Heboh Diagnosa Institute Gelar Santripreneur Lintas Agama
A
A
A
BALI - Diagnosa Institute bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) merancang program untuk mencetak wirausaha baru di berbagai bidang, kerajinan, kuliner, fashion, aplikasi, herbal dan lainnya dalam rangka meregenerasi pelaku bisnis serta mengembangkan potensi-potensi di pondok pesantren. Program tersebut bernama Santripreneur 2019 bertema Inovasi Santri untuk Indonesia Unggul.
Andi Fajar Asti, M.Pd, M.Sc, yang merupakan Direktur Lembaga Pusat Studi Giagnosa Institute mengatakan dalam laporannya bahwa acara Expo Santripreneur ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Santripreneur di tahun-tahun sebelumnya dan pelaksanaan dari pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Acara ini dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi dan dihadiri oleh para pelaku wirausaha yang berusia muda 17-30 tahun. Setelah meresmikan gelaran acara Santripreneur 2019 yang bertempat di Discovery Shopping Mall, Kuta, Bali, Imam Nahrawi mengunjungi stand-stand yang berjumlah 100 stand.
Peserta yang hadir memamerkan produknya berasal dari 20 provinsi. Uniknya gelaran Santripreneur ini diikuti tidak hanya oleh santri-santri umat Islam tapi juga dari agama Kristen dan Hindu.
Dalam sambutannya, Imam Nahrawi menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya acara ini. Harapannya dengan program Santripreneur 2019, santri-santri terutama para pemuda kreatif dituntut untuk tidak hanya mendalami ilmu agama tetapi juga mampu mandiri dan berwirausaha.
Para peserta antusias memamerkan produk-produk unggulannya. Bahkan salah satu peserta asal Malang, Jawa Timur menghadiahkan sepasang sepatu kepada Menpora hasil dari inovasi dan buatan sendiri.
Andi Fajar Asti, M.Pd, M.Sc, yang merupakan Direktur Lembaga Pusat Studi Giagnosa Institute mengatakan dalam laporannya bahwa acara Expo Santripreneur ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Santripreneur di tahun-tahun sebelumnya dan pelaksanaan dari pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Acara ini dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi dan dihadiri oleh para pelaku wirausaha yang berusia muda 17-30 tahun. Setelah meresmikan gelaran acara Santripreneur 2019 yang bertempat di Discovery Shopping Mall, Kuta, Bali, Imam Nahrawi mengunjungi stand-stand yang berjumlah 100 stand.
Peserta yang hadir memamerkan produknya berasal dari 20 provinsi. Uniknya gelaran Santripreneur ini diikuti tidak hanya oleh santri-santri umat Islam tapi juga dari agama Kristen dan Hindu.
Dalam sambutannya, Imam Nahrawi menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya acara ini. Harapannya dengan program Santripreneur 2019, santri-santri terutama para pemuda kreatif dituntut untuk tidak hanya mendalami ilmu agama tetapi juga mampu mandiri dan berwirausaha.
Para peserta antusias memamerkan produk-produk unggulannya. Bahkan salah satu peserta asal Malang, Jawa Timur menghadiahkan sepasang sepatu kepada Menpora hasil dari inovasi dan buatan sendiri.
(kri)