5 Hari Jelang Pencoblosan, Jokowi-KMA Ungguli Prabowo-Sandi

Sabtu, 13 April 2019 - 06:19 WIB
5 Hari Jelang Pencoblosan, Jokowi-KMA Ungguli Prabowo-Sandi
5 Hari Jelang Pencoblosan, Jokowi-KMA Ungguli Prabowo-Sandi
A A A
JAKARTA - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 tinggal lima hari lagi. Kedua pasangan calon, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin (KMA) dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, terus mendekati konstituen hingga hari terakhir masa kampanye hari ini. Hingga saat ini pula pemilih masih cair.

Namun dari sejumlah survei terbaru, peluang pasangan calon (paslon) 01 dinilai lebih besar. Kemarin tiga lembaga survei merilis hasil survei nasional terbaru, yakni Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Alvara Research Center, dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Ketiga lembaga survei tersebut kompak menempatkan pasangan Jokowi-KMA unggul atas pasangan Prabowo-Sandi dengan selisih persentase suara beragam. Menurut LSI Denny JA dalam survei yang dilakukan pada 4–9 April 2019, dukungan terhadap pasangan Jokowi-Maruf dalam rentang 55,9–65,8 %. Adapun Prabowo-Sandi memperoleh dukungan dalam rentang 34,2–44,1 %.

"Artinya jika elektabilitas Jokowi-Maruf menggunakan batas bawah elektabilitas saat ini 55,9 % dan Prabowo-Sandi menggunakan batas atas 44,1 %, Jokowi-Maruf diproyeksikan tetap menang telak dengan selisih di atas dua digit," ujar peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, dalam rilis terbaru hasil survei di Jakarta kemarin.

Ardian menuturkan, keunggulan Jokowi-Maruf di atas dua digit dari Prabowo-Sandi konsisten sejak Agustus 2018. Sejak pendaftaran capres, elektabilitas Jokowi-Maruf sebesar 52,2%, sementara elektabilitas Prabowo-Sandi sebesar 29,5 %.

"Selisih di atas dua digit ini selalu stabil di periode-periode survei LSI Denny JA selanjutnya hingga survei teranyar April 2019. Selisih elektabilitas yang stabil ini menguatkan simpulan bahwa Jokowi-Ma'ruf berpotensi menang telak atas pasangan Prabowo-Sandi," urainya.

Survei terkini menunjukkan bahwa keunggulan Jokowi-Ma'ruf pada pemilih muslim pun masih terjaga. Saat ini Jokowi-Maruf memperoleh dukungan pada pemilih muslim sebesar 54,9–64,8%. Sementara Prabowo-Sandi memperoleh dukungan 35,2–45,1 %. Dari segmen pemilih minoritas, Jokowi-Ma'ruf pun unggul telak atas Prabowo-Sandi.

Saat ini dukungan Jokowi-Maruf pada pemilih minoritas dalam rentang 83,6-93,5 %. Sementara Prabowo-Sandi 6,5–16,4 %. "Sejak awal pendaftaran capres-cawapres, Jokowi-Maruf selalu unggul atas Prabowo-Sandi pada pemilih minoritas. Selisih elektabilitas terkecil antarkedua capres hanya terjadi di awal pendaftaran," urainya.

Dari segmen pemilih wong cilik, Jokowi-Ma'ruf juga berpotensi menang dalam rentang 60,9-70 8%. Adapun dukungan untuk Prabowo-Sandi 29,2–39,1%. Pada pemilih wong cilik, Jokowi-Ma'ruf juga selalu unggul atas Prabowo-Sandi dengan keunggulan rata-rata di atas 20%. Dari segmen emak-emak (perempuan), Jokowi-Ma'ruf juga unggul telak dalam rentang 59,9–69,8%. Sementara Prabowo-Sandi dalam rentang 30,2–40,1%. "Pemilih emak-emak menjadi salah satu lumbung suara bagi pasangan Jokowi-Ma'ruf," paparnya.

Pada pemilih terpelajar, Jokowi-Ma'ruf juga unggul atas pasangan Prabowo-Sandi. Segmen ini adalah segmen di mana keunggulan Jokowi-Ma'ruf paling kecil bila dibandingkan dengan keunggulan di segmen yang lain. Bahkan di sejumlah survei sebelumnya, Jokowi-Ma'ruf kalah dari pasangan Prabowo-Sandi.

Misalnya di survei Februari 2019, Prabowo-Sandi memperoleh dukungan di segmen ini sebesar 45,4%, sementara Jokowi-Maruf memperoleh dukungan sebesar 36,1%. "Adapun pemilih milenial (usia di bawah 40 tahun) adalah salah satu kantong pemilih Jokowi-Ma'ruf.

Sejak Agustus 2018, Jokowi-Ma'ruf juga unggul telak dalam rentang elektabilitas 54,9–64,8%. Sementara dukungan untuk Prabowo-Sandi pada pemilih milenial dalam rentang elektabilitas 35,2–45,1%," tutur Ardian.

Survei LSI Denny JA dilakukan dengan menggunakan 2.000 responden pada 34 provinsi dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei 2,2%. Senada dengan survei LSI Denny JA, survei Alvara Research Center yang dilakukan pada 2–8 April 2019, juga menempatkan pasangan Jokowi-KMA unggul atas Prabowo-Sandiaga Uno.

