebagai orang Indonesia," kata Menhub Budi Karya.
"Kita harus hadir, berinteraksi, sekali pun itu hoaks, kita harus berani mereduksi dan menjelaskannya. Saya bertemu orang dari Papua yang dari berbagai kota, secara spontanitas saya diberikan topi, tapi saya melihat ini adalah bagaimana saudara-saudara kita yang ada di bandara, lebih dari 100, memang mereka ini eksis membuat konektifitas menjadi lebih baik. Dengan sekuat tenaga, inilah suatu bukti kehidupan kita sangat tinggi," sambungnya.
Budi Karya mengharapkan, masyarakat harus menyaring informasi yang didapat terlebih dahulu. Jangan menyebar pesan yang dianggap punya efek buruk. Apalagi, penyebar hoaks bisa dijerat dengan pidana penjara.
"UU ITE dengan ancaman 6 tahun penjara dan denda Rp1 miliar.
Hoaks juga sangat mengganggu bahkan menghambat percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat," ucap Budi Karya.
Karena itu dia menambahkanakan, terus berjuang dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama melawan hoaks yang cenderung memecah belah persatuan dan kerukunan hidup berbangsa di Indonesia.
"Makanya kita undang dari Papua, Aceh, juga untuk menjelaskan bahwa hoaks sudah menjadi cara orang untuk menjatuhkan orang lainnya. Kita berpikir positif, ada kritikan-kritikan yang membangun, dan itu kita gunakan sebagai upaya memperbaiki diri," jelasnya.
Budi karya menyampaikan sederet keberhasilan pembangunan di Papua, yang sudah bisa dinikmati dan telah mempunyai fungsi sebagai penggerak, pendorong, dan penunjang pembangunan. Selain itu, mampu menghasilkan jasa transportasi yang andal, terpadu, tertib, lancar, aman, nyaman dan efisien dalam mendukung pengembangan wilayah, peningkatan hubungan Internasional serta memantapkan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Pengembangan infrastruktur jalan transportasi darat, laut dan udara harus dioptimalkan dalam rangka memperlancar arus penumpang, barang dan jasa guna mengurangi berbagai keterisolasian. Papua nyatanya banyak sekali hal yang bermanfaat dan sudah dinikmati," paparnya.
Dalam pandanganya, memerangi hoaks itu tidak bisa sendirian. Karena itu diperlukan kerja sama untuk meluruskan atau menghapus konten-konten yang bisa dipastikan merupakan berita bohong.
Terlebih, hoaks dianggap sebagai sumber pemecah belah bangsa Indonesia. Hal itu disampaikannya dalam seminar dan diskusi insan transportasi dengan tema 'Melawan Hoaks atau Berkawan dengan Hoaks' di Jakarta, Rabu (11/9/2019).
"Hoaks juga harus bisa dilihat secara posistif. Karena itu, sekitar 500 orang kita ajak, agar satu persepsi tentang Indonesia dan kita sudah bekerja banyak. Kami harus upayakan menciptakan kebanggaan baru sebagai insan transportasi, sebagai orang Indonesia," kata Menhub Budi Karya.
"Kita harus hadir, berinteraksi, sekali pun itu hoaks, kita harus berani mereduksi dan menjelaskannya. Saya bertemu orang dari Papua yang dari berbagai kota, secara spontanitas saya diberikan topi, tapi saya melihat ini adalah bagaimana saudara-saudara kita yang ada di bandara, lebih dari 100, memang mereka ini eksis membuat konektifitas menjadi lebih baik. Dengan sekuat tenaga, inilah suatu bukti kehidupan kita sangat tinggi," sambungnya.
Budi Karya mengharapkan, masyarakat harus menyaring informasi yang didapat terlebih dahulu. Jangan menyebar pesan yang dianggap punya efek buruk. Apalagi, penyebar hoaks bisa dijerat dengan pidana penjara.
"UU ITE dengan ancaman 6 tahun penjara dan denda Rp1 miliar.
Hoaks juga sangat mengganggu bahkan menghambat percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat," ucap Budi Karya.
Karena itu dia menambahkanakan, terus berjuang dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama melawan hoaks yang cenderung memecah belah persatuan dan kerukunan hidup berbangsa di Indonesia.
"Makanya kita undang dari Papua, Aceh, juga untuk menjelaskan bahwa hoaks sudah menjadi cara orang untuk menjatuhkan orang lainnya. Kita berpikir positif, ada kritikan-kritikan yang membangun, dan itu kita gunakan sebagai upaya memperbaiki diri," jelasnya.
Budi karya menyampaikan sederet keberhasilan pembangunan di Papua, yang sudah bisa dinikmati dan telah mempunyai fungsi sebagai penggerak, pendorong, dan penunjang pembangunan. Selain itu, mampu menghasilkan jasa transportasi yang andal, terpadu, tertib, lancar, aman, nyaman dan efisien dalam mendukung pengembangan wilayah, peningkatan hubungan Internasional serta memantapkan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Pengembangan infrastruktur jalan transportasi darat, laut dan udara harus dioptimalkan dalam rangka memperlancar arus penumpang, barang dan jasa guna mengurangi berbagai keterisolasian. Papua nyatanya banyak sekali hal yang bermanfaat dan sudah dinikmati," paparnya.
(maf)