Alumni YLBHI Minta Semua Pihak Hentikan Kekerasan

Rabu, 22 Mei 2019 - 18:29 WIB
Alumni YLBHI Minta Semua...
Alumni YLBHI Minta Semua Pihak Hentikan Kekerasan
A A A
JAKARTA - Alumni Lembaga Bantuan Hukum-Yayasan Lembaga (LBH YLBHI) angkat suara terkait dengan aksi unjuk rasa yang berlangsung rusuh.Alumni LBH-YLBHI merasa prihatin karena para pengunjuk rasa terus berbenturan dengan aparat kepolisian. Apalagi telah menimbulkan korban jiwa.
Anggota Alumni YLBHI, Abdul Fickar Hadjar meminta aparat keamanan Polri dan TNI yang diperbantukan untuk mengedepankan cara-cara persuasif dan manusiawi dalam menghadapi massa aksi.

"Polri diharapkan tidak melakukan tindakan yang represif dan kontra produktif bagi penegakan dan pemenuhan Hak Azasi Manusia," kata Fickar dalam siaran persnya, Rabu (22/5/2019).

Fickar mengatakan, informasi timbulnya korban pada masyarakat sipil, jika itu benar, maka patut dicurigai, Polri telah melakukan tindakan di luar batas kewajaran, tindakan di luar prosedur penanggulangan aksi massa.

"Padahal seharusnya Polri mengedepankan pola-pola yang humanis dan tidak represif, sebagaimana Peraturan Kapolri Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengendalian Massa," ujarnya.

Sementara itu, alumni lainnya, Nusyahbani Katjasungkana meminta massa aksi atau para peserta unjuk rasa untuk menyampaikan aspirasinya secara baik dan bertanggung jawab, dan tidak melakukan perbuatan yang berpotensi melanggar hukum, apalagi tindakan kekerasan.

"Tindakan kekerasan hanya akan merugikan diri sendiri dan tidak tersalurkannya aspirasi secara benar," ucap Nusyahbani.

Selain itu, pihaknya juga menyarankan agar kekecewaan atas hasil pilpres disalurkan sesuai kanal-kanal hukum yang tersedia, penyelesaian sesuai mekanisme yang telah disepakati dalam sistem demokrasi.

"Mekanisme Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi adalah cara yang telah kita sepakati dalam sistem Pemilu kita. Itu semua diciptakan agar demokrasi berjalan dengan baik dan terus menjadi baik," ujarnya.

Sementara itu alumni LBH-YLBHI lainnya Hermawanto menegaskan patut menjadi perhatian semua pihak untuk melakukan evaluasi sistem pemilu ke depan, terutama pemilihan presiden agar berjalan dengan jujur dan adil.
"Pada akhirnya kami menghimbau kepada semua pihak agar menghentikan kekerasan, apapun alasannya, kekerasan bukan solusi di era demokrasi," pungkasnya.
(dam)
Berita Terkait
Gangguan Keamanan Jakarta...
Gangguan Keamanan Jakarta Paling Banyak Dilaporkan melalui Kanal Pemprov DKI
Bila Berlarut-larut,...
Bila Berlarut-larut, Pandemi Corona Bisa Picu Persoalan Keamanan
Mako Zona Bakamla Barat...
Mako Zona Bakamla Barat Akan Jadi Kekuatan Baru Hadapi Gangguan Keamanan Laut RI
Pengamat Sebut Pembentukan...
Pengamat Sebut Pembentukan DKN Tidak Mendesak
Ternyata Keamanan Data...
Ternyata Keamanan Data Indonesia Pakai Windows Defender
Pria Petugas Keamanan...
Pria Petugas Keamanan Tewas Dianiaya
Berita Terkini
Ketum GP Ansor Perintahkan...
Ketum GP Ansor Perintahkan Revitalisasi Gerakan Baritim Nasional
1 jam yang lalu
Rumah Robert Bonosusatya...
Rumah Robert Bonosusatya Digeledah KPK terkait Kasus Rita Widyasari
1 jam yang lalu
Sidang Tom Lembong,...
Sidang Tom Lembong, Jaksa Hadirkan Mantan Mendag Rachmat Gobel
2 jam yang lalu
Daniel Johan PKB Setuju...
Daniel Johan PKB Setuju Saran Megawati soal Polemik Ijazah Jokowi: Tinggal Tunjukkan Keasliannya, Selesai
3 jam yang lalu
Momen PM Australia Anthony...
Momen PM Australia Anthony Albanese Diiringi Pasukan Berkuda Menuju Istana Merdeka
3 jam yang lalu
KPK Belum Tentukan Jadwal...
KPK Belum Tentukan Jadwal Pemanggilan Ridwan Kamil, Ini Alasannya
4 jam yang lalu
Infografis
9 Julukan Bulan Suci...
9 Julukan Bulan Suci Ramadan, Penghulu Semua Bulan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved