Mega Minta Kursi Menteri, Pengamat: Elite Politik Sering Abaikan Hal-hal Etis
A
A
A
JAKARTA - Permintaan Megawati Soekarnoputri agar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendapatkan jatah kursi menteri terbanyak terus dikritisi. Sebab, permintaan itu disampaikan Megawati dalam Kongres V PDIP di Bali beberapa hari lalu, di hadapan Presiden Jokowi dan beberapa tokoh lain.
Direktur Eksekutif Center for Social, Political, Economic and Law Studies (CESPELS), Ubedilah Badrun mengatakan bahwa elite politik Indonesia seringkali mengabaikan hal-hal etis dalam mengelola negara.
"Maka permintaan jumlah kursi menteri itu tidak lagi dianggap tabu atau tidak lagi dianggap tidak etis," ujar Ubedilah kepada SINDOnews, Senin (12/8/2019).
Artinya, lanjut dia, ada elite PDIP yang sudah terjebak dalam politik transaksional yang mengabaikan hal-hal etis. Sebelumnya, Analisis Politik dan Direktur IndoStrategi, Arif Nurul Imam menilai permintaan Megawati itu tidak etis karena disampaikan secara terbuka.
Arif mengatakan, mengatakan, permintaan Megawati yang terang-terangan di muka publik dan di hadapan Jokowi dalam kongres V PDIP di Bali tentu memberikan pertunjuk bahwa PDIP juga berharap konsesi politik yang besar.
Direktur Eksekutif Center for Social, Political, Economic and Law Studies (CESPELS), Ubedilah Badrun mengatakan bahwa elite politik Indonesia seringkali mengabaikan hal-hal etis dalam mengelola negara.
"Maka permintaan jumlah kursi menteri itu tidak lagi dianggap tabu atau tidak lagi dianggap tidak etis," ujar Ubedilah kepada SINDOnews, Senin (12/8/2019).
Artinya, lanjut dia, ada elite PDIP yang sudah terjebak dalam politik transaksional yang mengabaikan hal-hal etis. Sebelumnya, Analisis Politik dan Direktur IndoStrategi, Arif Nurul Imam menilai permintaan Megawati itu tidak etis karena disampaikan secara terbuka.
Arif mengatakan, mengatakan, permintaan Megawati yang terang-terangan di muka publik dan di hadapan Jokowi dalam kongres V PDIP di Bali tentu memberikan pertunjuk bahwa PDIP juga berharap konsesi politik yang besar.
(pur)