165.000 Jamaah Haji Indonesia Memasuki Mekkah

Selasa, 30 Juli 2019 - 07:09 WIB
165.000 Jamaah Haji...
165.000 Jamaah Haji Indonesia Memasuki Mekkah
A A A
MEKKAH - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi melakukan reformulasi penempatan petugas menyusul telah berpindahnya seluruh jamaah haji dari Madinah ke Kota Mekkah. Petugas haji dari Madinah akan ditempatkan di titik-titik strategis untuk melayani jamaah haji yang membutuhkan.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah PPIH 2019, Subhan Cholid mengatakan, seluruh jamaah haji dari Madinah telah tiba di Kota Mekkah, kemarin. Tidak hanya jamaah haji, petugas di Madinah juga ikut bergeser ke Mekkah untuk membantu melayani jamaah haji.

"Kita akan lakukan reformulasi penempatan petugas. Baik untuk pelayanan jemaah di sektor maupun di masjidil haram. Teman-teman petugas Madinah nanti sebagian akan kita tempatkan untuk membantu sekfor khusus di Masjidil Haram," kata Subhan kepada tim Media Center Haji (MCH) di Mekkah, kemarin.

Jumlah jamaah haji Indonesia yang masuk ke Mekkah akan terus bertambah. Masih ada sekitar 60.000 jamaah haji yang masih belum diberangkatkan. Mereka akan masuk ke Arab Saudi melalui King Abdul Aziz Jeddah. Karena itu, kata Subhan, petugas haji di Mekkah akan difokuskan untuk penerimaan jamaah haji dari Jeddah. "Petugas di Makkah akan mulai berkonsentrasi untuk menerima jemaah dari Jeddah, dan memulai persiapan masa puncak haji," katanya.

Berdasarkana Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), Senin (29/7) pukul 15.00 WAS, jumlah jamaah haji Indonesia yang telah sampai di Arab Saudi mencapai 165.000 orang. Mereka tersebar di tujuh zona tempat tinggal di Mekkah Al Mukarramah yang telah disesuaikan dengan asal embarkasi.

Tujuh zona tempat tinggal itu adalah Jarwal yang diperuntukan bagi jamaah haji asal Embarkasi Solo (SOC), Raudhah bagi jamaah asal Embarkasi Palembang (PLM) dan Jakarta-Pondok Gede (JKG), Syisyah bagi jamaah asal Embarkasi Aceh (BTJ), Medan (MES), Batam (BTH), Ujung Pandang (UPG), dan Padang (PDG).

Kemudian Mahbas Jin untuk jamaah asal Embarkasi Surabaya, Aziziah bagi jamaah asal Embarkasi Lombok (LOP), Rei Bakhsy untuk jamaah asal Embarkasi Banjarmasin (BDJ) dan Balikpapan (BPN), serta Misfalah bagi jamaah asal Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS).

Jarak tempat tinggal jamaah haji tersebut ada yang dekat, banyak juga yang cukup jauh dari Masjidil Haram. Untuk itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyiapkan 450 unit bus shalawat untuk mengantar-jemput jamaah dari pemondokan ke Baitullah pulang-pergi (PP). Bus ini beroperasi selama 24 jam penuh untuk melayani jamaah.

Subhan Cholid juga mengimbau kepada jamaah haji Indonesia untuk mengenali terminal yang menjadi titik pemberhentian bus shalawat di sekitar Masjidil Haram. Jamaah yang datang ke Masjidil Haram melalui terminal tertentu, pulangnya juga harus dari terminal tersebut. "Terminal ada tiga yakni Bab Ali, Syeib Amir, dan Jiad," katanya.

Menurutnya, terminal pemberhentian tersebut terkait erat dengan rute bus shalawat. Misalnya, terminal Bab Ali, bus yang berhenti di sini melayani rute Jamarat dan Mahbas Jin. Berbeda dengan Terminal Jiad, bus dari sini melayani rute Misfalah dan Jiad. Sementara bus dari Terminal Syeib Amir memiliki rute dari Syisyah, Raudhah, dan Jarwal.

Letak Terminal Syeib Aamiir dekat dengan pintu keluar Marwah dari arah Masjidil Haram. Jamaah tinggal berjalan ke arah kiri kemudian lurus ke arah terminal bus. Adapun Terminal Jiad lokasinya di sisi belakang kanan Zam-Zam Tower, umumnya jamaah membuat patokan titik temu di WC 3. Sementara, Terminal Bab Ali berada di tengah-tengah antara Terminal Jiad dan Syeib Aamiir.

Lokasinya tak jauh dari bangunan Museum Maulid Nabi, sebuah bangunan yang dipercaya sebagai rumah kelahiran nabi. Subhan mengatakan, ketiga terminal pangkalan bus shalawat itu mudah dikenali karena di terdapat bendera Merah Putih dan umbul-umbul bertuliskan Indonesia.

Selain itu, di kanan kiri badan bus shalawat juga terpampang besar tulisan Indonesia. "Kami juga menempatkan banyak petugas yang siap membantu jamaah haji, sehingga tidak perlu khawatir," katanya. (abdul malik mubarok)
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6417 seconds (0.1#10.140)