Dini Hari, Waktu Paling Mudah Masuk Raudlah

Senin, 08 Juli 2019 - 08:49 WIB
Dini Hari, Waktu Paling...
Dini Hari, Waktu Paling Mudah Masuk Raudlah
A A A
Raudlah menjadi tempat buruan jamaah haji yang baru saja tiba di Kota Madinah, Arab Saudi. Butuh strategi atau trik agar bisa masuk dan leluasa beribadah di areal antara rumah Nabi Muhammad dan mimbar tempat beliau berkhotbah.

Tengah malam di Madinah jangan disamakan dengan di Indonesia. Tak ada rasa dingin yang menusuk. Malah masih terasa panas. Suhunya antara 35-38 derajat Celcius sama dengan siang hari di Indonesia, jadi tidak ada alasan malas ke masjid karena dingin. Kami yang penasaran dengan Raudlah, ingin mengetahui lebih detail tempatnya, mencoba berangkat ke Masjid Nabawi. Jaraknya tidak begitu jauh dari Kantor Urusan Haji (KUH) Madinah, tempat menginap. Mungkin sekitar 1 kilometer, jadi cukup dengan jalan kaki. Tengah malam dipilih karena peluang untuk masuk Raudlah cukup besar.

Informasi dari Askar, penjaga Masjid Nabawi, pintu Raudlah dibuka pertama sekitar pukul 02.00 WIB. Sebelumnya pintu Raudlah ditutup untuk para pengunjung setelah salat isya. Kurang dari 30 menit jalan kaki untuk sampai Masjid Nabawi. Trotoarnya lebar sehingga nyaman untuk berjalan kaki. Lampu-lampu jalanan juga sangat terang sehingga tidak ada rasa takut untuk pergi berombongan ataupun sendiri. Apalagi, banyak perempuan bercadar lalu lalang meski hari telah sangat larut. Menandakan kota ini aman untuk semua orang.

Di Masjid Nabawi suasana masih ramai. Seperti sore sebelumnya saat kami salat isya berjamaah di masjid ini. Tepat pukul 02.00 WIB dini hari, pintu masjid dibuka. Para pengunjung langsung masuk dengan terburu. Mencoba berebut untuk bisa berada paling depan di area Raudlah. Keputusan untuk datang dini hari memang tepat. Sejumlah jurnalis asal Indonesia bisa masuk ke Raudlah. Hanya, memang harus berebut tempat dengan jamaah lain yang datang dari berbagai negara. Tempat sesempit apa pun tetap dimanfaatkan. Tidak jarang antarjamaah saling melompati meski dalam keadaan salat karena adu cepat menempati posisi yang baru saja ditinggalkan jamaah lain.

Sangat bersyukur bisa diberi kesempatan Allah SWT untuk salat dan berdoa di tempat mustajab tersebut. Tidak terasa air mata mengalir sembari melantunkan doa. Setelah melakukan salat sunat di Raudlah, Askar mengarahkan untuk keluar melewati samping makam baginda Nabi tercinta dan mulia Rasulullah Muhammad SAW. Betapa haru dan bahagia bisa bersua dengan orang paling mulia meski hanya mampu menjumpai makam manusia terbaik tersebut.

ABDUL MALIK MUBARAK
Madinah
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1000 seconds (0.1#10.140)