Antisipasi Kejahatan, Petugas Disiagakan di Titik-Titik Rawan
A
A
A
MADINAH - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi meningkatkan kewaspadaan menjelang puncak kedatangan jamaah haji di Madinah. Puncak kedatangan jamaah haji di Madinah diperkirakan di hari kedelapan, sembilan, dan sepuluh dari awal kedatangan. Di hari ketujuh kedatangan tercatat 39.447 jamaah haji asal Indonesia memadati Kota Madinah, Arab Saudi.
Jumlah ini akan terus bertambah hingga mencapai puncak kedatangan. Kondisi ini memunculkan potensi tindak kriminal yang bisa menimpa jamaah, dari penipuan, pencurian, hingga aksi copet. Untuk melindungi jamaah haji Indonesia yang mulai memadati Madinah, PPIH mulai menyiagakan petugas di titik-titik rawan.
Salah satunya di Masjid Nabawi yang memiliki area sangat luas. Banyak jamaah yang kebingungan karena masjid ini memiliki pintu yang hampir sama. Berkumpulnya ribuan orang dari berbagai negara juga meningkatnya risiko tindak kejahatan.
“Mengingat saat ini sudah memasuki hari ketujuh kedatangan jamaah di Madinah, kami menugaskan P3JH yang ada di sektor untuk memperkuat Sektor Khusus Nabawi,” kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Akhmad Jauhari dalam instruksinya kepada Kepala Sektor Madinah kemarin.
Untuk diketahui, 94.550 jamaah yang tergabung dalam 229 kloter masuk dalam gelombang 1. Secara bertahap mereka akan turun di Bandara Prince Mohamed bin Abdulazis Madinah. Setiap hari jumlah kedatangan jamaah haji antara 14-18 kloter.
“Puncak jamaah pada hari (kedatangan) kedelapan, sembilan, dan sepuluh,” katanya. Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag), Khoirizi H Dasir juga meminta para jamaah mengenali ciri-ciri petugas haji di Tanah Suci. Mereka mengenakan seragam bertuliskan ‘Petugas Haji Indonesia 2019’.
“Panggil saja siapa pun yang mengenakan seragam yang di punggungnya bertulis ‘Petugas Haji Indonesia 2019’, pasti akan dibantu,” katanya. Tahun ini seragam petugas berupa baju berwarna putih dengan garis hijau di bagian kerah dan lengan, serta variasi garis merah vertikal berwarna merah di bagian dada.
Di bagian dada juga ada bordir nama petugas dan label petugas haji Indonesia yang ditulis dalam bahasa dan tulisan Arab. Bordir bendera merah putih tersemat di lengan baju petugas. Di bagian punggung atas petugas terdapat tulisan ‘Petugas Haji Indonesia 2019’.
Petugas juga dilengkapi rompi berwarna hitam yang juga memiliki tanda pengenal berupa bordir nama dan bendera merah putih di bagian dada. “Di punggung rompi pun tertulis ‘Petugas Haji Indonesia 2019’ yang dibordir dengan warna merah putih,“ kata Khoirizi.
Khoirizi mengingatkan jamaah haji agar tidak meminta bantuan kepada orang yang tidak dikenal. Bila butuh bantuan langsung mencari petugas berseragam. Selain itu, dia juga mengingatkan petugas untuk selalu mengenakan seragam petugas haji Indonesia sehingga jamaah mudah mengenali mereka.
Jumlah ini akan terus bertambah hingga mencapai puncak kedatangan. Kondisi ini memunculkan potensi tindak kriminal yang bisa menimpa jamaah, dari penipuan, pencurian, hingga aksi copet. Untuk melindungi jamaah haji Indonesia yang mulai memadati Madinah, PPIH mulai menyiagakan petugas di titik-titik rawan.
Salah satunya di Masjid Nabawi yang memiliki area sangat luas. Banyak jamaah yang kebingungan karena masjid ini memiliki pintu yang hampir sama. Berkumpulnya ribuan orang dari berbagai negara juga meningkatnya risiko tindak kejahatan.
“Mengingat saat ini sudah memasuki hari ketujuh kedatangan jamaah di Madinah, kami menugaskan P3JH yang ada di sektor untuk memperkuat Sektor Khusus Nabawi,” kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Akhmad Jauhari dalam instruksinya kepada Kepala Sektor Madinah kemarin.
Untuk diketahui, 94.550 jamaah yang tergabung dalam 229 kloter masuk dalam gelombang 1. Secara bertahap mereka akan turun di Bandara Prince Mohamed bin Abdulazis Madinah. Setiap hari jumlah kedatangan jamaah haji antara 14-18 kloter.
“Puncak jamaah pada hari (kedatangan) kedelapan, sembilan, dan sepuluh,” katanya. Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag), Khoirizi H Dasir juga meminta para jamaah mengenali ciri-ciri petugas haji di Tanah Suci. Mereka mengenakan seragam bertuliskan ‘Petugas Haji Indonesia 2019’.
“Panggil saja siapa pun yang mengenakan seragam yang di punggungnya bertulis ‘Petugas Haji Indonesia 2019’, pasti akan dibantu,” katanya. Tahun ini seragam petugas berupa baju berwarna putih dengan garis hijau di bagian kerah dan lengan, serta variasi garis merah vertikal berwarna merah di bagian dada.
Di bagian dada juga ada bordir nama petugas dan label petugas haji Indonesia yang ditulis dalam bahasa dan tulisan Arab. Bordir bendera merah putih tersemat di lengan baju petugas. Di bagian punggung atas petugas terdapat tulisan ‘Petugas Haji Indonesia 2019’.
Petugas juga dilengkapi rompi berwarna hitam yang juga memiliki tanda pengenal berupa bordir nama dan bendera merah putih di bagian dada. “Di punggung rompi pun tertulis ‘Petugas Haji Indonesia 2019’ yang dibordir dengan warna merah putih,“ kata Khoirizi.
Khoirizi mengingatkan jamaah haji agar tidak meminta bantuan kepada orang yang tidak dikenal. Bila butuh bantuan langsung mencari petugas berseragam. Selain itu, dia juga mengingatkan petugas untuk selalu mengenakan seragam petugas haji Indonesia sehingga jamaah mudah mengenali mereka.
(don)