Hafal Alquran 20 Juz, Gadis 10 Tahun Antar Orang Tua Naik Haji
A
A
A
JEDDAH - Banyak jalan menuju Mekkah. Itu telah dibuktikan Zahra Fuaida Hakim. Berkat hafalan 20 juz Alquran di kepalanya, gadis berumur 10 tahun itu naik haji bersama kedua orang tuanya tanpa proses panjang dan biaya.
Tingkahnya seperti anak kecil kebanyakan. Ceria dan malu-malu. Suaranya lirih terbungkus senyum yang selalu menghiasi wajahnya saat diminta untuk menceritakan pengalamannya beribadah haji yang baru saja selesai dijalani.
"Senang Alhamdulillah," tutur Aida, panggilan akrab siswa kelas 5 Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Miftahul Huda, Desa Sumberjaya, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang ini saat ditemui di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Senin (19/8/2019) malam.
Aida adalah juara Hafiz Indonesia 2018, sebuah program televisi yang disiarkan RCTI (MNC Group) pada bulan Ramadhan. Atas prestasinya itu, Dewan Masjid Indonesia (DMI) menghadiahi Aida dan kedua orang tuanya menunaikan ibadah haji tahun ini.
Di sela waktu menunggu masuk ke ruang Imigrasi di Terminal Haji, Aida menuturkan bahwa dia mulai menghafal Alquran sejak berumur 4 tahun. Anak sulung pasangan Sofiatul Fikliyah (40) dan Lukman Hakim (36) ini memulainya dengan belajar iqra kepada seorang uztazah di tempat ngaji yang tak jauh dari rumahnya di Desa Sumberjaya, Gondanglegi, Malang.
"Setelah bisa, baca Alquran diulang-ulang terus, habis itu dihafal," kata Aida yang mengaku bercita-cita menjadi dokter tersebut.
Kakak dari Adzkiya Qotrunnada Hakim ini memiliki waktu-waktu khusus untuk menghafal Alquran setiap hari.
Yakni pada pukul 15.00-17.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) atau setelah pulang sekolah. Setelah magrib, ayat yang telah dihafalnya itu lalu diulang lagi (muroja'ah) hingga benar-benar nyantol di memorinya.
"Setiap harinya (Aida) setor ke pesantren, didampingi di rumah oleh kami, orang tua," tutur sang ibunda, Sofiatul Fikliyah.
Menurutnya, Aida yang lahir pada 29 Mei 2009 memang menyukai buku sejak kecil. Saat belajar membaca Alquran, dia selalu membawa buku iqra jilid 1 dan 2 ke mana-mana. Setelah bisa membaca, gantian mushaf Alquran yang selalu menemani Aida ke mana-mana.
"Sekarang tidak pernah lepas, ke mana-mana selalu bawa Alquran," ungkap Sofiatul Fikliyah.
Meski fokus menghafal Alquran, bukan berarti Aida tidak melakukan hal-hal lain kesukaan anak kecil. Setiap pagi dia juga menonton serial kartun televisi, Sofia The First sambil sarapan. Selain itu, Aida juga suka membaca komik. Salah satunya adalah buku Iqomic Dakwah Ala Komikus.
Pelajaran sekolah juga tak luput dari hal yang dipelajari Aida. Tal heran jika kemudian dia juga kerap meraih juara kelas. "Alhamdulillah Aida juga sering menjadi juara kelas," tutur Sofiatul.
Istri Lukman Hakim ini mengaku sangat bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah kepada diri dan keluarganya. Dia bisa pergi naik haji bersama suami dan anaknya. "Alhamdulillah ini suatu anugerah yang tiada terhingga menjadi bisa pergi haji. InsyaAllah dengan istiqamah dengan Alquran kita tetap bisa bersyiar dengan Alquran," katanya.
Tingkahnya seperti anak kecil kebanyakan. Ceria dan malu-malu. Suaranya lirih terbungkus senyum yang selalu menghiasi wajahnya saat diminta untuk menceritakan pengalamannya beribadah haji yang baru saja selesai dijalani.
"Senang Alhamdulillah," tutur Aida, panggilan akrab siswa kelas 5 Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Miftahul Huda, Desa Sumberjaya, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang ini saat ditemui di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Senin (19/8/2019) malam.
Aida adalah juara Hafiz Indonesia 2018, sebuah program televisi yang disiarkan RCTI (MNC Group) pada bulan Ramadhan. Atas prestasinya itu, Dewan Masjid Indonesia (DMI) menghadiahi Aida dan kedua orang tuanya menunaikan ibadah haji tahun ini.
Di sela waktu menunggu masuk ke ruang Imigrasi di Terminal Haji, Aida menuturkan bahwa dia mulai menghafal Alquran sejak berumur 4 tahun. Anak sulung pasangan Sofiatul Fikliyah (40) dan Lukman Hakim (36) ini memulainya dengan belajar iqra kepada seorang uztazah di tempat ngaji yang tak jauh dari rumahnya di Desa Sumberjaya, Gondanglegi, Malang.
"Setelah bisa, baca Alquran diulang-ulang terus, habis itu dihafal," kata Aida yang mengaku bercita-cita menjadi dokter tersebut.
Kakak dari Adzkiya Qotrunnada Hakim ini memiliki waktu-waktu khusus untuk menghafal Alquran setiap hari.
Yakni pada pukul 15.00-17.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) atau setelah pulang sekolah. Setelah magrib, ayat yang telah dihafalnya itu lalu diulang lagi (muroja'ah) hingga benar-benar nyantol di memorinya.
"Setiap harinya (Aida) setor ke pesantren, didampingi di rumah oleh kami, orang tua," tutur sang ibunda, Sofiatul Fikliyah.
Menurutnya, Aida yang lahir pada 29 Mei 2009 memang menyukai buku sejak kecil. Saat belajar membaca Alquran, dia selalu membawa buku iqra jilid 1 dan 2 ke mana-mana. Setelah bisa membaca, gantian mushaf Alquran yang selalu menemani Aida ke mana-mana.
"Sekarang tidak pernah lepas, ke mana-mana selalu bawa Alquran," ungkap Sofiatul Fikliyah.
Meski fokus menghafal Alquran, bukan berarti Aida tidak melakukan hal-hal lain kesukaan anak kecil. Setiap pagi dia juga menonton serial kartun televisi, Sofia The First sambil sarapan. Selain itu, Aida juga suka membaca komik. Salah satunya adalah buku Iqomic Dakwah Ala Komikus.
Pelajaran sekolah juga tak luput dari hal yang dipelajari Aida. Tal heran jika kemudian dia juga kerap meraih juara kelas. "Alhamdulillah Aida juga sering menjadi juara kelas," tutur Sofiatul.
Istri Lukman Hakim ini mengaku sangat bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah kepada diri dan keluarganya. Dia bisa pergi naik haji bersama suami dan anaknya. "Alhamdulillah ini suatu anugerah yang tiada terhingga menjadi bisa pergi haji. InsyaAllah dengan istiqamah dengan Alquran kita tetap bisa bersyiar dengan Alquran," katanya.
(kri)