IHW Dorong Industri Halal dan Keuangan Syariah dalam Satu Rel

Rabu, 21 Agustus 2019 - 17:10 WIB
IHW Dorong Industri Halal dan Keuangan Syariah dalam Satu Rel
IHW Dorong Industri Halal dan Keuangan Syariah dalam Satu Rel
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch (IHW), Ikhsan Abdullah menganggap, halal dan industri halal sudah menjadi gaya hidup (lifestyle) anak muda kalangan milenial.

Terlebih, Indonesia berdasarkan data global Islamic Economy menempatkan sebagai negara yang membelanjakan produk makanan halal terbesar di dunia dengan nilai Rp2.400 triliun lebih.

"Jadi kalau kita enggak aware, kita ini mau gini-gini aja setiap tahun," kata Ikhsan dalam talkshow 'Industri halal dan Keuangan Syariah Indonesia yang digelar Koran SINDO dan SINDOnews di Hotel Ashley, Menteng, Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Menurut Ikhsan, jika negara mau memaksimalkan industri halal ini, maka potensi keuntungan yang dapat diraih negara dalam membantu pembangunan nasional cukup besar.

"Jadi sebenarnya halal itu bukan isu baru, bukan hal yang baru, tapi udah hal yang lama. Maka apabila ini didongkrak, dikelola yang baik itu bagaimana peran industi halal kita membantu perekomonian kita," ungkapnya.

Kata Ikhsan, problem yang dihadapi industri halal saat ini adalah lembaga yang mengelola. Ia berharap, lembaga industri halal bisa berperan penuh dalam mengembangkan.

IHW sebagai lembaga yang bergerak di bidang industri halal akan mendorong pemerintah dan lembaga sertifikasi halal seperti MUI untuk memanfaatkan momentum kemajuan industri halal tersebut.

"Persoalaan yang saya lihat belum terintegrasinya industi halal dengan sistem keuangan syariah. Jadi antara industri dan keuangan syariah itu ada di rel yang berbeda-beda, ada yang ke kanan ada yang ke kiri, dia jalan sendiri-sendiri. Makanya ini yang perlu didongkrak," tandasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8475 seconds (0.1#10.140)