Parlemen Dikuasai Pro-Jokowi, Fungsi Pengawasan DPR Akan Disorot
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Ali Taher Parasong khawatir, mayoritas anggota DPR terpilih periode 2019-2024 tidak mencerminkan sistem pengawasan dan keseimbangan (checks and balances) terhadap kekuasaan.
Pasalnya, mayoritas mereka yang masuk parlemen berasal dari partai pendukung Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
Hal itu dikatakan Ali Taher Parasong dalam diskusi Empat Pilar MPR bertajuk 'Rekomendasi Amandemen (Konstitusi) Terbatas untuk Haluan Negara?' di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/7/2019).
"Sekarang ini praktis DPR hasil Pemilu 2019 tidak mencerminkan checks and balances, yakin saya, hampir semua 80% diborong sana, saya ini pendukung Prabowo, jelas dan saya enggak bisa bohong," ujar Ali Taher.
Menurut Legislator asal daerah pemilihan Banten III ini, oposisi diperlukan pemerintah. "Demokrasi kita demokrasi abal-abal, saya merasa untuk apa menjadi anggota DPR kalau tidak memiliki checks and balances dalam kekuasaan," ujar ketua komisi VIII DPR RI ini.
Dia pun menolak dengan upaya melemahkan posisi DPR. "Anggota DPR bicara semua orang ditarget, dianggap tidak propemerintah, dianggap menghambat pembangunan, lantas posisi checks and balances-nya di mana posisi DPR ini," katanya.
Dia pun mengajak untuk membangun negeri ini dengan demokrasi yang sesungguhnya. "Saya menyarankan juga demokrasi tidak semata-mata fox dei, fox populi," ungkapnya.
Pasalnya, mayoritas mereka yang masuk parlemen berasal dari partai pendukung Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
Hal itu dikatakan Ali Taher Parasong dalam diskusi Empat Pilar MPR bertajuk 'Rekomendasi Amandemen (Konstitusi) Terbatas untuk Haluan Negara?' di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/7/2019).
"Sekarang ini praktis DPR hasil Pemilu 2019 tidak mencerminkan checks and balances, yakin saya, hampir semua 80% diborong sana, saya ini pendukung Prabowo, jelas dan saya enggak bisa bohong," ujar Ali Taher.
Menurut Legislator asal daerah pemilihan Banten III ini, oposisi diperlukan pemerintah. "Demokrasi kita demokrasi abal-abal, saya merasa untuk apa menjadi anggota DPR kalau tidak memiliki checks and balances dalam kekuasaan," ujar ketua komisi VIII DPR RI ini.
Dia pun menolak dengan upaya melemahkan posisi DPR. "Anggota DPR bicara semua orang ditarget, dianggap tidak propemerintah, dianggap menghambat pembangunan, lantas posisi checks and balances-nya di mana posisi DPR ini," katanya.
Dia pun mengajak untuk membangun negeri ini dengan demokrasi yang sesungguhnya. "Saya menyarankan juga demokrasi tidak semata-mata fox dei, fox populi," ungkapnya.
(maf)