Tiga Kartu Jadi Andalan Baru Jokowi-Ma’ruf Amin
A
A
A
JAKARTA - Kebijakan tiga kartu, yakni Kartu Sembako Murah, Kartu Indonesia Pintar Kuliah, dan Kartu Pra-Kerja, kini menjadi program jualan atau semacam trade mark baru bagi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma’ruf Amin.
Ketiga kartu yang telah diperkenalkan langsung oleh Jokowi saat menggelar pidato kebangsaan dalam acara Konvensi Rakyat Optimistis Indonesia Maju di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2) malam lalu tersebut bakal melengkapi dua kartu yang ada sejak awal masa pemerintahan Jokowi, yakni Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.
Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Lukman Edy, mengatakan, ketiga kartu ini memang menjadi trade mark Jokowi. “Karena semenjak beliau jadi wali kota (Solo), gubernur (DKI Jakarta), bahkan menjadi presiden, beliau sangat serius ngurusi soal kartu sebagai sarana untuk memberikan pelayanan langsung ke masyarakat. Kartu ini pengembangan dari program selama 4 tahun belakangan ini sehingga 5 tahun yang akan datang, pengembangan kartu ini dapat menjangkau kebutuhan masyara kat secara lebih luas,” tutur Lukman Edy kepada wartawan di Media Center Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin.
Dikatakan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, dengan semakin kuatnya kapasitas APBN, diharapkan melalui Kartu Indonesia Pintar Kuliah, pelayanan pendidikan hingga ke perguruan tinggi semakin masif.
Dalam hal ketenagakerjaan, kata Menteri Percepatan Daerah Tertinggal pada Kabinet Indonesia Bersatu itu, selama empat tahun terakhir Jokowi berhasil menurunkan angka pengangguran dan membuka lapangan pekerjaan hampir 10 juta. Dan ini pada akhirnya akan dilanjutkan dengan program Kartu Pra- Kerja.
“Sehingga ketika anak-anak Indonesia tamat sekolah atau sudah masuk usia kerja diberi fasilitas dan inisiasi oleh pemerintah untuk siap masuk ke dunia kerja melalui pelatihanpelatihan di BLK-BLK (Balai Latihan Kerja) maupun di lembaga-lembaga pendidikan lainnya sehingga ini juga bagian dari ruang anak-anak Indonesia untuk mengisi peluang-peluang pekerjaan, menciptakan pekerjaan-pekerjaan baru,” paparnya.
Adapun Kartu Sembako merupakan pengembangan dari Program Keluarga Harapan (PKH). Dengan kartu tersebut, masalah kebutuhan dasar pangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah bisa teratasi.
“Ini adalah program-program yang semuanya kalau dalam bahasa anggaran. Bolehlah dikatakan subsidi kepada rakyat, tetapi ini adalah subsidi yang produktif karena langsung me nyasar penerima manfaat,” tuturnya.
Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto menambahkan, ketiga program terbaru Jokowi tersebut merupakan hasil dari kehadiran Jokowi yang selalu berada di tengah rakyat.
Kartu program unggulan tersebut merupakan hasil aspirasi rakyat. “Blusukan Pak Jokowi menjadi jembatan terbaik bagi hadirnya program kerakyatan. Dengan demikian seluruh kartu program unggulan tersebut hasil dari dambaan rakyat yang dijawab dengan baik oleh Presiden Jokowi. Di sinilah negara hadir agar rakyat berperikehidupan yang layak,” ujar Hasto.
Menurutnya, program yang ditawarkan Jokowi-KH Ma’ruf Amin sangat berbeda dengan program pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, yang dinilai lebih banyak retorika dan tidak mengakar karena minimnya pengalaman di pemerintahan.
