Obligasi Negara Bidik Generasi Milenial

Sabtu, 13 Juli 2019 - 06:06 WIB
Obligasi Negara Bidik Generasi Milenial
Obligasi Negara Bidik Generasi Milenial
A A A
GENERASI milenial adalah sebuah pasar empuk untuk berbagai produk. Dalam era digital ini produsen barang maupun jasa berlomba-lomba memperebutkan pasar gemuk itu meski sebenarnya daya beli kaum milenial belum begitu kuat bila dibandingkan dengan daya beli generasi pendahulunya. Pemerintah pun ikut-ikut menarget pembeli dari generasi milenial dalam memasarkan produk investasi.

Salah satu alasan pemerintah menggarap pasar anak muda ini adalah untuk memperbanyak keterlibatan investor domestik dengan menghadirkan produk Surat Berharga Negara (SBN) ritel yang membidik segmen individu. Pekan ini pemerintah telah membuka masa penawaran Saving Bond Ritel Seri 007 (SBR-007), instrumen investasi obligasi negara yang diyakini bisa lebih menarik animo investasi generasi milenial karena ditawarkan dalam platform online dengan harga terjangkau.

Penjualan melalui platform online sudah ditempuh pada penerbitan SBR sebelumnya. Ketika pertama kali SBR ditawarkan dengan mekanisme penjualan platform online, pembeli dari generasi milenial meningkat menjadi 18%. Data yang dirilis Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukkan 65,34% dari 9.520 investor SBR-006 yang diterbitkan Maret lalu adalah pemain baru.

Investor baru tersebut didominasi kalangan milenial yang menembus 52,41%. Pemerintah meyakini penjualan obligasi melalui platform online menjadi salah satu kunci yang memicu minat generasi milenial berinvestasi pada surat utang yang diterbitkan negara. Tercatat penjualan SBR-006 yang ditarget Rp2 triliun melesat mencapai Rp2,259 triliun.

Melihat kecenderungan berinvestasi kalangan generasi milenial yang mulai meminati obligasi, pemerintah optimistis penjualan SBR-007 yang ditawarkan sejak 11 hingga 25 Juli mendatang bakal laris manis. Setidaknya terdapat enam fakta yang menarik dicermati untuk instrumen obligasi negara ritel yang dipatok bisa menarik dana masyarakat sebesar Rp2 triliun.

Pertama, pembelian minimal Rp1 juta sehingga kaum milenial yang punya modal pas-pasan juga memiliki kesempatan berinvestasi. Calon investor bisa membeli SBR pada 20 mitra bisnis yang ditunjuk pemerintah mulai dari bank hingga penyelenggara financial technology (fintech). Kedua, kupon minimal SBR-007 memiliki kupon mengambang dengan mengacu pada Bank Indonesia (BI) 7 Day Reverse Repo Rate. Besaran kupon SBR-007 disesuaikan dengan perubahan suku bunga acuan setiap tiga bulan sekali.

Selanjutnya fakta ketiga adalah early redemption SBR-007 sebagai instrumen investasi tidak bisa diperdagangkan sewaktu-waktu. Namun calon investor tak perlu khawatir, sebab pemerintah tetap memberi jalan keluar, yakni investor bisa mencairkan hingga 50% nilai kupon dengan minimal kepemilikan Rp2 juta.

Keempat, SBR dijamin sepenuhnya oleh negara sehingga investasi ini sangat aman karena kemungkinan negara gagal bayar utang sangatlah kecil. Kelima, tujuan penerbitan SBR-007 sebagai sumber pendanaan untuk pembangunan yang berasal dari masyarakat. Keenam, adapun tenor SBR-007 selama dua tahun dengan waktu jatuh tempo 10 Juli 2021.Namun ada satu pertanyaan mendasar yang justru penentu utama investor menjatuhkan pilihan pada instrumen investasi seperti obligasi, yaitu kupon SBR-007 semakin kecil daripada SBR-005 dan SBR-006. Kupon SBR-007 hanya dipatok 7,50%, padahal SBR-006 memberi kupon 7,95%, bahkan SBR-005 lebih tinggi lagi yang mencapai 8,15%.

Pemerintah berdalih, penurunan nilai kupon SBR merupakan akibat dari penyesuaian dengan pasar obligasi karena imbal hasil obligasi mengalami penurunan saat ini. Memang bila kupon SBR-007 dibandingkan dengan rata-rata bunga deposito bank sebesar 5% hingga 6% masih lebih tinggi.

Kini bola ada di tangan generasi milenial, apakah bersedia memanfaatkan instrumen investasi yang ditawarkan pemerintah dengan segala kemudahan atau tetap bertahan pada kebingungan mencari sarana investasi lainnya. Kalau pemerintah membidik kaum milenial sebagai pembeli potensial SBR, itu adalah sebuah langkah yang tepat. Pasalnya populasi milenial Indonesia bakal menyentuh angka 34% dari total populasi negeri ini pada 2020 mendatang.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6927 seconds (0.1#10.140)