TKN Ingin Kecurangan Pemilu Segera Laporkan ke Bawaslu

Kamis, 25 April 2019 - 22:08 WIB
TKN Ingin Kecurangan Pemilu Segera Laporkan ke Bawaslu
TKN Ingin Kecurangan Pemilu Segera Laporkan ke Bawaslu
A A A
JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin mengatakan, akan melaporkan dugaan kecurangan Pemilu 2019 ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dengan data, bukan teriak-teriak lewat media sosial (medsos) supaya viral.

Hal ini diungkapkan Direktur Advokasi dan Hukum TKN Ade Irfan Pulungan di Posko Cemara, Jakarta, Kamis (25/4/2019). Menurut Irfan, TKN sudah sudah membuka posko pengaduan lebih kurang satu minggu sebelum pencoblosan Pemilu 2019 dimulai.

Sampai hari ini, dari Posko Pengaduan melalui hotline telepon call center, sudah masuk lebih kurang 25.000 pengaduan. Jumlah laporan tersebut tidak hanya datang dari seluruh Indonesia, namun juga dari seluruh dunia.

"Banyak juga warga negara Indonesia dari luar negeri melaporkan pengaduan kepada kami," jelas Irfan.

Kata Irfan, kali ini TKN ingin menjelaskan pengaduan yang pengaduan yang berada di luar negeri, karena memang pemilu di luar negeri dilakukan lebih awal dari pada di Indonesia.

TKN sudah menginventarisir, dari luar negeri ada sebanyak 10.236 laporan pengaduan. Antara lain, dari Australia (5.016 laporan), Hongkong (3.948), Korea Selatan (257), Jerman (228) dan Taiwan (324).

"Masih banyak lagi laporan dari luar negeri termasuk dari Belanda. Kami memang sangat mencermati satu persatu pengaduan dan laporan yang masuk," kata Irfan.

Irfan menjelaskan, selama ini ada pihak yang telah membuat fitnah yang mengatakan, penyebab kecurangan dari pihak Jokowi. "Lucunya, mereka teriak-teriak di media, termasuk membuat video untuk diviralkan, tapi tanpa data otentik," ujar Irfan.

Lebih lanjut dikatakan Irfan, salah satu dugaan kecurangan itu adalah klaim kemenangan kubu Prabowo sebesar 62 persen. Dari hasil penyelusuran Tim TKN, pihak 02 ternyata hanya mengambil data dari TPS-TPS yang dimenangkan saja.

Menurutnya, pada TPS-TPS yang kalah, seperti di Jateng dan Sulut tidak mereka hitung dan tidak direkapitulasi. "Selama ini mereka begitu masif mengatakan ke publik ada kecurangan dan korbannya 02 (Prabowo). Kami akan buktikan kecurangan itu justru dilakukan oleh mereka," tandasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8615 seconds (0.1#10.140)