NU Care-LAZISNU Salurkan 3.526 Hewan Kurban ke 16 Provinsi dan Luar Negeri
A
A
A
JAKARTA - NU Care-LAZISNU pada Idul Adha tahun ini mendistribusikan hewan kurban ke 16 provinsi di Indonesia, khususnya daerah terdampak bencana dan ke beberapa negara berbasis Islam yang memiliki hubungan dekat dengan Nahdlatul Ulama.
“Alhamdulillah, tahun ini kita bersama bisa mendistribusikan hewan kurban ke beberapa wilayah, yakni 16 provinsi Indonesia, khususnya ke daerah terdampak bencana seperti di Konawe Sulawesi Tenggara, Lombok NTB. Selain itu didistribusikan juga ke beberapa negara yang memiliki hubungan dekat dengan NU seperti Mesir, Sudan, Maroko, Tunisia, dan Bosnia,” ujar Ketua NU Care-LAZISNU, Achmad Sudrajat, di sela pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di Kantor Pusat PBNU, Jakarta Pusat, Minggu (11/8/2019).
Pria yang karib disapa Ajat ini juga menyampaikan jumlah sementara penerimaan hewan kurban di Pengurus Pusat (PP) NU Care-LAZISNU yakni 500 kambing dan 90 sapi. “Ada sekitar 500 kambing yang diterima, serta lebih dari 90 sapi, yang dalam hal ini masih jumlah sementara, karena masih ada hari tasyrik," ucapnya.
Secara nasional hewan kurban yang diterima NU Care-LAZISNU se-Indonesia sekitar 3.526 ekor, baik kambing maupun sapi. "Seperti yang saya sampaikan tadi, itu disalurkan ke luar negeri dan daerah terdampak bencana, juga pesantren, majelis taklim, dan ranting-ranting NU. Target nasional kami menyentuh angka 15 juta penerima manfaat,” jelas Ajat.
Ajat menyampaikan terima kasih kepada para pekurban atas dukungan dan kontribusinya pada program kurban tahun 2019, dengan tema Nusantara Berqurban. “Terima kasih kepada bapak-bapak dan ibu-ibu, para pekurban yang menyalurkan kurbannya melalui NU Care-LAZISNU, untuk kami hantarkan amanahnya kepada saudara-saudara yang berhak menerimanya. Insya Allah, ibadah kurbannya diterima Allah Swt dan memberikan keberkahan pada semuanya,” ucapnya
Sementara itu, Ketua Panitia Kurban PP NU Care-LAZISNU, Hafidz Ismail, mengatakan, penerimaan hewan kurban datang dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari Presiden RI Joko Widodo, Panglima TNI, Kapolri, kementerian, BUMN, instansi media, perusahan, partai politik, artis, dan masyarakat umum.
“PP NU Care-LAZISNU alhamdulillah mendapatkan amanah dari Presiden RI Bapak Joko Widodo, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Tito Karnavian, Kemendikbud, Menteri Susi Pudjiastuti, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menhub Budi Karya, BUMN Hutama Karya, MNC Group, Bintang Toedjoe, Telkomsel, partai politik, artis Deddy Corbuzier, pengurus PBNU sendiri dan masyarakat umum,” ungkap Wakil Ketua PP NU Care-LAZISNU.
Pada pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di PBNU, kata Hafidz, hadir petugas kesehatan dari Kementan untuk mengecek kesehatan hewan dan daging kurban. “Panitia kurban, alhamdulillah, kedatangan petugas kesehatan dari Kementan, untuk melihat daging yang layak konsumsi dan tidak layak konsumsi. Yang tidak layak tentu saja kita apkir, tidak kita salurkan ke masyarakat. Tujuannya tentu untuk kesehatan masyarakat, penerima daging kurban,” ujarnya.
