Mendagri Sebut Politik Uang dan Serangan Fajar Racun Demokrasi

Kamis, 11 April 2019 - 18:44 WIB
Mendagri Sebut Politik Uang dan Serangan Fajar Racun Demokrasi
Mendagri Sebut Politik Uang dan Serangan Fajar Racun Demokrasi
A A A
JAKARTA - Tim Pemantauan Pemilu harus mendeteksi serangan fajar yang mungkin terjadi di hari yang mendekati waktu pencoblosan surat suara pada Pemilu Serentak 2019. Hal ini disampaikan Mendagri Tjahjo Kumolo saat pembekalan ada Tim Kementerian Dalam Negeri Pemantau Pemilu Serentak 2019 di Kemendagri, Pusat, Kamis (11/04/2019).

“Gerakan serangan fajar dan politik uang segera hindari dan deteksi karena ini merupakan racun demokrasi yang sangat berbahaya yang dapat mengganggu proses konsolidasi demokrasi kita ke depan,” kata Tjahjo.

Racun demokrasi merupakan istilah yang kerap digaungkan Tjahjo. Ini sebagai bentuk perlawanan dan pelabelan negatif atas hal-hal yang dapat mengganggu pelaksaan Pemilu Serentak 2019. “Serta dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” ujarnya.

Racun tersebut adalah hoaks, fitnah, kampanye yang berujar kebencian, kampanye dengan menggunakan Isu suku, agama, ras, dan antargolongan atau SARA, serta politik uang atau yang dikenal dengan serangan fajar yang kerap terjadi di masa mendekati waktu pencoblosan surat suara.

Dalam kesempatan yang sama, Tjahjo juga mengkritisi masa kampanye yang dinilai terlalu lama. “Jadwal kampanye yang cukup panjang ini saya harap bisa dibahas dan dievaluasi ke depan agar Pemilu 2024 bisa lebih efektif, efisien untuk mewujudkan sistem Presidensil dan terpilih pemimpin yang amanah,” tandasnya.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7239 seconds (0.1#10.140)