Pede Hasil Exit Poll-nya, Lembaga Survei Tantang BPN Buka Data
A
A
A
JAKARTA - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno merilis hasil exit poll-nya beberapa saat lalu. Dan didapati hasil yang berbeda dari hasil quick count dari beberapa lembaga survei.
Menanggapi itu, CEO Cyrus Network, Hasan Nasbi, menilai bahwa hasil exit poll tersebut tidak relevan bilamana data internal BPN tak diperlihatkan kepada publik. Hasan pun menantang BPN membuka data exit poll tersebut.
"Dia (BPN Prabowo-Sandi) keluarkan data versi pollster yang memenangkan dia. Buat saya ini enggak sehat. Buka saja, ada kantor, SDM-nya atau enggak, dan audit semua proses mereka. Kami enggak bohong dan enggak sanggup mengarang 2002 TPS," ujar Hasan di Jakarta, Rabu (17/4/2019).
Menurut Hasan, Prabowo mengumumkan kemenangan tanpa data. Walaupun beberapa lembaga survei berbeda dukungan, namun hasil yang keluar dari survei selalu profesional.
"Saya ingin tekankan kalau mau demokrasi ini berjalan benar, hindari sikap tak sportif yang angkat data tak bisa dipertanggungjawabkan. 2002 TPS saja susah apalagi 5000 TPS. Kalau dicocokin enggak akan bisa, pasti ngawur," tegasnya.
Diketahui, exit poll BPN di 5.000 TPS menunjukkan Prabowo-Sandi menang 55,4 % dan hasil quick count menang 52,2 %. Sedangkan Cyrus Network yang bekerja sama dengan CSIS menyatakan Jokowi-Ma'ruf unggul 55,8 % sedangkan Prabowo-Sandi 44,2%
Hal ini didapati dari data yang masuk hingga pukul 17.40 WIB, sebesar 88,4 % dengan tingkat partispasi 81,9%, dan kualitas random 99,7%.
Perhitungan cepat CSIS bersama Cyrus Network mengambil sampel dari 2002 TPS di 34 provinsi yang dipilih acak melalui metode Multistage Random Sampling. Tingkat kepercayaan perhitungan cepat ini 95 persen dengan margin of error sekitar 1%.
Menanggapi itu, CEO Cyrus Network, Hasan Nasbi, menilai bahwa hasil exit poll tersebut tidak relevan bilamana data internal BPN tak diperlihatkan kepada publik. Hasan pun menantang BPN membuka data exit poll tersebut.
"Dia (BPN Prabowo-Sandi) keluarkan data versi pollster yang memenangkan dia. Buat saya ini enggak sehat. Buka saja, ada kantor, SDM-nya atau enggak, dan audit semua proses mereka. Kami enggak bohong dan enggak sanggup mengarang 2002 TPS," ujar Hasan di Jakarta, Rabu (17/4/2019).
Menurut Hasan, Prabowo mengumumkan kemenangan tanpa data. Walaupun beberapa lembaga survei berbeda dukungan, namun hasil yang keluar dari survei selalu profesional.
"Saya ingin tekankan kalau mau demokrasi ini berjalan benar, hindari sikap tak sportif yang angkat data tak bisa dipertanggungjawabkan. 2002 TPS saja susah apalagi 5000 TPS. Kalau dicocokin enggak akan bisa, pasti ngawur," tegasnya.
Diketahui, exit poll BPN di 5.000 TPS menunjukkan Prabowo-Sandi menang 55,4 % dan hasil quick count menang 52,2 %. Sedangkan Cyrus Network yang bekerja sama dengan CSIS menyatakan Jokowi-Ma'ruf unggul 55,8 % sedangkan Prabowo-Sandi 44,2%
Hal ini didapati dari data yang masuk hingga pukul 17.40 WIB, sebesar 88,4 % dengan tingkat partispasi 81,9%, dan kualitas random 99,7%.
Perhitungan cepat CSIS bersama Cyrus Network mengambil sampel dari 2002 TPS di 34 provinsi yang dipilih acak melalui metode Multistage Random Sampling. Tingkat kepercayaan perhitungan cepat ini 95 persen dengan margin of error sekitar 1%.
(pur)