Di Hadapan IWAPI Kaltim, MPR Ingatkan Empat Pilar sebagai Alat Pemersatu
A
A
A
SAMARINDA - Wakil Ketua MPR Mahyudin mengingatkan pentingnya keberadaan empat pilar kebangsaan di hadapan pengurus DPD dan anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kalimantan Timur, di Samarinda, Minggu (17/3/2019).
Kempat pilar itu yakni Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Mahyudin mengatakan, keempat pilar sangat penting dalam bernegara, terlebih di era globalisasi saat ini dimana budaya Indonesia mulai tergerus. Untuk itu, sebagai bangsa yang berbudaya, ia mengajak agar kembali menyegarkan ingatan tentang makna kebangsaan.
"Kita tidak bisa bayangkan tidak ada alat pemersatu. Oleh karena itu perlu kepedulian kita. Apalagi era globaliasai masuk ke budaya kita. Indonesia dulu gotong royong, sekarang budaya individualis. Hoaks makanan tiap hari masuk ranah pribadi, maka dari itu harus kita bentengi dengan empat pilar," ujar Mahyudin saat menyampaikan materi sosialisasi empat pilar.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum II DPD IWAPI Kaltim Anni Juwairihiyah mengapresiasi sosialisasi empat pilar ini. Menurut Anni, acara yang juga dihadiri oleh mahasiswa itu dirasa penting sebagai penguat dalam berbangsa dan bernegara.
"Terima kasih atas kehadiran pak Mahyudin beserta istri dan Ibu Popong. Semoga dengan adanya acara ini kami DPD IWAPI Kaltim bisa lebih memperkuat kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Anni.
Acara sosialisasi empat pilar MPR ini turut dihadiri Agati Sulie, istri Mahyudin yang merupakan anggota DPR; Popong Otje Djundjunan alias Ceu Popong; perwakilan Pengurus DPD IWAPI Kaltim; Komunitas Disabilitas; mahasiswa; dan penyandang disabilitas.
Kempat pilar itu yakni Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Mahyudin mengatakan, keempat pilar sangat penting dalam bernegara, terlebih di era globalisasi saat ini dimana budaya Indonesia mulai tergerus. Untuk itu, sebagai bangsa yang berbudaya, ia mengajak agar kembali menyegarkan ingatan tentang makna kebangsaan.
"Kita tidak bisa bayangkan tidak ada alat pemersatu. Oleh karena itu perlu kepedulian kita. Apalagi era globaliasai masuk ke budaya kita. Indonesia dulu gotong royong, sekarang budaya individualis. Hoaks makanan tiap hari masuk ranah pribadi, maka dari itu harus kita bentengi dengan empat pilar," ujar Mahyudin saat menyampaikan materi sosialisasi empat pilar.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum II DPD IWAPI Kaltim Anni Juwairihiyah mengapresiasi sosialisasi empat pilar ini. Menurut Anni, acara yang juga dihadiri oleh mahasiswa itu dirasa penting sebagai penguat dalam berbangsa dan bernegara.
"Terima kasih atas kehadiran pak Mahyudin beserta istri dan Ibu Popong. Semoga dengan adanya acara ini kami DPD IWAPI Kaltim bisa lebih memperkuat kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Anni.
Acara sosialisasi empat pilar MPR ini turut dihadiri Agati Sulie, istri Mahyudin yang merupakan anggota DPR; Popong Otje Djundjunan alias Ceu Popong; perwakilan Pengurus DPD IWAPI Kaltim; Komunitas Disabilitas; mahasiswa; dan penyandang disabilitas.
(thm)