Kalau Dikasih Empat Menteri, Megawati: Emoh..! Tidak Mau...Tidak Mau...Tidak Mau...!
A
A
A
DENPASAR - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri secara terbuka meminta agar partainya diberi jatah menteri paling banyak dalam kabinet mendatang.
Saat berpidato dalam pembukaan Kongres V di Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019), Megawati menuturkan bahwa partainya sudah dua kali menjadikan Jokowi sebagai pemenang.
"Orang kita pemenang dua kali. Betul tidak? Saksikan ya. Iya dong. Jangan nanti, (Jokowi bilang, red) 'Ibu Mega, saya kira karena PDIP sudah banyak kemenangan, sudah ada di DPR, nanti saya kasih cuma 4 ya'. Emoh...! (tidak mau). Tidak mau... Tidak mau... Tidak mau...!" tegas Megawati dengan intonasi tinggi yang disambut riuh teriakan para kader PDIP.
"Iya dong. Orang (parpol) yang tak dapat kemenangan saja minta (kursi) Horeeeeeee," teriak Megawati sambil mengepalkan kedua tangannya di hadapan dada.
Pernyataan Megawati pun langsung direspons Jokowi yang mendapatkan giliran berpidato setelah Megawati. Jokowi menyatakan siap memberikan jaminan bahwa PDIP akan mendapatkan jatah kursi menteri paling banyak dibandingkan jatah partai politik (parpol) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) lainnya.
"Saya ingin menjawab apa yang tadi disampaikan Ibu Megawati tadi mengenai menteri. Tadi Ibu Megawati menyampaikan (soal jatah menteri PDIP). Ya kalau yang lain dua, PDIP empat, kan sudah dua kali. Kalau yang lain tiga, nanti PDIP (enam.... jawab peserta kongres secara kompak), belum tentu juga," kata Jokowi disambut teriakan peserta kongres saat berpidato dalam pembukaan Kongres V PDI Perjuangan (di Grand Inna Bali Beach Hotel, Kamis (8/8/2019).
Namun, Jokowi sebagai presiden yang memiliki hak prerogatif menunjuk menteri dalam kabinetnya mendatang, memastikan bahwa jatah menteri untuk PDIP paling banyak. "Yang jelas PDIP pasti yang banyak. Jaminannya saya," katanya dan kembali dapat sambutan meriah peserta kongres.
Kepada wartawan usai acara pembukaan, Jokowi belum bisa memastikan berapa kursi yang akan diberikan kepada PDIP.
Alasannya, hingga kini belum ada pertemuan antara dirinya dengan para ketua umum partai politik anggota Koalisi Indonesia Kerja. Pertemuan Jokowi dengan para ketua umum parpol KIK diperlukan untuk membicarakan komposisi koalisi dan kabinet.
"Kalau ketemu kami akan berbicara nanti mengenai tambahan koalisi misalnya. [Pembicaraan] yang berkaitan dengan menteri belum, kami belum ketemu," kata Jokowi.
Saat berpidato dalam pembukaan Kongres V di Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019), Megawati menuturkan bahwa partainya sudah dua kali menjadikan Jokowi sebagai pemenang.
"Orang kita pemenang dua kali. Betul tidak? Saksikan ya. Iya dong. Jangan nanti, (Jokowi bilang, red) 'Ibu Mega, saya kira karena PDIP sudah banyak kemenangan, sudah ada di DPR, nanti saya kasih cuma 4 ya'. Emoh...! (tidak mau). Tidak mau... Tidak mau... Tidak mau...!" tegas Megawati dengan intonasi tinggi yang disambut riuh teriakan para kader PDIP.
"Iya dong. Orang (parpol) yang tak dapat kemenangan saja minta (kursi) Horeeeeeee," teriak Megawati sambil mengepalkan kedua tangannya di hadapan dada.
Pernyataan Megawati pun langsung direspons Jokowi yang mendapatkan giliran berpidato setelah Megawati. Jokowi menyatakan siap memberikan jaminan bahwa PDIP akan mendapatkan jatah kursi menteri paling banyak dibandingkan jatah partai politik (parpol) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) lainnya.
"Saya ingin menjawab apa yang tadi disampaikan Ibu Megawati tadi mengenai menteri. Tadi Ibu Megawati menyampaikan (soal jatah menteri PDIP). Ya kalau yang lain dua, PDIP empat, kan sudah dua kali. Kalau yang lain tiga, nanti PDIP (enam.... jawab peserta kongres secara kompak), belum tentu juga," kata Jokowi disambut teriakan peserta kongres saat berpidato dalam pembukaan Kongres V PDI Perjuangan (di Grand Inna Bali Beach Hotel, Kamis (8/8/2019).
Namun, Jokowi sebagai presiden yang memiliki hak prerogatif menunjuk menteri dalam kabinetnya mendatang, memastikan bahwa jatah menteri untuk PDIP paling banyak. "Yang jelas PDIP pasti yang banyak. Jaminannya saya," katanya dan kembali dapat sambutan meriah peserta kongres.
Kepada wartawan usai acara pembukaan, Jokowi belum bisa memastikan berapa kursi yang akan diberikan kepada PDIP.
Alasannya, hingga kini belum ada pertemuan antara dirinya dengan para ketua umum partai politik anggota Koalisi Indonesia Kerja. Pertemuan Jokowi dengan para ketua umum parpol KIK diperlukan untuk membicarakan komposisi koalisi dan kabinet.
"Kalau ketemu kami akan berbicara nanti mengenai tambahan koalisi misalnya. [Pembicaraan] yang berkaitan dengan menteri belum, kami belum ketemu," kata Jokowi.
(pur)