Habil Marati Diduga Danai Rencana Pembunuhan Empat Tokoh Nasional

JAKARTA - Polri telah menetapkan Habil Marati sebagai tersangka kasus terkait kerusuhan 21-22 Mei di Jakarta. Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini diduga penyandang dana pembelian senjata yang digunakan untuk merencanakan pembunuhan empat tokoh nasional.
Habil, yang juga mantan pengurus PSSI ini sudah ditangkap sejak dua pekan yang lalu. Dalam penangkapan tersebut, polisi mengamankan barang bukti telepon genggam dan print out transaksi bank."Dari tangan tersangka HM kami sita handphone untuk melakukan komunikasi dan print out bank dari tersangka HM," kata Wakil Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary dalam konpersi persnya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2019).

Berdasarkan penyelidikan penyidik Polri, Habil Marati berperan memberikan dana Rp150 juta kepada mantan Kepala Staf Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) Kivlan Zein. Uang tersebut untuk dibelikan senjata dan kebutuhan operasional dalam perencanaan pembunuhan tokoh nasional.

"Tersangka HM ini berperan memberikan uang. Jadi uang yang diterima tersangka KZ (Kivlan Zein) berasal dari HM. Maksud tujuan untuk pembelian senjata api. Juga memberikan uang Rp60 juta langsung kepada tersangka berinisial HK untuk biaya operasional dan juga pembelian senjata api," ujarnya.Setelah diberikan dana oleh HM, koordinasi kemudian dijalankan oleh Kivlan Zein alias KZ. Kivlan pun memesan senjata api, memberikan target pembunuhan, sekaligus memberikan uang operasional pada tersangka lainnya.
Tersangka lain yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, yakni HK, AZ, IR, TJ, AD, dan AF. Salah satu tersangka itu juga diketahui bernama Armi yang merupakan sopir Kivlan Zein.