Pendukung Prabowo-Sandi Ingin Parpol Koalisi 02 Jadi Oposisi
A
A
A
JAKARTA - Pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menginginkan seluruh partai politik (parpol) koalisi 02 bertransformasi menjadi kekuatan oposisi yang kritis dan konstruktif.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera saat menjadi pembicara dalam Diskusi Empat Pilar MPR dengan tema “Demokrasi Pancasila, Rekonsiliasi Tak Kenal Istilah Oposisi?” di Media Center, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/7/2019).
“Saya pribadi mendapat banyak masukan dari pendukung PKS dan pendukung Prabowo, hendaklah seluruh koalisi 02 bertransformasi menjadi kekuatan oposisi yang kritis dan konstruktif. Saya pribadi sangat setuju untuk kesehatan demokrasi,” ujar Mardani
Menurut Mardani, PKS sendiri bakal mengambil posisi sebagai oposisi dalam lima tahun pemerintahan mendatang. Sikap tersebut akan diputuskan melalui mekanisme Musyawarah Majelis Syura PKS. Diakuinya, dalam sistem presidensial, sebutan pemerintah dan oposisi tidak ada secara tekstual. ”Oposisi yang dimaksud di sini jangan dibenturkan teori-teori ketatanegaraan di sistem presidensial,” paparnya.
Dikatakan Mardani, Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pendukung Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma’ruf Amin sebesar 60% lebih di parlemen. ”Biarkan Pak Jokowi dengan 60% dukungan parpol koalisi mendapat mandat 5 tahun, kita transformasi Koalisi Adil Makmur menjadi kekuatan penyeimbang yang mengontrol jalannya pemerintahan,” katanya.
Menjadi oposisi yang kritis dan konstruktif adalah pekerjaan mulia demi menjaga kepentingan publik. Hal ini akan menjadi sangat sehat bagi demokrasi Indonesia ke depan ketika ada pemerintah yang efektif ditopang dengan kontrol oleh oposisi yang kritis dan konstruktif.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera saat menjadi pembicara dalam Diskusi Empat Pilar MPR dengan tema “Demokrasi Pancasila, Rekonsiliasi Tak Kenal Istilah Oposisi?” di Media Center, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/7/2019).
“Saya pribadi mendapat banyak masukan dari pendukung PKS dan pendukung Prabowo, hendaklah seluruh koalisi 02 bertransformasi menjadi kekuatan oposisi yang kritis dan konstruktif. Saya pribadi sangat setuju untuk kesehatan demokrasi,” ujar Mardani
Menurut Mardani, PKS sendiri bakal mengambil posisi sebagai oposisi dalam lima tahun pemerintahan mendatang. Sikap tersebut akan diputuskan melalui mekanisme Musyawarah Majelis Syura PKS. Diakuinya, dalam sistem presidensial, sebutan pemerintah dan oposisi tidak ada secara tekstual. ”Oposisi yang dimaksud di sini jangan dibenturkan teori-teori ketatanegaraan di sistem presidensial,” paparnya.
Dikatakan Mardani, Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pendukung Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma’ruf Amin sebesar 60% lebih di parlemen. ”Biarkan Pak Jokowi dengan 60% dukungan parpol koalisi mendapat mandat 5 tahun, kita transformasi Koalisi Adil Makmur menjadi kekuatan penyeimbang yang mengontrol jalannya pemerintahan,” katanya.
Menjadi oposisi yang kritis dan konstruktif adalah pekerjaan mulia demi menjaga kepentingan publik. Hal ini akan menjadi sangat sehat bagi demokrasi Indonesia ke depan ketika ada pemerintah yang efektif ditopang dengan kontrol oleh oposisi yang kritis dan konstruktif.
(cip)