4 Ketum Partai Pro-Jokowi Bertemu, Soliditas Koalisi Dipertanyakan
A
A
A
JAKARTA - Pertemuan yang dilakukan empat Ketua Umum (Ketum) partai politik pengusung Jokowi-KH Ma'ruf Amin yakni Surya Paloh, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto dan Suharso Monoarfa mengundang tanda tanya publik.
Maklum, pertemuan itu tanpa dihadiri partai koalisi yang lainnnya termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sebagai Partai Pengusung utama.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai, ada beberapa hal untuk membaca kondisi tersebut. Pertama, memang ternyata pertemuan itu diklaim untuk menyolidkan koalisi dalam mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf nanti.
"Tentu bukan hanya ucapan slamat, pasti bicara soal situasi politik mutakhir seperti komposisi kabinet, Ketua MPR, dan kemungkinan parpol pengusung Prabowo diperbolehkan merapat atau tidak ke Jokowi," ujar Adi saat dihubungi SINDOnews, Selasa (23/7/2019).
(Baca juga: Pertemuan Empat Petinggi Parpol Isyaratkan Ada Koalisi dalam Koalisi)
Kedua kata Adi, tema pertemuan kemarin mengusung semangat soliditas koalisi karena mereka ingin tetap solid seiring seirama selama lima tahun ke depan. Sehingga, jangan ada partai pengusung Jokowi yang justru beda sikap politik dan bikin "koalisi" sendiri.
"Jangan sampai ada koalisi dalam koalisi karena bikin kebijakan sendiri tanpa koordinasi dengan partai lainnya. Terutama menyangkut kebijakan merangkul kubu Prabowo ke Jokowi," tutur dia.
Selanjutnya, pertemuan itu tentu menjadi pertanyaan penting soal ketidakhadiran PDIP ke Kantor Nasdem. "Apakah sinyal pesan 'soliditas internal' itu ditujukan ke PDIP atau tidak, itu wallahu a'alam, biar waktu yang menjawabnya," kata pengamat asal UIN Jakarta itu menandaskan.
Maklum, pertemuan itu tanpa dihadiri partai koalisi yang lainnnya termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sebagai Partai Pengusung utama.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai, ada beberapa hal untuk membaca kondisi tersebut. Pertama, memang ternyata pertemuan itu diklaim untuk menyolidkan koalisi dalam mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf nanti.
"Tentu bukan hanya ucapan slamat, pasti bicara soal situasi politik mutakhir seperti komposisi kabinet, Ketua MPR, dan kemungkinan parpol pengusung Prabowo diperbolehkan merapat atau tidak ke Jokowi," ujar Adi saat dihubungi SINDOnews, Selasa (23/7/2019).
(Baca juga: Pertemuan Empat Petinggi Parpol Isyaratkan Ada Koalisi dalam Koalisi)
Kedua kata Adi, tema pertemuan kemarin mengusung semangat soliditas koalisi karena mereka ingin tetap solid seiring seirama selama lima tahun ke depan. Sehingga, jangan ada partai pengusung Jokowi yang justru beda sikap politik dan bikin "koalisi" sendiri.
"Jangan sampai ada koalisi dalam koalisi karena bikin kebijakan sendiri tanpa koordinasi dengan partai lainnya. Terutama menyangkut kebijakan merangkul kubu Prabowo ke Jokowi," tutur dia.
Selanjutnya, pertemuan itu tentu menjadi pertanyaan penting soal ketidakhadiran PDIP ke Kantor Nasdem. "Apakah sinyal pesan 'soliditas internal' itu ditujukan ke PDIP atau tidak, itu wallahu a'alam, biar waktu yang menjawabnya," kata pengamat asal UIN Jakarta itu menandaskan.
(maf)