Mendikbud Kerja Sama SMK dan Industri Harus Diperkuat
A
A
A
JAKARTA - Mendikbud menekankan perlunya memperkuat kerja sama antara SMK dengan dunia usaha dan industri. Sebab Indonesia memerlukan tenaga terampil dari SMK untuk mempercepat proses pembangunan.
Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, peluang kerja sama antara SMK dengan dunia usaha dan industri perlu terus dikembangkan oleh kedua belah pihak. Bahkan Presiden Jokowi mendukung adanya kerja sama tersebut dengan mengeluarkan peraturan presiden yang mengatur tentang pengurangan pajak bagi dunia usaha yang bekerja sama dengan SMK.
‘’Saya mohon SMK dapat proaktif dalam menjalin mitra dengan dunia usaha dan dunia industri. Sementara bagi dunia industri pajaknya akan dikurangi berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk membantu revitalisasi SMK,” katanya saat mengunjungi SMKN 1 Jakarta.
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini menjelaskan, kemitraan antara SMK dan dunia usaha bisa menyesuaikan kurikulum yang diajarkan di sekolah dengan apa yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan industri. Kerja sama penyusunan inilah, kata dia, yang dapat mempercepat ketersediaan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan dunia kerja dan juga mempercepat proses pembangunan industri di Indonesia.
Mendikbud juga mendorong adanya sinergi antara Kemendikbud dengan pemerintah daerah dalam mendorong kemajuan revitalisasi SMK di masing-masing daerah. “Seperti di SMK ini, ada ruangan yang dibangun oleh pemerintah daerah, dan nantinya Kemendikbud bisa membantu dalam pengadaan peralatan yang dibutuhkan,” terangnya.
Sementara Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud dengan Eduspec melakukan kerja sama dalam pelatihan guru SMK dari 20 SMK se Indonesia.
Kasie Evaluasi Direktorat Pembinaan SMK Arfah Laidiah Razik mengatakan, pelatihan diharapkan meningkatkan kemampuan guru-guru SMK untuk menggunakan aplikasi agar memiliki keterampilan abad 21. Melalui kemampuan guru menggunakan aplikasi dan simulasi digital maka nantinya mereka akan mengajari kembali siswanya untuk menggunakan simulasi digital untuk meningkatkan kolaborasi, kreativitas dan cara berpikir kritis.
‘’Yang ikut program ini ialah guru di luar bidang keahlian TIK. Melalui simulasi digital ini mereka akan diberitahu untuk menggunakan simulasi ini untuk meningkatkan pembelajaran dan kebutuhan sekolah dengan program ini,’’ katanya usai membuka Revitalisasi Pembelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital Menyonsong Revolusi Industri 4.0 di Jakarta.
Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, peluang kerja sama antara SMK dengan dunia usaha dan industri perlu terus dikembangkan oleh kedua belah pihak. Bahkan Presiden Jokowi mendukung adanya kerja sama tersebut dengan mengeluarkan peraturan presiden yang mengatur tentang pengurangan pajak bagi dunia usaha yang bekerja sama dengan SMK.
‘’Saya mohon SMK dapat proaktif dalam menjalin mitra dengan dunia usaha dan dunia industri. Sementara bagi dunia industri pajaknya akan dikurangi berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk membantu revitalisasi SMK,” katanya saat mengunjungi SMKN 1 Jakarta.
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini menjelaskan, kemitraan antara SMK dan dunia usaha bisa menyesuaikan kurikulum yang diajarkan di sekolah dengan apa yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan industri. Kerja sama penyusunan inilah, kata dia, yang dapat mempercepat ketersediaan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan dunia kerja dan juga mempercepat proses pembangunan industri di Indonesia.
Mendikbud juga mendorong adanya sinergi antara Kemendikbud dengan pemerintah daerah dalam mendorong kemajuan revitalisasi SMK di masing-masing daerah. “Seperti di SMK ini, ada ruangan yang dibangun oleh pemerintah daerah, dan nantinya Kemendikbud bisa membantu dalam pengadaan peralatan yang dibutuhkan,” terangnya.
Sementara Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud dengan Eduspec melakukan kerja sama dalam pelatihan guru SMK dari 20 SMK se Indonesia.
Kasie Evaluasi Direktorat Pembinaan SMK Arfah Laidiah Razik mengatakan, pelatihan diharapkan meningkatkan kemampuan guru-guru SMK untuk menggunakan aplikasi agar memiliki keterampilan abad 21. Melalui kemampuan guru menggunakan aplikasi dan simulasi digital maka nantinya mereka akan mengajari kembali siswanya untuk menggunakan simulasi digital untuk meningkatkan kolaborasi, kreativitas dan cara berpikir kritis.
‘’Yang ikut program ini ialah guru di luar bidang keahlian TIK. Melalui simulasi digital ini mereka akan diberitahu untuk menggunakan simulasi ini untuk meningkatkan pembelajaran dan kebutuhan sekolah dengan program ini,’’ katanya usai membuka Revitalisasi Pembelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital Menyonsong Revolusi Industri 4.0 di Jakarta.
(cip)