Program Prabowo-Sandi, menurut Hasto, juga tidak terlepas dari tim kampanyenya. Sosok seperti Amien Rais, Fadli Zon, Neno Warisman, Sudirman Said, Tommy Suharto, Ratna Sarumpaet yang merupakan die-hard Prabowo dinilai tidak memiliki pengalaman sekomplit Pak Jokowi. (Abdul Rochim)
Ketiga kartu yang telah diperkenalkan langsung oleh Jokowi saat menggelar pidato kebangsaan dalam acara Konvensi Rakyat Optimistis Indonesia Maju di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2) malam lalu tersebut bakal melengkapi dua kartu yang ada sejak awal masa pemerintahan Jokowi, yakni Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.
Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Lukman Edy, mengatakan, ketiga kartu ini memang menjadi trade mark Jokowi. “Karena semenjak beliau jadi wali kota (Solo), gubernur (DKI Jakarta), bahkan menjadi presiden, beliau sangat serius ngurusi soal kartu sebagai sarana untuk memberikan pelayanan langsung ke masyarakat. Kartu ini pengembangan dari program selama 4 tahun belakangan ini sehingga 5 tahun yang akan datang, pengembangan kartu ini dapat menjangkau kebutuhan masyara kat secara lebih luas,” tutur Lukman Edy kepada wartawan di Media Center Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin.
Dikatakan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, dengan semakin kuatnya kapasitas APBN, diharapkan melalui Kartu Indonesia Pintar Kuliah, pelayanan pendidikan hingga ke perguruan tinggi semakin masif.
Dalam hal ketenagakerjaan, kata Menteri Percepatan Daerah Tertinggal pada Kabinet Indonesia Bersatu itu, selama empat tahun terakhir Jokowi berhasil menurunkan angka pengangguran dan membuka lapangan pekerjaan hampir 10 juta. Dan ini pada akhirnya akan dilanjutkan dengan program Kartu Pra- Kerja.
“Sehingga ketika anak-anak Indonesia tamat sekolah atau sudah masuk usia kerja diberi fasilitas dan inisiasi oleh pemerintah untuk siap masuk ke dunia kerja melalui pelatihanpelatihan di BLK-BLK (Balai Latihan Kerja) maupun di lembaga-lembaga pendidikan lainnya sehingga ini juga bagian dari ruang anak-anak Indonesia untuk mengisi peluang-peluang pekerjaan, menciptakan pekerjaan-pekerjaan baru,” paparnya.
Adapun Kartu Sembako merupakan pengembangan dari Program Keluarga Harapan (PKH). Dengan kartu tersebut, masalah kebutuhan dasar pangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah bisa teratasi.
“Ini adalah program-program yang semuanya kalau dalam bahasa anggaran. Bolehlah dikatakan subsidi kepada rakyat, tetapi ini adalah subsidi yang produktif karena langsung me nyasar penerima manfaat,” tuturnya.
Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto menambahkan, ketiga program terbaru Jokowi tersebut merupakan hasil dari kehadiran Jokowi yang selalu berada di tengah rakyat.
Kartu program unggulan tersebut merupakan hasil aspirasi rakyat. “Blusukan Pak Jokowi menjadi jembatan terbaik bagi hadirnya program kerakyatan. Dengan demikian seluruh kartu program unggulan tersebut hasil dari dambaan rakyat yang dijawab dengan baik oleh Presiden Jokowi. Di sinilah negara hadir agar rakyat berperikehidupan yang layak,” ujar Hasto.
Menurutnya, program yang ditawarkan Jokowi-KH Ma’ruf Amin sangat berbeda dengan program pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, yang dinilai lebih banyak retorika dan tidak mengakar karena minimnya pengalaman di pemerintahan.
Program Prabowo-Sandi, menurut Hasto, juga tidak terlepas dari tim kampanyenya. Sosok seperti Amien Rais, Fadli Zon, Neno Warisman, Sudirman Said, Tommy Suharto, Ratna Sarumpaet yang merupakan die-hard Prabowo dinilai tidak memiliki pengalaman sekomplit Pak Jokowi. (Abdul Rochim)
(nfl)