Kapolri Mutasi 19 Pati Polri, Kapolda Sulsel dan NTT Diganti
A
A
A
JAKARTA - Mabes Polri kembali melakukan mutasi dan promosi jabatan para Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira Menengah (Pamen). Mutasi kali ini terlihat besar-besaran karena melibatkan 331 anggota polisi.
Asisten SDM Kapolri, Irjen Pol Eko Indra ASDM mengatakan mutasi tersebut merupakan hal yang wajar. "Merupakan hal yang wajar di tubuh Polri sebagai regenerasi," ujarnya kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Ada empat Telegram Rahasia (TR) yang dikeluarkan Polri terkait mutasi dan promosi tersebut. Dari TR tersebut, Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Pol Pol Raja Erizman digeser menjadi Kepala Divisi (Kadiv) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Polri.
Sementara jabatannya akan ditempati Irjen Pol Hamidin, yang sebelumnya menjabat Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel). Irjen Pol Mas Guntur Laupe menjabat sebagai Kapolda Sulsel.
Posisi Kadivkum Polri yang ditinggalkan Mas Guntur Laupe akan ditempati Irjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho. Rudy sebelumnya menjabat sebagai Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri.
Selain itu, ada Brigjen Pol Musyafak yang diangkat menjadi Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri menggantikan Brigjen Pol Arthur Tampi.
Mutasi kali ini menyertakan nama Wakapolrestro Jakarta Utara AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar. Putra mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Da’i Bachtiar itu mendapat jabatan baru sebagai Pamen SSDM Polri untuk penugasan pada Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres). Adi Vivid dipercaya untuk menjabat ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo membenarkan mutasi itu. Dedi mengatakan mutasi tersebut untuk penyegaran promosi.
"Mutasi perwira tinggi, pejabat utama polda dan para kapolres adalah hal yang alami dalam organisasi Polri sebagai tour of duty and tour of area, penyegaran, promosi dan dalam rangka meningkatkan performa kinerja organisasi menuju SDM unggul dan promoter," kata Dedi.
Sekadar informasi, sebanyak 331 Perwira Menengah (Pamen) dan Perwira Tinggi (Pati) berganti jabatan. Mutasi jabatan itu tertuang dalam empat Surat Telegram (ST) Kapolri tertanggal 2 September 2019.
Empat TR tersebut masing-masing nomor ST 2315/XI/KEP/2019, ST 2316/XI/KEP/2019, ST 2317/XI/KEP/2019, dan ST 2318/XI/KEP/2019 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Polri.
Pada ST 2315/XI/KEP/2019 sebanyak 19 Pati yang dimutasi, ST 2316/XI/KEP/2019 sebanyak 132 Pamen dan Pati yang berganti jabatan. Kemudian, pada ST 2317/XI/KEP/2019 mempromosikan dan memutasi 136 perwira dan ST 2317/XI/KEP/2019 memutas 44 perwira.
Asisten SDM Kapolri, Irjen Pol Eko Indra ASDM mengatakan mutasi tersebut merupakan hal yang wajar. "Merupakan hal yang wajar di tubuh Polri sebagai regenerasi," ujarnya kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Ada empat Telegram Rahasia (TR) yang dikeluarkan Polri terkait mutasi dan promosi tersebut. Dari TR tersebut, Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Pol Pol Raja Erizman digeser menjadi Kepala Divisi (Kadiv) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Polri.
Sementara jabatannya akan ditempati Irjen Pol Hamidin, yang sebelumnya menjabat Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel). Irjen Pol Mas Guntur Laupe menjabat sebagai Kapolda Sulsel.
Posisi Kadivkum Polri yang ditinggalkan Mas Guntur Laupe akan ditempati Irjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho. Rudy sebelumnya menjabat sebagai Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri.
Selain itu, ada Brigjen Pol Musyafak yang diangkat menjadi Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri menggantikan Brigjen Pol Arthur Tampi.
Mutasi kali ini menyertakan nama Wakapolrestro Jakarta Utara AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar. Putra mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Da’i Bachtiar itu mendapat jabatan baru sebagai Pamen SSDM Polri untuk penugasan pada Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres). Adi Vivid dipercaya untuk menjabat ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo membenarkan mutasi itu. Dedi mengatakan mutasi tersebut untuk penyegaran promosi.
"Mutasi perwira tinggi, pejabat utama polda dan para kapolres adalah hal yang alami dalam organisasi Polri sebagai tour of duty and tour of area, penyegaran, promosi dan dalam rangka meningkatkan performa kinerja organisasi menuju SDM unggul dan promoter," kata Dedi.
Sekadar informasi, sebanyak 331 Perwira Menengah (Pamen) dan Perwira Tinggi (Pati) berganti jabatan. Mutasi jabatan itu tertuang dalam empat Surat Telegram (ST) Kapolri tertanggal 2 September 2019.
Empat TR tersebut masing-masing nomor ST 2315/XI/KEP/2019, ST 2316/XI/KEP/2019, ST 2317/XI/KEP/2019, dan ST 2318/XI/KEP/2019 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Polri.
Pada ST 2315/XI/KEP/2019 sebanyak 19 Pati yang dimutasi, ST 2316/XI/KEP/2019 sebanyak 132 Pamen dan Pati yang berganti jabatan. Kemudian, pada ST 2317/XI/KEP/2019 mempromosikan dan memutasi 136 perwira dan ST 2317/XI/KEP/2019 memutas 44 perwira.
(kri)