Tak Perlu Berucap Mundur, Buwas Diminta Perbaiki Pola Komunikasi

Jum'at, 05 Juli 2019 - 19:44 WIB
Tak Perlu Berucap Mundur,...
Tak Perlu Berucap Mundur, Buwas Diminta Perbaiki Pola Komunikasi
A A A
JAKARTA - Pernyataan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) yang mengancam akan hengkang dari jabatannya jika Kemensos mengambil alih program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) beberapa waktu lalu menarik perhatian publik.

Buwas dinilai tidak perlu mengucapkan mundur tapi berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam menyikapi persoalan yang dihadapi.

"Tidak perlu ada kata mundur, harusnya koordinasi. Harusnya dalam menjalankan tugas kenegaraan tidak boleh baper (bawa perasaan)," kata pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, Jumat (7/5/2019).

Menurut dia, jika ada kebijakan atau program yang dinilai tidak selaras dengan pemikiran para pejabat di bawah presiden, harus didiskusikan secara baik-baik.Yang dibutuhkan oleh para pejabat, kata dia, adalah kedewasaan berkomunikasi.

"Tidak perlu mewacanakan itu seolah-olah ada ketidakharmonisan. Persepsi publik bisa muncul, Pak Buwas seolah ada di posisi yang benar. Padahal ketika sudah berdiskusi dapat diketahui apa kekurangannya," tandas Emrus.

Emrus berharap kepada para pejabat publik untuk dapat memperbaiki pola komunikasi.

Di kesempatan lain, Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai bagus saja jika Buwas memang ingin mundur. Menurut Ray, mestinya Buwas mencari tahu alasan dan faktor yang dihadapi Bulog. Jika semua langkah sudah dilakukan, kata Ray, namun ia tetap merasa tidak bisa menjalankan perannya, maka mundur dari jabatan juga bisa dilakukan.

“Bagus juga kalau mundur. Tetapi tunjukkan dong, apa dia merasa tidak bisa koordinasi, tidak dihargai pekerjaannya dan jabatannya, atau kenapa? Kalau memang tidak mampu ya silakan saja mundur, buat apa juga jabatan tetapi tidak bisa efektif?" ujarnya.

Ray menambahkan, dari pengalaman pekerjaan Buwas di bidang penegakan hukum, sebenarnya yang diharapkan adalah kepiwaian memberantas mafia pangan. Sehingga peran Bulog bisa lancar. “

Sementara itu, anggota DPR Fraksi Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menilai harusnya Buwas tidak perlu marah hingga mengancam untuk mundur. Namun, kalau Buwas mau mundur, Irma pun mempersilakan.

"Ngancam-ngancam presiden mau mundur itu tidak benar, kalau mau mundur ya mundur saja enggak usah mengancam-ngancam. Yang enggak suka mundur, ngapain ngancem-ngancem," imbuhnya.

Harusnya, kata dia, Buwas berkoordinasi dengan kementerian sosial. Menurutnya, memang tugas Kemensos untuk membagikan kepada masyarakat

"Nah, bulog itu menyediakan barang untuk dibagikan oleh Mensos. Itulah koordinasinya, bukannya Bulog yang membagikan sendiri. Setiap kementerian itu harusnya saling koordinasi, karena saling terkait," katanya.

Usai kegaduhan itu, Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan akan memberikan kepercayaan penuh kepada Badan Urusan Logistik ( Bulog) dalam hal penyaluran beras terkait program Bantuan Pangan Non-tunai (BPNT).

Namun Mensos Agus juga menekankan, kualitas beras Bulog yang disalurkan, haruslah baik.Hal tersebut disampaikan Agus saat melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Fakir Miskin bersama Direktur Utama Bulog Budi Waseso, di Royal Kuningan Hotel, Jakarta, Kamis 4 Juli 2019.

Kemensos dan Bulog akan melakukan pertemuan kembali untuk membahas mekanisme penyaluran agar program Bansos bisa tepat sasaran.
(dam)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6609 seconds (0.1#10.140)