Seratusan Pegawai KPK Gelar Aksi Tolak Revisi UU
A
A
A
JAKARTA - Seratusan pegawai Komisi Pemberatansan Korupsi (KPK) menggelar aksi simpatik di depan Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta, Jumat (6/9/2019).
Aksi dilakukan sebagai protes terhadap hasil seleksi calon pimpinan KPK dan keputusan DPR merevisi Undang-undang (UU) Nomor 30 Tahun 2003 tentang KPK.
HN Christian, penyidik senior KPK menegaskan KPK bukan hanya ada untuk pegawainya, tapi untuk seluruh masyarakat Indonesia.
"KPK ada bukan untuk pegawai KPK, KPK ada untuk bangsa ini. Untuk rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Dari Miangas sampai Pulau Rote. Untuk memberantas masalah kemiskinan masalah ekonomi, masalah bangsa Indonesia ini," ujar Christian dalam orasinya di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (6/9/2019).
Untuk itu dirinya menegaskan kepada seluruh pegawai KPK dan semua pihak untuk berani melawan siapa pun yang berani melemahkan kinerja KPK dalam pemberantasan korupsi.
"Mari kita semua bersatu padu bersama-sama dengan seluruh rakyat Indonesia untuk kita melawan mereka yang sengaja melemahkan komisi pemberantasan korupsi," tuturnya.
Aksi dilakukan sebagai protes terhadap hasil seleksi calon pimpinan KPK dan keputusan DPR merevisi Undang-undang (UU) Nomor 30 Tahun 2003 tentang KPK.
HN Christian, penyidik senior KPK menegaskan KPK bukan hanya ada untuk pegawainya, tapi untuk seluruh masyarakat Indonesia.
"KPK ada bukan untuk pegawai KPK, KPK ada untuk bangsa ini. Untuk rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Dari Miangas sampai Pulau Rote. Untuk memberantas masalah kemiskinan masalah ekonomi, masalah bangsa Indonesia ini," ujar Christian dalam orasinya di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (6/9/2019).
Untuk itu dirinya menegaskan kepada seluruh pegawai KPK dan semua pihak untuk berani melawan siapa pun yang berani melemahkan kinerja KPK dalam pemberantasan korupsi.
"Mari kita semua bersatu padu bersama-sama dengan seluruh rakyat Indonesia untuk kita melawan mereka yang sengaja melemahkan komisi pemberantasan korupsi," tuturnya.
(dam)