Hanif Dhakiri Ajak Kalangan Milenial Berbondong Datang Ke TPS

Senin, 01 April 2019 - 09:37 WIB
Hanif Dhakiri Ajak Kalangan Milenial Berbondong Datang Ke TPS
Hanif Dhakiri Ajak Kalangan Milenial Berbondong Datang Ke TPS
A A A
JAKARTA - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhammad Hanif Dhakiri mengajak kalangan milenial agar berpartisipasi pada Pemilu serentak yang dilaksanakan 17 April 2019.

Hanif juga mengajak milenial untuk peduli politik karena berpengaruh terhadap kepentingan banyak orang.

Hal itu dikatakan Hanif dalam acara Forum Diskusi Milenial, di Arosa Hotel, Jakarta, Sabtu 30 Maret 2019. Menurut dia, generasi milenial harus turut serta berpartisipasi politik, karena dalam berbagai macam aspek, mulai dari pendidikan, pekerjaan, kesehatan, ekonomi, dan lainya,

“Oleh karenanya institusi yang mengambil keputusan politik ini menjadi penting. Generasi milenial harus ikut andil di sana, salah satunya menggunakan hak suara untuk mencoblos,” tutur Hanif.

Di hadapan ratusan mahasiswa dan pelajar dalam sebuah diskusi bertajuk Nyoblos Itu Mantu, yang diselenggarakan oleh generasi satu milenial yang merupakan forum yang didukung oleh mahasiswa dan pelajar dari DKI Jakarta.

Hadir dalam acara tersebut, M Pradana Indraputra, Juru Bicara TKN dan pencetus kampanye Milenial Ketuk Pintu untuk pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, Ari Nurcahyo dari Para Syndicate dan pengusaha milenial Rio Lukman

Hanif mengatakan, persepsi umum terhadap politikterkait dengan sesuatu yang berujung pada kekuasaan. Dia pun mengutip definisi politik dari Imam al-Ghazali.

“Politik itu usaha perbaikan manusia menuju jalan yang menyelamatkan kehidupan kita di dunia dan di akhirat,” tutur Menteri Ketenagakerjaan ini.

Dia menambahkan, banyak contoh perbaikan peradaban dihasilkan melalui proses politik. “Misalnya untuk kita yang Muslim, kita tahu Nabi Muhammad juga pemimpin politik,” tutur Hanif.

Politikus yang juga pernah aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) memberi contoh terkait pembangunan infrastruktur jalan tol oleh pemerintah.

“Pak jokowi misalnya bangun jalan infrastruktur jalan tol sehingga akhirnya Jakarta-Semarang yang tadinya 12 jam sekarang bisa jadi 7-8 jam. Itu bukan sekadar jalan tol, itu adalah keputusan politik, Pak Jokowi bisa membuat keputusan politik karena dulu anda.

Hanif mengajak tanggal 17 April, kaum milenial untuk berbondong-bondong datang ke TPS menggunakan hak suara.

“Jangan bilang Pak, suara saya kan cuma satu, tidak ngefek. Jangan lupa 1.000 tidak akan menjadi 1.000 kalau kurang 1 dan 100 tidak akan jadi 100 kalau tidak ada 1. Artinya satu suara sangat menentukan. Apalagi ketika ada orang baik sedang berlaga, orang baik dukung orang baik,” tutur Hanif.

Sekadar informasi, kaum milenial sering disebut sebagai penentu kemenangan Pemilu 2019. Diperkirakan ada 85 juta atau 45% dari total pemilu adalah kalangan milenial.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7039 seconds (0.1#10.140)