Mabes Polri Terus Perangi Hoaks untuk Pemilu Damai

Kamis, 28 Maret 2019 - 16:10 WIB
Mabes Polri Terus Perangi Hoaks untuk Pemilu Damai
Mabes Polri Terus Perangi Hoaks untuk Pemilu Damai
A A A
JAKARTA - Jelang Pemilu 2019, ancaman hoaks dan konten negatif di sosial media sudah membahayakan. Demi menangkal hoaks, Mabes Polri kembali menggelar seminar nasional. Tema seminar adalah Melawan Hoaks untuk Menciptakan Pemilu 2019 yang Aman, Damai dan Sejuk di Media Sosial di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (28/3/2019).

Berdasarkan data Bagian Pemantauan dan Analisa Biro Multimedia Divisi Humas Polri, sepanjang 2018 ditemukan 30.056 konten negatif di media sosial yang terdiri dari hoaks 602 (2%), provokasi 20.945 (70%), SARA 1.120 (4%), hate speech 6.886 (23%), radikalisme 491 (2%), dan terorisme 12 (0.04%). "Fakta tersebut tentu harus menjadi perhatian serius," kata Karo Multimedia Div Humas Mabes Polri, Brigjen Pol. Budi Setiawan di sela-sela acara seminar.

Menurut Budi, media sosial memegang peranan yang sangat penting dalam membantu menciptakan terselenggaranya Pemilu yang sejuk, aman dan damai. Budi mengutip pengguna internet di Indonesia dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

Data APJII 2017 menunjukkan terdapat 143 juta penduduk Indonesia yang mengakses internet dan memanfaatkan jejaring media sosial untuk berkomunikasi. "Artinya ada 54 % lebih masyarakat yang menggunakan media sosial setiap harinya," tuturnya.

Namun, kecanggihan teknologi tersebut terkadang tidak dipergunakan secara baik dan bijaksana. Sebab, di media sosial bersliweran aneka informasi, termasuk informasi hoaks, ujaran kebencian bahkan SARA. Meski Polri sudah sering melakukan penegakan hukum terhadap pelaku yang melakukan hoaks, namun sepenuhnya belum bisa meredam peredaran hoaks.

"Untuk itu melalui seminar ini, Polri, pemerintah dan KPU kembali menegaskan dan tanpa henti menghimbau masyarakat agar tidak menyebarkan hoaks dan mempolitisasi SARA demi terwujudunya pemilu yang sejuk, aman dan damai," katanya.

Disebutkan, KPU bersama Polri telah menetapkan tagline "say no to hoax dan politisasi SARA demi Pemilu 2019 yang berdaulat, negara kuat". Seminar ini adalah upaya Polri dengan Pemerintah untuk mensosialisasikan pengguanaan media sosial secara cerdas, bijak, cermat dengan menghadirkan para pakar dalam bidangnya yang kompeten dan kredibel.

Seminar tersebut dibuka oleh Kabainteljam yang diwakili Irjen Pol Suntana MSi, Wakil Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri. Sedangkan keynote speech adalah Ketua DPR RI Bambang Soesatyo dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Adapun pembicara adalah Dewan Pengarah BPIP Mahfud MD, Ketua KPU Arief Budiman dan Pengamat Komunikasi dari Universitas Indonesia Effendy Gazali. Seminar dihadiri oleh kalangan mahasiswa perwakilan BEM seluruh Indonesia, penggiat media sosial dan influencer.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9025 seconds (0.1#10.140)