Keunggulan Jokowi-Ma'ruf Merata Versi Survei Indo Barometer
A
A
A
JAKARTA - Pasangan Joko Widodo (Jokowi) - KH Ma'ruf Amin disebut merata keunggulannya di berbagai segmen pemilih. Hal tersebut merupakan kesimpulan dari survei Indo Barometer yang dilakukan pada 15-21 Maret 2019 terkait Pilpres.
"Hasil survei Indo Barometer menunjukkan keunggulan pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo - Ma'ruf Amin merata dalam berbagai segmen jika dibandingkan dengan Paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno," kata Peneliti Indo Barometer Hadi Suprapto Rusli di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Selasa (2/4/2019).
Hadi menambahkan, hal tersebut merupakan tanda kemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. "Pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul di semua kategori jenis kelamin, desa-kota dan berdasarkan pulau," ujarnya.
Dalam ketegori dukungan dari segmen jenis kelamin, Jokowi-Amin unggul pada pemilih laki-laki sebesar 51,8 persen, perempuan 49,8 persen. Sementara Prabowo-Sandi mendapat dukungan dari pemilih laki-laki sebesar 34 persen dan perempuan sebesar 30 persen.
Adapun responden yang tidak menandai pilihan sebesar 14,2 persen laki-laki dan 20,2 persen perempuan. "Segmen keunggulan pasangan Jokowi-Amin lainnya yaitu kategori wilayah Desa-Kota. Sebesar 52,5 persen masyarakat desa memilih Jokowi-Amin. Di tingkat Kota 49,2 persen," katanya.
Adapun pasangan Prabowo-Sandi, di tingkat Desa, mendapat dukungan sebesar 15,8 persen dan di masyarakat Kota sebesar 18,5 persen. Sedangkan yang tidak menandai pada segmen ini 15,8 persen di wilayah Desa dan di wilayah Kota sebesar 18,5 persen.
"Selanjutnya, pasangan Jokowi-Amin juga unggul disemua Pulau. Pulau Sumatera sebesar 42,4 persen, Pulau Jawa sebesar 54,9 persen, dan Pulau lainnya sebesar 48,5 persen," katanya.
Dia mengatakan, lain halnya dukungan Prabowo-Sandi, pasangan nomor urut 02 itu mendapatkan dukungan di Pulau Sumatera sebesar 32,4 persen, Pulau Jawa 14,4 persen dan Pulau lainya 16,7 persen. Kemudian yang tidak menandai di Pulau Sumatera sebesar 25,2 persen, Pulau Jawa sebesar 14,4 persen dan Pulau lainya sebesar 16,7 persen.
Selain itu, untuk kategori Agama, pasangan Jokowi-Amin kembali unggul ketimbang Prabowo-Sandi. "Di antaranya Islam 46,4 persen, Kristen (Katolik+Protestan) sebesar 82 persen, Hindu sebesar 100 persen, dan Budha sebesar 100 persen," ungkapnya.
Sebaliknya, lanjut dia, Pasangan Prabowo- Sandi memperoleh dukungan sebesar 35,5 persen dari Agama Islam, Kristen (Katolik+Protestan) sebesar 7,4 persen. Dan yang tidak menandai pilihan, Islam sebesar 18,2 persen, Kristen (Katolik+Protestan) sebesar 10,7 persen.
Lebih lanjut, dia mengatakan, dua Organisasi Masyarakat (ormas) Islam terbesar yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhamadiyah memberikan dukungannya lebih besar terhadap pasangan Jokowi-Amin. Di pemilih Nahdlatul Ulama (NU) sebesar 54 persen dan Muhammadiyah sebesar 45 persen.
"Kemudian Prabowo-Sandiaga Uno mendapat dukungan sebesar 31,2 persen dari Nahdlatul Ulama (NU) dan dari Muhammadiyah sebesar 35 persen," paparnya.
Sekadar diketahui, jumlah sampel pada survei sebanyak 1.200 responden, dengan margin of error sebesar ±2,83%, pada tingkat kepercayaan 95%. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
"Hasil survei Indo Barometer menunjukkan keunggulan pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo - Ma'ruf Amin merata dalam berbagai segmen jika dibandingkan dengan Paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno," kata Peneliti Indo Barometer Hadi Suprapto Rusli di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Selasa (2/4/2019).
Hadi menambahkan, hal tersebut merupakan tanda kemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. "Pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul di semua kategori jenis kelamin, desa-kota dan berdasarkan pulau," ujarnya.
Dalam ketegori dukungan dari segmen jenis kelamin, Jokowi-Amin unggul pada pemilih laki-laki sebesar 51,8 persen, perempuan 49,8 persen. Sementara Prabowo-Sandi mendapat dukungan dari pemilih laki-laki sebesar 34 persen dan perempuan sebesar 30 persen.
Adapun responden yang tidak menandai pilihan sebesar 14,2 persen laki-laki dan 20,2 persen perempuan. "Segmen keunggulan pasangan Jokowi-Amin lainnya yaitu kategori wilayah Desa-Kota. Sebesar 52,5 persen masyarakat desa memilih Jokowi-Amin. Di tingkat Kota 49,2 persen," katanya.
Adapun pasangan Prabowo-Sandi, di tingkat Desa, mendapat dukungan sebesar 15,8 persen dan di masyarakat Kota sebesar 18,5 persen. Sedangkan yang tidak menandai pada segmen ini 15,8 persen di wilayah Desa dan di wilayah Kota sebesar 18,5 persen.
"Selanjutnya, pasangan Jokowi-Amin juga unggul disemua Pulau. Pulau Sumatera sebesar 42,4 persen, Pulau Jawa sebesar 54,9 persen, dan Pulau lainnya sebesar 48,5 persen," katanya.
Dia mengatakan, lain halnya dukungan Prabowo-Sandi, pasangan nomor urut 02 itu mendapatkan dukungan di Pulau Sumatera sebesar 32,4 persen, Pulau Jawa 14,4 persen dan Pulau lainya 16,7 persen. Kemudian yang tidak menandai di Pulau Sumatera sebesar 25,2 persen, Pulau Jawa sebesar 14,4 persen dan Pulau lainya sebesar 16,7 persen.
Selain itu, untuk kategori Agama, pasangan Jokowi-Amin kembali unggul ketimbang Prabowo-Sandi. "Di antaranya Islam 46,4 persen, Kristen (Katolik+Protestan) sebesar 82 persen, Hindu sebesar 100 persen, dan Budha sebesar 100 persen," ungkapnya.
Sebaliknya, lanjut dia, Pasangan Prabowo- Sandi memperoleh dukungan sebesar 35,5 persen dari Agama Islam, Kristen (Katolik+Protestan) sebesar 7,4 persen. Dan yang tidak menandai pilihan, Islam sebesar 18,2 persen, Kristen (Katolik+Protestan) sebesar 10,7 persen.
Lebih lanjut, dia mengatakan, dua Organisasi Masyarakat (ormas) Islam terbesar yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhamadiyah memberikan dukungannya lebih besar terhadap pasangan Jokowi-Amin. Di pemilih Nahdlatul Ulama (NU) sebesar 54 persen dan Muhammadiyah sebesar 45 persen.
"Kemudian Prabowo-Sandiaga Uno mendapat dukungan sebesar 31,2 persen dari Nahdlatul Ulama (NU) dan dari Muhammadiyah sebesar 35 persen," paparnya.
Sekadar diketahui, jumlah sampel pada survei sebanyak 1.200 responden, dengan margin of error sebesar ±2,83%, pada tingkat kepercayaan 95%. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
(pur)