Tanpa Hoaks, Wakapolri Ajak Kaum Milenial Songsong Indonesia Emas
A
A
A
JAKARTA - Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto mengajak kaum milenial memerangi berita bohong alias hoaks. Dengan kesadaran yang tinggi tentang bahaya hoaks, generasi muda punya andil dalam menjaga kedaulatan NKRI dan menyongosong Indonesia emas.
"Generasi muda punya sejarah panjang bagaimana membangun negara ini. Mari songsong Indonesia emas tanpa hoaks atau disuguhi berita bohong," tutur Ari Dono diacara Melinial Anti Hoaks di Plaza Timur Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (17/3/2019).
Ari Dono meminta anak milenial mengingat kembali bagaimana sejarah kemerdekaan Indonesia. Seluruh elemen bangsa bersatu melawan penjajahan hingga akhirnya berhasil menang. (Baca juga: Berpotensi Memecah Bangsa, Polri Tak Akan Biarkan Penyebar Hoaks)
"Kalau kita ingat sejarah, kita ingin bersatu dan merdeka, perkembangan teknologi pesat. Saya sebagai orang tua berharap kepada anak-anakku generasi muda lanjutkan perjuangan ini, 100 tahun Indonesia atau Indonesia emas. Kalau kalian usia 17, 16, berarti 27 tahun lagi, 42, adalah usia produktif. Dalam menteri kabinet saat ini usia 40, 50," jelas dia.
Menurut dia, jika anak milenial saat ini tidak bersikap memerangi hoaks dan malah tenggelam dalam berbagai informasi palsu, maka generasi tersebut berperan menggagalkan terwujudnya Indonesia emas.
"Hoaks tidak baik, langgar UU ITE diancam hukuman enam tahun dan denda miliaran. Saya berharap ketika kita baca informasi tolong dibaca sampai habis jangan atasnya saja. Hoaks itu pembuat berniat ga baik, niatnya jahat nggak ada hoaks niat baik. Hoaks itu bohong sesuatu nggak baik dan dilarang agama," tandasnya.
"Generasi muda punya sejarah panjang bagaimana membangun negara ini. Mari songsong Indonesia emas tanpa hoaks atau disuguhi berita bohong," tutur Ari Dono diacara Melinial Anti Hoaks di Plaza Timur Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (17/3/2019).
Ari Dono meminta anak milenial mengingat kembali bagaimana sejarah kemerdekaan Indonesia. Seluruh elemen bangsa bersatu melawan penjajahan hingga akhirnya berhasil menang. (Baca juga: Berpotensi Memecah Bangsa, Polri Tak Akan Biarkan Penyebar Hoaks)
"Kalau kita ingat sejarah, kita ingin bersatu dan merdeka, perkembangan teknologi pesat. Saya sebagai orang tua berharap kepada anak-anakku generasi muda lanjutkan perjuangan ini, 100 tahun Indonesia atau Indonesia emas. Kalau kalian usia 17, 16, berarti 27 tahun lagi, 42, adalah usia produktif. Dalam menteri kabinet saat ini usia 40, 50," jelas dia.
Menurut dia, jika anak milenial saat ini tidak bersikap memerangi hoaks dan malah tenggelam dalam berbagai informasi palsu, maka generasi tersebut berperan menggagalkan terwujudnya Indonesia emas.
"Hoaks tidak baik, langgar UU ITE diancam hukuman enam tahun dan denda miliaran. Saya berharap ketika kita baca informasi tolong dibaca sampai habis jangan atasnya saja. Hoaks itu pembuat berniat ga baik, niatnya jahat nggak ada hoaks niat baik. Hoaks itu bohong sesuatu nggak baik dan dilarang agama," tandasnya.
(thm)