Tingkatkan Kepedulian Sosial lewat Berkurban
A
A
A
JAKARTA - Indonesia Halal Watch (IHW) melalui Komunitas Halal dan ibu-ibu mantan TKI Taiwan dan jamaah Musala An Nur Desa Jagapura, Kecamatan Gegesik, Cirebon, Jawa Barat melakukan penyembelihan hewan kurban, Minggu 11 Juli 2019.
Hewan kurban berupa satu ekor sapi limosin dengan barat 461 kilogram. Serah terima sapi kurban dilakukan Direktur Eksekutif IHW Ikhsan Abdullah kepada Imam Musala An Nur, Ustaz Fatkulloh.
"Alhamdulillah acara penyembelihan sapi kurban berlangsung lancar dan khidmat," kata Ikhsan.
Imam Musala An Nur, Ustaz Fatkulloh mengungkapkan, daging kurban tersebut bisa untuk 500 orang lebih di luar panitia kurban yang masing-masing mendapatkan satu besek daging 750 gram.
"Semua lingkungan musala kebagian berkahnya" kata Fatkullah.
IHW memberikan edukasi mengenai halal saat prosesi penyembelihan kurban, yakni dilakukan dengan tata cara syar'i. Kurban dilakukan oleh juru sembelih yang sudah terlatih.
Dalam menjalankan tugasnya, juru sembelih menggunakan pisau yang sangat tajam, menidurkan sapi dengan baik dan menyadarkan leher sapi dengan menggunakan sandaran papan dan bambu di atas tanah yang digali untuk lubang tempat darah sapi saat disembelih.
Sebelum disembelih, sapi terlebih dahulu diberi makan dan minum sebagaimana biasa. "Sehingga sapi tidak merasa disakiti saat disembelih," kata Ikhsan.
Ikhsan menjelaskan memberikan edukasi halal kepada panitia kurban dengan mengingatkan aagr memperlakukan hewan kurban sebaik-baiknya, mulai dari menguliti, menetel daging, menempatkan, membaginya dengan menimbang menggunakan timbangan, hingga membagikanya kepada masyarakat yang berhak.
Selain di Cirebon, edukasi mengenai halal dan kurban juga dilakukan sejumlah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang yang juga aktivis IHW dengan menyembelih beberapa ekor kambing yang dibelinya dengan cara urunan."Mengedukasi masyarakat dan mahasiswa, bahwa ibadah kurban dengan menyembelih hewan kurban, baik berupa kambing, sapi maupun kerbau adalah ibadah bersifat pribadi yang bernilai dan berdimensi sosial dalam rangka terus memupuk kepekaan dan kepedulian Sosial," tutur Ikhsan.
Menurut dia, berkurban hewan untuk membantu sesama yang lebih membutuhkan. "Itu adalah perbuatan mulia yang harus terus kita tumbuhkan agar menjadi budaya Bangsa," ujarnya.
Hewan kurban berupa satu ekor sapi limosin dengan barat 461 kilogram. Serah terima sapi kurban dilakukan Direktur Eksekutif IHW Ikhsan Abdullah kepada Imam Musala An Nur, Ustaz Fatkulloh.
"Alhamdulillah acara penyembelihan sapi kurban berlangsung lancar dan khidmat," kata Ikhsan.
Imam Musala An Nur, Ustaz Fatkulloh mengungkapkan, daging kurban tersebut bisa untuk 500 orang lebih di luar panitia kurban yang masing-masing mendapatkan satu besek daging 750 gram.
"Semua lingkungan musala kebagian berkahnya" kata Fatkullah.
IHW memberikan edukasi mengenai halal saat prosesi penyembelihan kurban, yakni dilakukan dengan tata cara syar'i. Kurban dilakukan oleh juru sembelih yang sudah terlatih.
Dalam menjalankan tugasnya, juru sembelih menggunakan pisau yang sangat tajam, menidurkan sapi dengan baik dan menyadarkan leher sapi dengan menggunakan sandaran papan dan bambu di atas tanah yang digali untuk lubang tempat darah sapi saat disembelih.
Sebelum disembelih, sapi terlebih dahulu diberi makan dan minum sebagaimana biasa. "Sehingga sapi tidak merasa disakiti saat disembelih," kata Ikhsan.
Ikhsan menjelaskan memberikan edukasi halal kepada panitia kurban dengan mengingatkan aagr memperlakukan hewan kurban sebaik-baiknya, mulai dari menguliti, menetel daging, menempatkan, membaginya dengan menimbang menggunakan timbangan, hingga membagikanya kepada masyarakat yang berhak.
Selain di Cirebon, edukasi mengenai halal dan kurban juga dilakukan sejumlah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang yang juga aktivis IHW dengan menyembelih beberapa ekor kambing yang dibelinya dengan cara urunan."Mengedukasi masyarakat dan mahasiswa, bahwa ibadah kurban dengan menyembelih hewan kurban, baik berupa kambing, sapi maupun kerbau adalah ibadah bersifat pribadi yang bernilai dan berdimensi sosial dalam rangka terus memupuk kepekaan dan kepedulian Sosial," tutur Ikhsan.
Menurut dia, berkurban hewan untuk membantu sesama yang lebih membutuhkan. "Itu adalah perbuatan mulia yang harus terus kita tumbuhkan agar menjadi budaya Bangsa," ujarnya.
(dam)