463 Bus Salawat Siap Layani Seluruh Jamaah Haji Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Seluruh jamaah haji Indonesia tahun ini dipastikan mendapat layanan bus salawat yang mengantar dari hotel ke Masjidil Haram atau sebaliknya. Layanan transportasi ini akan melewati seluruh akomodasi jamaah yang terbagi dalam 7 zona di Mekkah.
"Alhamdulillah, bus salawat akan melayani seluruh jemaah haji Indonesia," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis dalam siaran persnya, Selasa (7/5/2019).
Menurutnya, ada tujuh zona hotel jemaah haji Indonesia, yaitu: Syisyah, Raudhah, Misfalah, Jarwal, Mahbas Jin, Rei Bakhsy, dan Aziziah. Jarak terdekat hotel jamaah Indonesia ke Masjidil Haram adalah radius 1.000 meter.
Tahun lalu, layanan ini hanya untuk jamaah yang menempati hotel dengan radius minimal 1.500 dari Masjidil Haram. "Dari hotel ke Masjidil Haram, mereka cukup satu kali naik bis dengan layanan 24 jam," tuturnya.
Sri Ilham menambahkan, bus salawat yang digunakan minimal pembuatan tahun 2015 dengan kapasitas maksimal 70 orang dan memiliki akses 3 pintu. Buz juga harus dilengkapi AC, global positioning system (GPS), serta alat pemadam kebakaran dan kotak P3K.
"Layanan bis salawat akan beroperasi sejak kedatangan pertama jamaah haji Indonesia di Makkah. Bus ini akan dihentikan sementara mulai pada fase puncak haji, 6-13 Zulhijjah. Layanan bus salawat mulai beroperasi kembali pada 14 Zulhijjah 1440 H," tuturnya.
Kasubdit Transportasi Subhan Cholid menambahkan pihaknya telah menyelesaikan proses kontrak kerja sama dengan dua perusahaan bus di Arab Saudi. Kedua perusahaan itu adalah Saptco dan Rawahil Armada.
"Total ada 463 armada bus yang akan disiapkan. Bus-bus tersebut akan beroperasi bertahap sesuai kedatangan jemaah haji Indonesia di Mekkah," ucapnya.
"Seluruh armada akan digunakan untuk memberikan pelayanan salawat pada menjelang masa puncak haji, ketika seluruh jemaah haji Indonesia sudah di Mekkah," sambungnya.
Menurut Cholid, total pengguna bus salawat diperkirakan mencapai 216.660 orang. Selama masa operasional, bus sawalat akan berputar dari hotel jamaah menuju Masjidil Haram dan sebaliknya secara berkelanjutan. "Total putaran layaan bus sawalat diperkirakan mencapai 573.750 putaran," tuturnya.
Subhan menambahkan bahwa ada sembilan rute dengan empat terminal bus salawat yang berada di sekitar Masjidil Haram, yaitu: (1) Jamarat-Mahbas Jin-Bab Ali, (2) Syisyah-Syib Amir; (3) Syisyah Raudhah-Syib Amir, (4) Syisyah 1-Syib Amir; (5) Syisyah 2-Syib Amir; (6) Raudhah-Syib Amir, (7) Jarwal-Syib Amir, (8) Misfalah-Jiad, dan (9) Rea Bakhsy-Jiad.
"Total ada 56 halte sebagai tempat jamaah saat akan naik dan turun dari bus salawat," katanya.
"Alhamdulillah, bus salawat akan melayani seluruh jemaah haji Indonesia," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis dalam siaran persnya, Selasa (7/5/2019).
Menurutnya, ada tujuh zona hotel jemaah haji Indonesia, yaitu: Syisyah, Raudhah, Misfalah, Jarwal, Mahbas Jin, Rei Bakhsy, dan Aziziah. Jarak terdekat hotel jamaah Indonesia ke Masjidil Haram adalah radius 1.000 meter.
Tahun lalu, layanan ini hanya untuk jamaah yang menempati hotel dengan radius minimal 1.500 dari Masjidil Haram. "Dari hotel ke Masjidil Haram, mereka cukup satu kali naik bis dengan layanan 24 jam," tuturnya.
Sri Ilham menambahkan, bus salawat yang digunakan minimal pembuatan tahun 2015 dengan kapasitas maksimal 70 orang dan memiliki akses 3 pintu. Buz juga harus dilengkapi AC, global positioning system (GPS), serta alat pemadam kebakaran dan kotak P3K.
"Layanan bis salawat akan beroperasi sejak kedatangan pertama jamaah haji Indonesia di Makkah. Bus ini akan dihentikan sementara mulai pada fase puncak haji, 6-13 Zulhijjah. Layanan bus salawat mulai beroperasi kembali pada 14 Zulhijjah 1440 H," tuturnya.
Kasubdit Transportasi Subhan Cholid menambahkan pihaknya telah menyelesaikan proses kontrak kerja sama dengan dua perusahaan bus di Arab Saudi. Kedua perusahaan itu adalah Saptco dan Rawahil Armada.
"Total ada 463 armada bus yang akan disiapkan. Bus-bus tersebut akan beroperasi bertahap sesuai kedatangan jemaah haji Indonesia di Mekkah," ucapnya.
"Seluruh armada akan digunakan untuk memberikan pelayanan salawat pada menjelang masa puncak haji, ketika seluruh jemaah haji Indonesia sudah di Mekkah," sambungnya.
Menurut Cholid, total pengguna bus salawat diperkirakan mencapai 216.660 orang. Selama masa operasional, bus sawalat akan berputar dari hotel jamaah menuju Masjidil Haram dan sebaliknya secara berkelanjutan. "Total putaran layaan bus sawalat diperkirakan mencapai 573.750 putaran," tuturnya.
Subhan menambahkan bahwa ada sembilan rute dengan empat terminal bus salawat yang berada di sekitar Masjidil Haram, yaitu: (1) Jamarat-Mahbas Jin-Bab Ali, (2) Syisyah-Syib Amir; (3) Syisyah Raudhah-Syib Amir, (4) Syisyah 1-Syib Amir; (5) Syisyah 2-Syib Amir; (6) Raudhah-Syib Amir, (7) Jarwal-Syib Amir, (8) Misfalah-Jiad, dan (9) Rea Bakhsy-Jiad.
"Total ada 56 halte sebagai tempat jamaah saat akan naik dan turun dari bus salawat," katanya.
(maf)