Hafidz menambahkan, bahwa pembagian daging kurban kepada masyarakat tidak menggunakan kantong plastik melainkan menggunakan kantong ramah lingkungan yaitu telo bag. “Kita tidak pakai plastik. Kita gunakan telo bag. Kantong ramah lingkungan yang terbuat dari paduan tepung singkong dan minyak nabati, yang tentunya lebih cepat terurai,” pungkasnya.
“Alhamdulillah, tahun ini kita bersama bisa mendistribusikan hewan kurban ke beberapa wilayah, yakni 16 provinsi Indonesia, khususnya ke daerah terdampak bencana seperti di Konawe Sulawesi Tenggara, Lombok NTB. Selain itu didistribusikan juga ke beberapa negara yang memiliki hubungan dekat dengan NU seperti Mesir, Sudan, Maroko, Tunisia, dan Bosnia,” ujar Ketua NU Care-LAZISNU, Achmad Sudrajat, di sela pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di Kantor Pusat PBNU, Jakarta Pusat, Minggu (11/8/2019).
Pria yang karib disapa Ajat ini juga menyampaikan jumlah sementara penerimaan hewan kurban di Pengurus Pusat (PP) NU Care-LAZISNU yakni 500 kambing dan 90 sapi. “Ada sekitar 500 kambing yang diterima, serta lebih dari 90 sapi, yang dalam hal ini masih jumlah sementara, karena masih ada hari tasyrik," ucapnya.
Secara nasional hewan kurban yang diterima NU Care-LAZISNU se-Indonesia sekitar 3.526 ekor, baik kambing maupun sapi. "Seperti yang saya sampaikan tadi, itu disalurkan ke luar negeri dan daerah terdampak bencana, juga pesantren, majelis taklim, dan ranting-ranting NU. Target nasional kami menyentuh angka 15 juta penerima manfaat,” jelas Ajat.
Ajat menyampaikan terima kasih kepada para pekurban atas dukungan dan kontribusinya pada program kurban tahun 2019, dengan tema Nusantara Berqurban. “Terima kasih kepada bapak-bapak dan ibu-ibu, para pekurban yang menyalurkan kurbannya melalui NU Care-LAZISNU, untuk kami hantarkan amanahnya kepada saudara-saudara yang berhak menerimanya. Insya Allah, ibadah kurbannya diterima Allah Swt dan memberikan keberkahan pada semuanya,” ucapnya
Sementara itu, Ketua Panitia Kurban PP NU Care-LAZISNU, Hafidz Ismail, mengatakan, penerimaan hewan kurban datang dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari Presiden RI Joko Widodo, Panglima TNI, Kapolri, kementerian, BUMN, instansi media, perusahan, partai politik, artis, dan masyarakat umum.
“PP NU Care-LAZISNU alhamdulillah mendapatkan amanah dari Presiden RI Bapak Joko Widodo, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Tito Karnavian, Kemendikbud, Menteri Susi Pudjiastuti, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menhub Budi Karya, BUMN Hutama Karya, MNC Group, Bintang Toedjoe, Telkomsel, partai politik, artis Deddy Corbuzier, pengurus PBNU sendiri dan masyarakat umum,” ungkap Wakil Ketua PP NU Care-LAZISNU.
Pada pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di PBNU, kata Hafidz, hadir petugas kesehatan dari Kementan untuk mengecek kesehatan hewan dan daging kurban. “Panitia kurban, alhamdulillah, kedatangan petugas kesehatan dari Kementan, untuk melihat daging yang layak konsumsi dan tidak layak konsumsi. Yang tidak layak tentu saja kita apkir, tidak kita salurkan ke masyarakat. Tujuannya tentu untuk kesehatan masyarakat, penerima daging kurban,” ujarnya.
Hafidz menambahkan, bahwa pembagian daging kurban kepada masyarakat tidak menggunakan kantong plastik melainkan menggunakan kantong ramah lingkungan yaitu telo bag. “Kita tidak pakai plastik. Kita gunakan telo bag. Kantong ramah lingkungan yang terbuat dari paduan tepung singkong dan minyak nabati, yang tentunya lebih cepat terurai,” pungkasnya.
(thm)