Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia, UI Adakan Seminar dan Riset
A
A
A
DEPOK - Universitas Indonesia (UI) berkomitmen mendukung peningkatan kualitas hidup lanjut usia (Lansia) melalui berbagai program riset, inovasi dan pengabdian masyarakat.
Wakil Rektor III Bidang Riset dan Inovasi UI, Rosari Saleh mengatakan, dukungan diberikan untuk meningkatkan kualitas hidup para lansia yang sudah diprediksi terus meningkat jumlahnya di masa depan.
"Meningkatnya angka lansia bisa dipandang sebagai satu parameter adanya perbaikan dalam pembangunan yang meningkatkan angka harapan hidup," kata Rosari dalam Hari Lanjut Usia Nasional di Gedung ILRC Kampus UI Depok, Rabu (3/7/2019).
"Namun jika isu ini tidak kita kelola dan siapkan, akan menjadi masalah baru di masa depan seperti kita lihat di negara maju seperti Amerika dan Jepang," sambungnya.
Seminar bertema "Mewujudkan Lanjut Usia Mandiri, Maju, dan Sejahtera" diselenggarakan, Panja Lansia Komite 3 Dewan Guru Besar Universitas Indonesia bekerja sama dengan Pusat Kajian Lanjut Usia /Center for Aging Studies Universitas Indonesia (CAS UI) dan kantor Pengelola Produk Riset dan Inovasi (KPPRI) Universitas Indonesia.
Seminar selama dua hari diikuti oleh para lansia dari Kota Depok, para dosen serta tenaga pendidikan di lingkungan Universitas Indonesia. Seminar digelar untuk memberikan informasi dan pemahaman tentang lanjut usia, persiapan memasuki masa lanjut usia dan pensiun, serta pendampingan lanjut usia menuju kebahagiaan yang lebih baik bagi lanjut usia dan pendampingnya.
Kementerian Sosial (Kemsos) sudah memprediksi jumlah lansia di Indonesia akan mencapai 40 juta-an orang pada tahun 2025 atau hanya dalam enam tahun mendatang. Dan akan menjadi menjadi 71,6 juta dari perkiraan 310 juta penduduk Indonesia pada tahun 2050.
"Jumlah penduduk usia lanjut di satu sisi adalah bukti perbaikan pembangunan bidang kesehatan, namun juga akan menjadi ancaman jika tidak dipersiapkan fasilitas pendamping dan pendukung yang baik," ungkapnya.
Oleh karenanya, UI berkomitmen memberikan kontribusi bukan hanya pada riset tetapi juga masukan terhadap kebijakan-kebijakan terkait lansia lewat pembentukan Pusat Kajian Lanjut Usia/Center for Aging Studies Universitas Indonesia yang masih terus aktif berkontribusi hingga sekarang.
"Kami terus mengembangkan berbagai penelitian, inovasi dan pengabdian masyarakat untuk mewujudkan tercapainya lansia sehat dan bahagia untuk semua dengan pengembangan kajian lintas disiplin ilmu," tutupnya.
Wakil Rektor III Bidang Riset dan Inovasi UI, Rosari Saleh mengatakan, dukungan diberikan untuk meningkatkan kualitas hidup para lansia yang sudah diprediksi terus meningkat jumlahnya di masa depan.
"Meningkatnya angka lansia bisa dipandang sebagai satu parameter adanya perbaikan dalam pembangunan yang meningkatkan angka harapan hidup," kata Rosari dalam Hari Lanjut Usia Nasional di Gedung ILRC Kampus UI Depok, Rabu (3/7/2019).
"Namun jika isu ini tidak kita kelola dan siapkan, akan menjadi masalah baru di masa depan seperti kita lihat di negara maju seperti Amerika dan Jepang," sambungnya.
Seminar bertema "Mewujudkan Lanjut Usia Mandiri, Maju, dan Sejahtera" diselenggarakan, Panja Lansia Komite 3 Dewan Guru Besar Universitas Indonesia bekerja sama dengan Pusat Kajian Lanjut Usia /Center for Aging Studies Universitas Indonesia (CAS UI) dan kantor Pengelola Produk Riset dan Inovasi (KPPRI) Universitas Indonesia.
Seminar selama dua hari diikuti oleh para lansia dari Kota Depok, para dosen serta tenaga pendidikan di lingkungan Universitas Indonesia. Seminar digelar untuk memberikan informasi dan pemahaman tentang lanjut usia, persiapan memasuki masa lanjut usia dan pensiun, serta pendampingan lanjut usia menuju kebahagiaan yang lebih baik bagi lanjut usia dan pendampingnya.
Kementerian Sosial (Kemsos) sudah memprediksi jumlah lansia di Indonesia akan mencapai 40 juta-an orang pada tahun 2025 atau hanya dalam enam tahun mendatang. Dan akan menjadi menjadi 71,6 juta dari perkiraan 310 juta penduduk Indonesia pada tahun 2050.
"Jumlah penduduk usia lanjut di satu sisi adalah bukti perbaikan pembangunan bidang kesehatan, namun juga akan menjadi ancaman jika tidak dipersiapkan fasilitas pendamping dan pendukung yang baik," ungkapnya.
Oleh karenanya, UI berkomitmen memberikan kontribusi bukan hanya pada riset tetapi juga masukan terhadap kebijakan-kebijakan terkait lansia lewat pembentukan Pusat Kajian Lanjut Usia/Center for Aging Studies Universitas Indonesia yang masih terus aktif berkontribusi hingga sekarang.
"Kami terus mengembangkan berbagai penelitian, inovasi dan pengabdian masyarakat untuk mewujudkan tercapainya lansia sehat dan bahagia untuk semua dengan pengembangan kajian lintas disiplin ilmu," tutupnya.
(maf)