Bamsoet Ingin Munas Golkar Digelar Sebelum Oktober
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPR yang juga calon ketua umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) tetap menginginkan agar Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar digelar sebelum Oktober.
Dia mengatakan banyak hal yang menjadi pertimbangan agar Munas Golkar digelar sebelum pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sebelum Oktober agar konsolidasi partai bisa berjalan baik," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Konsolidasi ini salah satunya untuk persiapan partai menghadapi pilkada serentak 2020. "Pertama, untuk menyusun pusat-pusat kepemimpinan partai. Kedua, kita menyongsong Pilkada 2020 dimana pembicaraan koalisi di 270-an kabupaten/kota dan provinsi yang pilkada langsung bisa dibicarakan dari sekarang dan tidak mentah lagi. Kalau menunda-nunda dikhawatirkan untuk mengubah semuanya, atau deal dua kali," paparnya.
Dia mengatakan, tidak ada ketetapan baku terkait waktu penyelenggaraan munas. Menurutnya penentuan waktu munas tergantung mekanisme partai.
"Sangat tergantung mekanisme partai, sebagian menginginkan sebelum Oktober. Pak Airlangga dan pendukungnya menghendaki Desember. Kita persilakan pada mekanisme di Partai golkar, mungkin saja terjadi," tuturnya.
Untuk itu Bamsoet menilai yang menyatakan munas di Desember hanya dari Airlangga secara pribadi. Sementara dalam anggara dasar dan anggaran rumah tangga AD/ART Partai Golkar telah mengatur mekanisme penentuan waktu.
"Dari mulai rapat pleno yang sampai saat ini belum jelas. Lalu menentukan rapimnas yang diputuskan oleh ketua DPD I dan II. Lalu baru diputuskan waktu munas. Jadi bukan keputusan pribadi-pribadi, tapi keputusan mengikat seluruh komponen partai di rapimpnas karena melibatkan seluruh ketua DPD," tuturnya. Dita angga
Dia mengatakan banyak hal yang menjadi pertimbangan agar Munas Golkar digelar sebelum pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sebelum Oktober agar konsolidasi partai bisa berjalan baik," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Konsolidasi ini salah satunya untuk persiapan partai menghadapi pilkada serentak 2020. "Pertama, untuk menyusun pusat-pusat kepemimpinan partai. Kedua, kita menyongsong Pilkada 2020 dimana pembicaraan koalisi di 270-an kabupaten/kota dan provinsi yang pilkada langsung bisa dibicarakan dari sekarang dan tidak mentah lagi. Kalau menunda-nunda dikhawatirkan untuk mengubah semuanya, atau deal dua kali," paparnya.
Dia mengatakan, tidak ada ketetapan baku terkait waktu penyelenggaraan munas. Menurutnya penentuan waktu munas tergantung mekanisme partai.
"Sangat tergantung mekanisme partai, sebagian menginginkan sebelum Oktober. Pak Airlangga dan pendukungnya menghendaki Desember. Kita persilakan pada mekanisme di Partai golkar, mungkin saja terjadi," tuturnya.
Untuk itu Bamsoet menilai yang menyatakan munas di Desember hanya dari Airlangga secara pribadi. Sementara dalam anggara dasar dan anggaran rumah tangga AD/ART Partai Golkar telah mengatur mekanisme penentuan waktu.
"Dari mulai rapat pleno yang sampai saat ini belum jelas. Lalu menentukan rapimnas yang diputuskan oleh ketua DPD I dan II. Lalu baru diputuskan waktu munas. Jadi bukan keputusan pribadi-pribadi, tapi keputusan mengikat seluruh komponen partai di rapimpnas karena melibatkan seluruh ketua DPD," tuturnya. Dita angga
(dam)