PDIP Berangkatkan 1.142 Pemudik Menggunakan Kereta Api
A
A
A
JAKARTA - Tradisi mudik gratis masih dijaga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Tahun ini PDIP memberangkatkan 1.142 pemudik menggunakan dua rangkaian kereta api.
Minggu (2/6/2019) pagi sebanyak 742 pemudik atau rombongan pertama sudah diberangkatkan dari Stasiun Senen, Jakarta Pusat. Mereka menunju Stasiun akhir Surabaya, Jawa Timur, dengan menggunakan Kereta Bangunkarta Lebaran.
Rombongan pemudik dilepas langsung oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto didampingi Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono, Wiryanti Sukamdani, dan Mindo Sianipar. Hadir juga Kepala Sekretariat DPP PDIP Irvansyah dan Sekjen Baitul Muslimin Indonesia Nasyirul Falah Amru.
Hasto mengatakan, tradisi mudik gratis menggunakan moda kereta api ini sudah dilakukan partainya sejak lima tahun terakhir. Untuk tahun ini total ada 1.142 pemudik yang diberangkatkan dengan dua kereta pada hari ini.
Setelah KA Bangunkarta berangkat pagi tadi, malam nanti 400 penumpang akan menyusul diberangkatkan dengan kereta bertujuan akhir Kota Semarang, Jawa Tengah. "Ini yang kita berangkatkan naik kereta. Sisanya kita akan berangkatkan via bus," kata Hasto kepada wartawan.
Sebelum memberangkatkan, Hasto sempat mendatangi 10 gerbong kereta yang diisi pemudik gratis PDIP. Dia menyapa, menyalami, hingga memastikan setiap penumpang mendapatkan bekal untuk berbuka puasa yang sudah disiapkan. Beberapa penumpang sempat meminta agar berfoto bersama, termasuk pasangan orang tua yang dilayani Hasto dengan baik.
Hasto juga menjadikan momentum itu untuk sekalian mengecek kesiapan serta pelaksanaan kerja petugas Stasiun Pasar Senen dalam mudik Lebaran tahun ini. Hasto menilai pelaksanaan layanan transportasi di era Pemerintahan Jokowi menjadi jauh semakin baik. Selain keberangkatan yang tepat waktu, stasiun terlihat sangat bersih dan melaksanakan aturan 'dilarang merokok' yang tegas.
Bahkan rombongan mudik gratis juga merasakan kedisplinan baik ala layanan transportasi kereta api saat ini. Diceritakan Hasto, ada belasan penumpang yang datang dengan data berbeda di karcis dengan kartu tanda pengenal. Sesuai aturan, penumpang demikian tak diangkut.
"Ini menunjukkan bahwa dengan disiplin dengan penerapan peraturan yang diimplementasikan tanpa pandang bulu akan mendorong seluruh warga untuk berdisiplin," kata Hasto.
"Kami mendukung karena ini untuk membangun budaya disiplin bahwa ke depan siapapun yang berangkat tiketnya itu harus sesuai dengan nama dan KTP ketika mendaftar," pungkasnya.
Minggu (2/6/2019) pagi sebanyak 742 pemudik atau rombongan pertama sudah diberangkatkan dari Stasiun Senen, Jakarta Pusat. Mereka menunju Stasiun akhir Surabaya, Jawa Timur, dengan menggunakan Kereta Bangunkarta Lebaran.
Rombongan pemudik dilepas langsung oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto didampingi Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono, Wiryanti Sukamdani, dan Mindo Sianipar. Hadir juga Kepala Sekretariat DPP PDIP Irvansyah dan Sekjen Baitul Muslimin Indonesia Nasyirul Falah Amru.
Hasto mengatakan, tradisi mudik gratis menggunakan moda kereta api ini sudah dilakukan partainya sejak lima tahun terakhir. Untuk tahun ini total ada 1.142 pemudik yang diberangkatkan dengan dua kereta pada hari ini.
Setelah KA Bangunkarta berangkat pagi tadi, malam nanti 400 penumpang akan menyusul diberangkatkan dengan kereta bertujuan akhir Kota Semarang, Jawa Tengah. "Ini yang kita berangkatkan naik kereta. Sisanya kita akan berangkatkan via bus," kata Hasto kepada wartawan.
Sebelum memberangkatkan, Hasto sempat mendatangi 10 gerbong kereta yang diisi pemudik gratis PDIP. Dia menyapa, menyalami, hingga memastikan setiap penumpang mendapatkan bekal untuk berbuka puasa yang sudah disiapkan. Beberapa penumpang sempat meminta agar berfoto bersama, termasuk pasangan orang tua yang dilayani Hasto dengan baik.
Hasto juga menjadikan momentum itu untuk sekalian mengecek kesiapan serta pelaksanaan kerja petugas Stasiun Pasar Senen dalam mudik Lebaran tahun ini. Hasto menilai pelaksanaan layanan transportasi di era Pemerintahan Jokowi menjadi jauh semakin baik. Selain keberangkatan yang tepat waktu, stasiun terlihat sangat bersih dan melaksanakan aturan 'dilarang merokok' yang tegas.
Bahkan rombongan mudik gratis juga merasakan kedisplinan baik ala layanan transportasi kereta api saat ini. Diceritakan Hasto, ada belasan penumpang yang datang dengan data berbeda di karcis dengan kartu tanda pengenal. Sesuai aturan, penumpang demikian tak diangkut.
"Ini menunjukkan bahwa dengan disiplin dengan penerapan peraturan yang diimplementasikan tanpa pandang bulu akan mendorong seluruh warga untuk berdisiplin," kata Hasto.
"Kami mendukung karena ini untuk membangun budaya disiplin bahwa ke depan siapapun yang berangkat tiketnya itu harus sesuai dengan nama dan KTP ketika mendaftar," pungkasnya.
(thm)