Aktivis 98 Kritik Titiek Soeharto Soal Rencana Aksi 22 Mei

Senin, 20 Mei 2019 - 15:33 WIB
Aktivis 98 Kritik Titiek Soeharto Soal Rencana Aksi 22 Mei
Aktivis 98 Kritik Titiek Soeharto Soal Rencana Aksi 22 Mei
A A A
JAKARTA - Pernyataan putri Presiden kedua Indonesia almarhum Soeharto, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto tentang rencana aksi damai di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu 22 Mei nanti direspons oleh Forum Rembuk Nasional Aktivis (RNA) 98.

Juru Bicara RNA 98, Sayed Junaidi Rizaldi mengatakan, pernyataan Titiek kian memperjelas pihak Cendana berada di balik upaya aksi makar.

Dia melanjutkan, upaya people power tersebut telah disusun secara terstruktur sistematis dan masif demi mendelegitimasi hasil pemilu, menebar hoaks, kebencian, adu domba hingga terjadi aksi sepihak dan yang berpotensi memicu kerusuhan massal.

"Modus people power ala Cendana saat ini mirip dengan peristiwa kerusuhan Mei 98. Pada Mei 98 kerusuhan dibuat Cendana demi menjaga kekuasaan dan pada 2019 kerusuhan akan dibuat demi mengkudeta kekuasaan," ujarnya di Graha Pena 98, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (20/5/2019).

Dia mengatakan, eskalasi politik nasional menjelang pengumuman hasil perhitungan suara Pemilu 2019, Rabu 22 Mei 2019 kian meningkat.

"Seruan aksi dari mereka yang menamakan diri gerakan nasional kedaulatan rakyat kian gencar disebar untuk mengajak aksi massa di depan kantor KPU yang sebelumnya mereka namakan sebagai aksi people power," ungkapnya.

Dia mengatakan, betapa pun nama gerakan massa telah diganti, namun konten aksi pendukung Prabowo-Sandi tetap sama. "Yaitu menggunakan agama sebagai kedok, menghasut rakyat dan sama-sama inkonstitusional," tuturnya.

Seperti ditulis sejumlah media belum lama ini, Titiek mengungkap rencana aksi dama di depan kantor KPU pada 20, 21, 22 Mei 2019. Dia pun memperkirakan aksi massa akan dihadiri ratusan ribu orang dan berlangsung damai.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3465 seconds (0.1#10.140)