Direktur Eksekutif Alvara Hasanuddin Ali menuturkan, dari hasil survei diketahui jika pilpres diadakan hari ini, pasangan Jokowi-Kiai Ma’ruf sebesar 52,2%, sedangkan Prabowo-Sandi sebesar 38,8%. Sementara yang belum menentukan pilihan (undecided voters) sebesar 9,0%.

“Mendekati hari pemilihan, jumlah pemilih yang belum memutuskan semakin menurun. Selain itu dari pemilih undecided voters cenderung akan memilih Jokowi-KH Ma’ruf Amin 57,2% dan Prabowo-Sandi 42,8%,” paparnya saat merilis hasil survei di Jakarta kemarin.

Sementara itu soliditas pendukung calon masing-masing cukup tinggi meskipun terdapat sejumlah pemilih yang mungkin akan mengubah pilihan (swing voters) sebesar 13,3% dari pemilih Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin, sedangkan 10,4% dari pemilih Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga mungkin akan mengubah pilihan (swing voters).

“Kampanye terbuka dan berbagai isu seputar pemilu yang semakin masif menjadi salah satu faktor yang membuat gap elektabilitas kedua kandidat bergerak semakin ketat menjadi 13,4% pada bulan April 2019 ini,” ujar Hasanuddin Ali.

Hasanuddin mengatakan, pasangan calon 01 memiliki elektabilitas yang tinggi pada basis pemilih dengan suara terbanyak di Pulau Jawa dan Indonesia bagian Timur, sementara Prabowo-Sandiaga Uno meraih keunggulan hanya di Pulau Sumatera. Di wilayah Sumatera I (Aceh, Sumut, Sumbar, Kepri), Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul jauh (66,7%) atas Jokowi-KH Ma’ruf Amin (29%) dengan pemilih yang belum memutuskan sebesar 4,3%.

Di wilayah Sumatera II (Riau, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Lampung, BaBel), meski lebih tipis Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih unggul (49,1%) atas Jokowi-KH Ma’ruf Amin (35,9%) dan yang belum memutuskan 15%. Di wilayah Jawa I (Jabar, DKI Jakarta, Banten), Jokowi-Ma’ruf unggul (51,7%) atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (42,4%) dan yang belum memutuskan 5,9%.

Di wilayah Jawa II (Jateng, Yogyakarta, Jatim), Jokowi-Ma’ruf unggul jauh (66,5%) atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (18,8%) dan yang belum memutuskan 14,7%. Lalu di Indonesia timur (semua propinsi di Kalimantan, Sulawesi, Balinusra dan Malpapua), Jokowi-Ma’ruf juga unggul (52,3%) atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (43,5%) dan yang belum memutuskan 4,2%.

Sementara itu pertarungan strategi merebut suara milenial makin sengit pada akhir masa kampanye. Pasangan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin masih bisa mempertahankan keunggulan pada generasi milenial yang memiliki jumlah pemilih terbesar ditambah kelompok yang lebih tua. "Sementara di kelompok gen Z terjadi pertarungan yang sangat ketat antara Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno," ungkap Hasanuddin Ali.

Riset itu menggunakan multi-stage random sampling dengan melakukan wawancara terhadap 2.000 responden yang berusia 17 tahun ke atas dan memiliki hak pilih. Sampel diambil di 34 provinsi di Indonesia. Rentang margin of error sebesar 2,23% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Lembaga survei SMRC yang juga mengeluarkan hasil survei terbarunya menyebutkan bahwa pasangan calon 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin mendapat dukungan 56,8%. Sementara pasangan calon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat 37%. Di luar itu responden yang menjawab tidak tahu atau rahasia sebanyak 6,3%.

“Selisihnya antara kedua pasangan calon masih signifikan, Jokowi-Amin unggul atas Prabowo-Sandi,” klaim Direktur Riset SMRC Deni Irvani di Jakarta kemarin. Dikatakan Deni, tren elektabilitas kedua pasangan calon sejak Februari lalu, Jokowi-Ma’ruf mengalami sedikit penurunan suara sebesar 0,8%, yaitu dari 57,6 menjadi 56,8%.

Sementara Prabowo-Sandi naik sebanyak 5,2%, yaitu dari 31,8% menjadi 37%. Jumlah pemilih yang belum memutuskan atau merahasiakan pilihannya turun dari 9,8% menjadi 6,3%. “Sejak September 2018, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf relatif stabil, tidak banyak perubahan. Lalu Prabowo-Sandi ada perubahan positif, elektabilitasnya naik,” kata Deni.

Survei SMRC menggunakan metodologi random sampling (pengambilan sampel secara acak). Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara tatap muka dengan 2.285 responden yang bisa dianalisis. Sementara margin of error survei ini diklaim sebesar plus minus 2,1% pada tingkat kepercayaan 95%. Penelitian dilakukan dalam rentang waktu 5–8 April 2019.

Sementara itu upaya pemenangan terus dilakukan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Kiai Ma'ruf. Sekjen TKN Hasto Kristiyanto menyerukan kepada rakyat bahwa kemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin adalah kemenangan masyarakat Indonesia. "Siap menangkan Jokowi-KH Ma'ruf Amin. Siap menangkan PDI Perjuangan. Mari buktikan di TPS," kata Hasto saat kampanye terbuka di Lapangan Sidolik, Kota Bandung, Jawa Barat, kemarin.

Hasto meminta kadernya menjadi pengawal rakyat untuk memilih di TPS. "Jangan percaya hoaks dan isu. Ayo semangat door to door. Saudara-saudara sekalian, Jokowi menang berarti rakyat Indonesia menang," kata Hasto.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9121 seconds (0.1#10.140)