Jokowi Diprediksi Bakal Beri Kejutan Menteri Usia di Bawah 30 Tahun
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago berpandangan nampaknya ada sudut pandang berbeda antara Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Jokowi perihal wacana menteri muda.
"Megawati mengatakan tidak hanya soal muda, namun harus pernah punya pengalaman minimal di legislatif," ujar Pangi saat dihubungi SINDOnews, Selasa (20/8/2019).
Sementara, kata Pangi, Jokowi dianggap memang punya kalkulasi tidak hanya soal usia di bawah 30 tahun, tidak hanya asal beda, namun benar-benar menteri muda harus yahud dan bisa diandalkan. Menurutnya, soal komposisi kabinet Jokowi harus mempertimbangkan soal gender, usia, representasi wilayah dan agama.
"Namun di atas semuanya jauh lebih prioritas Jokowi mengutamakan menteri yang benar-benar ahli dan punya kompetensi dan profesional," ujar dia.
Dia menuturkan, dari apa yang disampaikan Presiden Jokowi soal komposisi 55% dari unsur profesional dan 45% dari unsur parpol, itu artinya bakal ada 15 kursi kabinet diisi kader partai dan 19 kursi menteri bakal diisi profesional.
"Namun Jokowi bakal memberi kejutan bakal ada menteri di bawah usia 30 tahun dan ada 1 orang menteri diangkat dari kepala daerah," ungkap dia.
Dengan demikian, Pangi mengaku sepakat dengan pendapat Megawati bahwa jauh lebih penting diperhatikan di atas segalanya, menteri tidak hanya sekedar muda. Menurut dia, jika muda namun faktanya “tak bisa kerja, tidak bisa apa-apa” untuk apa.
"Ini justru bakal menjadi beban bagi Presiden Jokowi, maka harus penuh dengan kehati-hatian (deleberatif) mengangkat pembantunya, kalau salah maka bisa blunder dan bunuh diri bagi Presiden Jokowi, apalagi tantangan ke depan agak semakin berat dari periode Kabinet Kerja Jilid I," pungkasnya.
"Megawati mengatakan tidak hanya soal muda, namun harus pernah punya pengalaman minimal di legislatif," ujar Pangi saat dihubungi SINDOnews, Selasa (20/8/2019).
Sementara, kata Pangi, Jokowi dianggap memang punya kalkulasi tidak hanya soal usia di bawah 30 tahun, tidak hanya asal beda, namun benar-benar menteri muda harus yahud dan bisa diandalkan. Menurutnya, soal komposisi kabinet Jokowi harus mempertimbangkan soal gender, usia, representasi wilayah dan agama.
"Namun di atas semuanya jauh lebih prioritas Jokowi mengutamakan menteri yang benar-benar ahli dan punya kompetensi dan profesional," ujar dia.
Dia menuturkan, dari apa yang disampaikan Presiden Jokowi soal komposisi 55% dari unsur profesional dan 45% dari unsur parpol, itu artinya bakal ada 15 kursi kabinet diisi kader partai dan 19 kursi menteri bakal diisi profesional.
"Namun Jokowi bakal memberi kejutan bakal ada menteri di bawah usia 30 tahun dan ada 1 orang menteri diangkat dari kepala daerah," ungkap dia.
Dengan demikian, Pangi mengaku sepakat dengan pendapat Megawati bahwa jauh lebih penting diperhatikan di atas segalanya, menteri tidak hanya sekedar muda. Menurut dia, jika muda namun faktanya “tak bisa kerja, tidak bisa apa-apa” untuk apa.
"Ini justru bakal menjadi beban bagi Presiden Jokowi, maka harus penuh dengan kehati-hatian (deleberatif) mengangkat pembantunya, kalau salah maka bisa blunder dan bunuh diri bagi Presiden Jokowi, apalagi tantangan ke depan agak semakin berat dari periode Kabinet Kerja Jilid I," pungkasnya.
(kri)