Sekjen Partai Demokrat Pastikan Tak Akan Ada KLB
Sekjen Partai Demokrat Pastikan Tak Akan Ada KLB
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Panjaitan memastikan Kongres Luar Biasa (KLB) tidak akan pernah terjadi. Meski demikian, Partai Demokrat tetap menghargai adanya wacana KLB yang dihembuskan sejumlah kadernya.
Hinca mengatakan, di internal partainya ada siklus lima tahunan dalam memilih pemimpin yang pelaksanaanya selalu tertib dilakukan. ”Kami pastikan tidak ada kongres luar biasa. Selain alasanya memang tidak ada, momentumnya juga tidak tepat. Siklus lima tahunan itu Mei 2020. Oleh karena itu, saya pastikan tidak ada kongres luar biasa itu,” ujar Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Hinca mengatakan kalau ada pendapat dari sejumlah kader Demokrat yang menginginkan adanya KLB, hal tersebut harus dihormati sebagai bentuk demokrasi. ”Baik dari DPD maupun dari DPC-DPC juga sudah menyampaikan bahwa tidak ada KLB itu. Kalau diskusi atau gagasan seperti itu kan dalam ruang demokrasi itu biasa aja. Tapi kami tegaskan sekali lagi, tidak ada Kongres Luar Biasa PD dalam waktu dekat ini,” katanya.
Menurut Hinca, saat ini Demokrat masih dalam masa berkabung seiring meninggalnya Ani Yudhoyono, belum lama ini. Karena itu, di internal partainya juga belum banyak pembicaraan mengenai partai. ”Hari-hari ini kami fokus untuk mendukung Pak SBY menulis sebuah tulisan ya, sebuah buku untuk almarhum Ibu Ani. Dan waktu dia sekarang banyak di situ,” tuturnya.
Dijelaskan, selama empat bulan terakhir di Singapura, saat mendiang Ani Yudhoyono melawan penyakitnya, SBY lebih banyak berada di Singapura. ”Secara fisik beliau ada di sana, tapi secara pikiran tetap jalan. Karena itu saya sebagai sekjen partai. saya yang bolak balik di Singapura,” katanya.
Untuk teknis berkampanye secara nasional, Demokrat mengandalkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dibantu mantan gubernur Jatim Soekarwo di wilayah timur dan Irfan Suryanagara di wilayah Barat. ”Jadi hari-hari ini di PD, kami masih bicara soal di internal, soal kedukaan itu, dan kami ingin tuntaskan. Mudah-mudahan buku bisa selesai bulan Juni,” katanya.
Hinca mengatakan, di internal partainya ada siklus lima tahunan dalam memilih pemimpin yang pelaksanaanya selalu tertib dilakukan. ”Kami pastikan tidak ada kongres luar biasa. Selain alasanya memang tidak ada, momentumnya juga tidak tepat. Siklus lima tahunan itu Mei 2020. Oleh karena itu, saya pastikan tidak ada kongres luar biasa itu,” ujar Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Hinca mengatakan kalau ada pendapat dari sejumlah kader Demokrat yang menginginkan adanya KLB, hal tersebut harus dihormati sebagai bentuk demokrasi. ”Baik dari DPD maupun dari DPC-DPC juga sudah menyampaikan bahwa tidak ada KLB itu. Kalau diskusi atau gagasan seperti itu kan dalam ruang demokrasi itu biasa aja. Tapi kami tegaskan sekali lagi, tidak ada Kongres Luar Biasa PD dalam waktu dekat ini,” katanya.
Menurut Hinca, saat ini Demokrat masih dalam masa berkabung seiring meninggalnya Ani Yudhoyono, belum lama ini. Karena itu, di internal partainya juga belum banyak pembicaraan mengenai partai. ”Hari-hari ini kami fokus untuk mendukung Pak SBY menulis sebuah tulisan ya, sebuah buku untuk almarhum Ibu Ani. Dan waktu dia sekarang banyak di situ,” tuturnya.
Dijelaskan, selama empat bulan terakhir di Singapura, saat mendiang Ani Yudhoyono melawan penyakitnya, SBY lebih banyak berada di Singapura. ”Secara fisik beliau ada di sana, tapi secara pikiran tetap jalan. Karena itu saya sebagai sekjen partai. saya yang bolak balik di Singapura,” katanya.
Untuk teknis berkampanye secara nasional, Demokrat mengandalkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dibantu mantan gubernur Jatim Soekarwo di wilayah timur dan Irfan Suryanagara di wilayah Barat. ”Jadi hari-hari ini di PD, kami masih bicara soal di internal, soal kedukaan itu, dan kami ingin tuntaskan. Mudah-mudahan buku bisa selesai bulan Juni,” katanya.
(cip)
Explore More