Kementerian PPPA Angkat Cinta Laura Jadi Duta Antikekerasan

Senin, 29 Juli 2019 - 16:54 WIB
Kementerian PPPA Angkat...
Kementerian PPPA Angkat Cinta Laura Jadi Duta Antikekerasan
A A A
JAKARTA - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menobatkan aktris dan penyanyi Cinta Laura Kiehl sebagai Duta Antikekerasan Perempuan dan Anak.

Sekretaris Kementerian PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu mengungkapkan selain berprestasi, Cinta pernah mengalami pelecehan seksual melalui media sosial beberapa waktu lalu.

"Kami mengundang Cinta Laura sebagai Duta Antikekerasan Perempuan dan Anak. Kami juga pernah mendengar Cinta Laura pernah mengalami kondisi kurang menyenangkan terkait dengan masalah kekerasan seksual terhadap perempuan," ungkapnya dalam sambutan penobatan Duta Anti Kekerasan Perempuan dan Anak di kantor Kementerian PPPA, Jakarta (29/7/2019).

Menurut dia, Cinta Laura juga sosok yang mampu menghadapi berbagai macam kekerasan dan menyuarakannya ke semua pihak bahwa kekerasan tidak boleh terjadi di mana pun. Mulai dari di rumah, tempat kerja, di ruang umum dan di ruang publik lainnya," tambah Pribudiarta.

Pribudiarta juga menyampaikan pesan kepada Cinta agar memberikan sosialisasi antikekerasan perempuan dan anak, baik di dunia nyata maupun media sosial.

"Tentunya terkait pemberian ini menjadi kewajiban kepada Cinta agar memberikan sosialisasi kepada semua pihak, baik di dunia nyata maupun di dunia sosial mengenai bagaimana upaya untuk menghindari dan menangani kasus kekerasan," tuturnya.

Pribudiarta juga menegaskan kekerasan terhadap perempuan dan anak telah menjadi perhatian pemerintah.

"Kalau kita bicara mengenai kekerasan, ini menjadi perhatian karena termasuk hak asasi manusia. Karena meskipun orang itu memiliki pekerjaan yang baik, pendidikan yang tinggi namun jika orang mengalami kekerasan dapat dipastikan kualitas hidupnya tidak akan baik. Karena itulah kekerasan menjadi perhatian kami di Kementerian PPPA dan menjadi perhatian pemerintah kabinet Bapak Jokowi," tuturnya.

Dia mengatakan, paling tidak ada tiga sistem nasional yang harus dipastikan berjalan dengan baik. Pertama, terkait perlindungan sosial perempuan dan anak. "Kedua, mengenai sistem penegakan hukumnya. Jadi karena itu kami mendorong sistem peradilan anak bisa berjalan dengan maksimal dan sementara ini juga telah dibawa ke DPR terkait RUU Penghapusan RUU Kekerasan Seksual.

Ketiga, tidak kalah penting adalah perubahan perilaku sosial kehidupan di masyarakat. Ini terkait bagaimana masyarakat melindungi perempuan dan anak. Masyarakat tidak boleh abai terhadap kekerasan perempuan dan anak di sekitar mereka."

"Karena itulah ini menjadi penting apalagi kekerasan merupakan kasus yang ruwet dan yang biasanya menyangkut beberapa masalah sehingga harus ditanganai dan pendekatannya juga harus tepat. Setiap orang bisa menjadi korban, oleh karena itu kita tidak boleh tinggal diam sendiri, setiap orang harus menjaga satu sama lain apabila terjadi kekerasan," tambah Pribudiarta.

Sementara itu, Cinta Laura Kiehl mengungkapkan merasa terhormat telah dinobatkan menjadi Duta Anti Kekerasan Perempuan dan Anak.

"Saya merasa sangat terhormat dan bersyurukur karena pada hari ini telah dinobatkan secara resmi menjadi Duta Antikekerasan perempuan dan anak. Saya berjanji akan membantu kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak untuk mensukseskan seluruh program-programnya terutama yang berhubungan dengan perempuan dan anak," ungkap Cinta.

Cinta mengungkapkan ada tiga hal yang harus disosialisasikan di masyarakat usai dirinya dinobatkan sebagai duta. "Satu, kekerasan merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Setiap manusia baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak anak tidak boleh menjadi korban kekerasan. Setiap manusia berhak untuk hidup secara damai serta diperlakukan secara adil dan setara," katanya.

"Kedua, keluargamu harus menjadi tempat nomor satu untuk mengadu, bercerita, meminta pendapat, bertanya dan sebagainya. Bukan orang lain yang tidak tahu kepribadianmu apalagi teman online. Mari jadikan keluargamu sahabatmu," lanjut Cinta.

Ketiga, Cinta mengatakan perempuan dan anak jangan pernah merasa bersalah saat menjadi korban kekerasan apa pun bentuknya.

"Kejadian buruk yang menimpa kita bukan karena kesalahan kita, terhadap berbusana, berteman, berkendara, bekerja dan sebagainya. Pelakulah yang punya masalah dan kebetulan kita yang menjadi korbannya. Semoga saya bisa menjadi duta yang baik bagi kemajuan perempuan dan anak juga bagi Indonesia. Stop kekerasan perempuan dan anak!" katanya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7645 seconds (0.1#10.140)