Kunjungan KSAD di Australia, Pererat Kerja Sama Kedua Angkatan Darat
A
A
A
AUSTRALIA - Kunjungan kehormatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa ke Panglima Angkatan Bersenjata Australia atau Australian Commander of Defence Force (CDF) dan KSAD Australia atau Australian Chief of Army (CA), merupakan salah satu upaya diplomasi militer TNI AD untuk mempererat kerja sama militer kedua negara.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Candra Wijaya dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (19/7/2019). "Ini kunjungan yang pertama setelah beliau (Jenderal TNI Andika Perkasa) menjabat KSAD," ujar Candra.
Namun, lanjutnya, secara personal pertemuan KSAD dengan Letjen Richard Maxwell Burr, AO, DSC, MVO, merupakan kali kedua dimana pertemuan sebelumnya ketika masih menjabat sebagai Pangkostrad pada 30 Agustus 2018.
"Juga dengan CDF, Jenderal Angus Campbell, kunjungan ini merupakan balasan, setelah keduanya bertemu di Mabesad pada 29 Maret 2019, lalu," tegasnya.
Lanjut dikatakan Candra, kunjungan KSAD kali ini tidak hanya didampingi Ny Hetty Andika Perkasa, selaku Ketua Umum Persit Kartika Candra Kirana namun juga bersama dengan Mayjen TNI Suko Pranoto (Irjenad) dan Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad (Aspam KSAD) masing-masing beserta istri.
"Pertemuan yang diselenggarakan di Australian Army Headquarters, Russell Offices, Canberra, berlangsung penuh hangat," ucap Candra.
Hasil pertemuan antara KSAD dengan Australian CA dan Australian CDF pada hari Kamis (18/7/2019) lalu itu, menurut Candra, membahas beberapa hal yang penting.
Selanjutnya Candra juga mengatakan bahwa kedua KSAD memiliki kesamaan pandangan bahwa untuk menghadapi accelerated warfare membutuhkan kekuatan militer yang coheren, unity dan future ready serta adanya kerja sama antar elemen negara.
"KSAD menegaskan kembali bahwa era saat ini penggunaan teknologi sangat penting. Tidak hanya membantu pelaksanaan tugas, juga mengurangi risiko korban jiwa," imbuhnya.
Kemudian terkait program kerja sama militer dengan Australian Army, lanjut Candra, KSAD sangat mendukung khususnya tentang percepatan pertukaran instruktur di kedua akademi militer. "Menurut KSAD pertukaran ini sangat baik, karena akan memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi personel TNI AD," tegasnya.
"Pada momen itu, KSAD juga menyatakan bahwa TNI AD akan menambah personelnya untuk berinteraksi baik bilateral maupun multilateral, dalam bentuk latihan maupun pendidikan," tambahnya.
Dalam pertemuan KSAD dengan Australian CDF, Candra menambahkan, selain menyetujui rencana pertukaran pelatih, pengajar di Akmil Magelang dengan Royal Military College (RMC) Duntroon yang bersifat resiprokal, KSAD juga menyatakan akan menghadiri kegiatan IPACC dan IPAMS di Thailand yang diselenggarakan USARPAC dan AD Thailand.
"IPACC atau Indo-Pacific Chiefs of Army Conference merupakan konferensi para pimpinan AD seluruh negara-negara Indo-Pasifik. Sedangkan IPAMS atau Indo-Pacific Armies Management Seminar adalah seminar yang dihadiri para perwira senior (Pati) yang membahas tentang tema tertentu," pungkasnya.
Direncanakan kunjungan kerja KSAD beserta rombongan di Negeri Kanguru itu akan berlangsung selama enam hari, yaitu mulai 16 sampai 21 Juli 2019.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Candra Wijaya dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (19/7/2019). "Ini kunjungan yang pertama setelah beliau (Jenderal TNI Andika Perkasa) menjabat KSAD," ujar Candra.
Namun, lanjutnya, secara personal pertemuan KSAD dengan Letjen Richard Maxwell Burr, AO, DSC, MVO, merupakan kali kedua dimana pertemuan sebelumnya ketika masih menjabat sebagai Pangkostrad pada 30 Agustus 2018.
"Juga dengan CDF, Jenderal Angus Campbell, kunjungan ini merupakan balasan, setelah keduanya bertemu di Mabesad pada 29 Maret 2019, lalu," tegasnya.
Lanjut dikatakan Candra, kunjungan KSAD kali ini tidak hanya didampingi Ny Hetty Andika Perkasa, selaku Ketua Umum Persit Kartika Candra Kirana namun juga bersama dengan Mayjen TNI Suko Pranoto (Irjenad) dan Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad (Aspam KSAD) masing-masing beserta istri.
"Pertemuan yang diselenggarakan di Australian Army Headquarters, Russell Offices, Canberra, berlangsung penuh hangat," ucap Candra.
Hasil pertemuan antara KSAD dengan Australian CA dan Australian CDF pada hari Kamis (18/7/2019) lalu itu, menurut Candra, membahas beberapa hal yang penting.
Selanjutnya Candra juga mengatakan bahwa kedua KSAD memiliki kesamaan pandangan bahwa untuk menghadapi accelerated warfare membutuhkan kekuatan militer yang coheren, unity dan future ready serta adanya kerja sama antar elemen negara.
"KSAD menegaskan kembali bahwa era saat ini penggunaan teknologi sangat penting. Tidak hanya membantu pelaksanaan tugas, juga mengurangi risiko korban jiwa," imbuhnya.
Kemudian terkait program kerja sama militer dengan Australian Army, lanjut Candra, KSAD sangat mendukung khususnya tentang percepatan pertukaran instruktur di kedua akademi militer. "Menurut KSAD pertukaran ini sangat baik, karena akan memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi personel TNI AD," tegasnya.
"Pada momen itu, KSAD juga menyatakan bahwa TNI AD akan menambah personelnya untuk berinteraksi baik bilateral maupun multilateral, dalam bentuk latihan maupun pendidikan," tambahnya.
Dalam pertemuan KSAD dengan Australian CDF, Candra menambahkan, selain menyetujui rencana pertukaran pelatih, pengajar di Akmil Magelang dengan Royal Military College (RMC) Duntroon yang bersifat resiprokal, KSAD juga menyatakan akan menghadiri kegiatan IPACC dan IPAMS di Thailand yang diselenggarakan USARPAC dan AD Thailand.
"IPACC atau Indo-Pacific Chiefs of Army Conference merupakan konferensi para pimpinan AD seluruh negara-negara Indo-Pasifik. Sedangkan IPAMS atau Indo-Pacific Armies Management Seminar adalah seminar yang dihadiri para perwira senior (Pati) yang membahas tentang tema tertentu," pungkasnya.
Direncanakan kunjungan kerja KSAD beserta rombongan di Negeri Kanguru itu akan berlangsung selama enam hari, yaitu mulai 16 sampai 21 Juli 2019.
(kri)