Hadapi Revolusi Industri 4.0, Sistem Pendidikan di Indonesia Harus Diubah

Rabu, 14 Agustus 2019 - 12:44 WIB
Hadapi Revolusi Industri 4.0, Sistem Pendidikan di Indonesia Harus Diubah
Hadapi Revolusi Industri 4.0, Sistem Pendidikan di Indonesia Harus Diubah
A A A
JAKARTA - Sistem pendidikan di Indonesia harus diubah agar mampu menghadapi Revolusi Industri 4.0. Pasalnya, sumber daya manusia (SDM) Indonesia masih rendah.

Hal itu terungkap dalam seminar nasional bertema Upaya Peningkatan Modal Manusia Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Guna Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2019).

Gubernur Lemhanas Agus Widjojo yang membuka seminar tersebut mengungkapkan, dunia kini memasuki era Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan perkembangan teknologi yang terintegrasi dengan jaringan internet atau intenet of things, big data, cloud computing, artificial inteligence hingga machine learning.

Menurut dia, jika kemajuan teknologi tidak diimbangi dengan penguatan kapasitas modal sumber daya manusia maka kemajuan teknologi akan mengganggu, bahkan mengancam keberadaan manusia.

“Dari hasil penelitian pendidikan reguler Lemhanas angkatan LIX, kita mendapatkan hasil yang menunjukkan peningkatan modal manusia nasional belum menunjukkan penguatan yang optimal, padahal sumber daya manusia Indonesia punya potensi besar,” ungkapnya di Auditorium Gadjah Mada, Lemhanas, Jakarta (14/8/2019).

Agus mengharapkan dari hasil penelitian yang dipaparkan dalam seminar akan memberikan manfaat bagi pemerintah untuk pembangunan berkelanjutan menghadapi revolusi industri 4.0.

Ketua Seminar, Jorry S Koloay yang menyampaikan hasil penelitiannya dalam seminar mengatakan, sumber daya manusia Indonesia masih rendah untuk menghadapi revolusi industri 4.0.

“Modal manusia Indonesia dari berbagai data, bahwa sumber daya manusia sebagai modal utama mendukung pembangunan Indonesia masih dibilang rendah dibandingkan dengan negara-negara maju di dunia,” ungkapnya.

Jorry juga mengatakan kemajuan teknologi yang berkembang saat ini belum sebanding dengan kualitas sumber daya manusia Indonesia. “Kemajuan teknologi yang ada di Indonesia tidak sebanding dengan sumber daya manusia Indonesia. Saat ini ada distrubsi, sehingga perlu ada perubahan dalam sistem pendidikan di Indonesia, peningkatkan akses dan pemanfaatan teknologi,” katanya.

Dia mengatakan, sumber daya manusia Indonesia masih belum cukup untuk modal bersaing dengan negara-negara yang sudah maju di era revolusi industri 4.0. “Apalagi jika ingin bersaing dengan negara-negara yang maju di dunia seperti Jepang, China, Amerika Serikat, SDM harus diperkuat,” ucapnya.

Ada dua komponen penting yang harus diperkuat untuk membawa Indonesia menuju era revolusi 4.0 yakni pendidikan dan karakter. “Dengan merubah sistem pendidikan dan membangun insfrastruktur pendidikan, termasuk insfratstruktur teknologi pendidikan agar dunia pendidikan tidak mengalami gegar teknologi pada era revolusi industri 4.0," kata dia.

Apalagi, secara modal manusia, tenaga kerja kita masih SD kebawah, malah ada yang tidak sekolah. Kemampuan literasi dan vokasi berkurang. Jumlah penduduk tidak sebanding dengan pengajar.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4793 seconds (0.1#10.140)