Forum Hafizh-Hafizhah Gelar Konsolidasi Bahas Kebangsaan
A
A
A
JAKARTA - Forum Silaturahmi Hafizh-Hafizhah Indonesia (FSHI) menggelar konsolidasi untuk menjawab masalah bangsa dalam bingkai ukhuwah dinniyah.
Hal tersebut digelar untuk menyikapi kondisi politik bangsa dan negara yang menyitir ayat Alquran.
"Menyikapi perkembangan kondisi terkini, terutama terkait kondisi politik dan hubungan umat Islam, yang acapkali menyitir ayat-ayat Alquran untuk mendukung atau menjustifikasi hal-hal tertentu," kata Presidium FSHI, M Ainul Yakin kepada wartawan di Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Acara Hafizh-Hafizah Indonesia ini digelar di Wisma PHI, Cempaka Putih, Jakarta pada 1-2 Maret 2019. Para hafizh-hafizhah yang akan hadir berjumlah sekitar 500 orang dari perwakilan seluruh wilayah Indonesia.
Para hafizh-hafizah ini merupakan orang-orang yang telah hafal ayat Alquran yang berjumlah 6.236 ayat, menurut Imam Hafish dalam 30 juz atau 114 surat. Selain itu, mereka juga mempelajari ilmu Alquran.
"Mereka juga memelajari ilmu-ilmu Alquran yang membahas tentang seluk beluk Alquran, mulai dari sebab-sebab turunnya (asbabun nuzul), munasabah (hubungan antara ayat dengan ayat, surat dengan surat), nasakh-mansukh, sampai kaidah-kaidah menafsirkan Alquran," kata Yakin.
"Karena itu, mereka memiliki kompetensi dan otoritas yang unggul membincangkan isi kandungan Alquran," lanjut Yakin.
Dia berharap para hafizh bisa memberikan kontribusi pemikiran untuk bangsa dan negara terkait berbagai persoalan yang muncul di tengah masyarakat, baik terkait dengan pendidikan Alquran dan agama Islam, persoalan kebangsaan, maupun persoalan kenegaraan, khususnya tentang kepemimpinan nasional.
"Melalui Konferensi Hafizh-Hafizah Indonesia ini diharapkan lahir rumusan-rumusan konkret dan solusi-solusi alternatif yang berdasarkan pada isi kandungan Alquran secara objektif, jernih, dan ilmiah atas berbagai persoalan yang berkembang di tengah masyarakat. Karena itu, dalam konferensi ini akan digelar sidang-sidang komisi yang membahas bidang-bidang terkait. Setelah itu, seluruh hasil telaah dan rumusan tersebut akan disampaikan secara terbuka kepada masyarakat," tuturnya.
Selain itu, para hafizh-hafizhah juga menggelar khatmil Quran. Melalui khatmil Quran ini, para peserta diharapkan mendapatkan hidayah dan pertolongan dari Allah melalui keberkahan dari Alquran sehingga rumusan-rumusan hasil konferensi ini mendapat ridha dari Allah SWT.
Hal tersebut digelar untuk menyikapi kondisi politik bangsa dan negara yang menyitir ayat Alquran.
"Menyikapi perkembangan kondisi terkini, terutama terkait kondisi politik dan hubungan umat Islam, yang acapkali menyitir ayat-ayat Alquran untuk mendukung atau menjustifikasi hal-hal tertentu," kata Presidium FSHI, M Ainul Yakin kepada wartawan di Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Acara Hafizh-Hafizah Indonesia ini digelar di Wisma PHI, Cempaka Putih, Jakarta pada 1-2 Maret 2019. Para hafizh-hafizhah yang akan hadir berjumlah sekitar 500 orang dari perwakilan seluruh wilayah Indonesia.
Para hafizh-hafizah ini merupakan orang-orang yang telah hafal ayat Alquran yang berjumlah 6.236 ayat, menurut Imam Hafish dalam 30 juz atau 114 surat. Selain itu, mereka juga mempelajari ilmu Alquran.
"Mereka juga memelajari ilmu-ilmu Alquran yang membahas tentang seluk beluk Alquran, mulai dari sebab-sebab turunnya (asbabun nuzul), munasabah (hubungan antara ayat dengan ayat, surat dengan surat), nasakh-mansukh, sampai kaidah-kaidah menafsirkan Alquran," kata Yakin.
"Karena itu, mereka memiliki kompetensi dan otoritas yang unggul membincangkan isi kandungan Alquran," lanjut Yakin.
Dia berharap para hafizh bisa memberikan kontribusi pemikiran untuk bangsa dan negara terkait berbagai persoalan yang muncul di tengah masyarakat, baik terkait dengan pendidikan Alquran dan agama Islam, persoalan kebangsaan, maupun persoalan kenegaraan, khususnya tentang kepemimpinan nasional.
"Melalui Konferensi Hafizh-Hafizah Indonesia ini diharapkan lahir rumusan-rumusan konkret dan solusi-solusi alternatif yang berdasarkan pada isi kandungan Alquran secara objektif, jernih, dan ilmiah atas berbagai persoalan yang berkembang di tengah masyarakat. Karena itu, dalam konferensi ini akan digelar sidang-sidang komisi yang membahas bidang-bidang terkait. Setelah itu, seluruh hasil telaah dan rumusan tersebut akan disampaikan secara terbuka kepada masyarakat," tuturnya.
Selain itu, para hafizh-hafizhah juga menggelar khatmil Quran. Melalui khatmil Quran ini, para peserta diharapkan mendapatkan hidayah dan pertolongan dari Allah melalui keberkahan dari Alquran sehingga rumusan-rumusan hasil konferensi ini mendapat ridha dari Allah SWT.
(dam)