Survei LSI Denny JA: Perindo, Partai Baru yang Menggeliat
A
A
A
JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbaru mengenai pergeseran dukungan partai politik di enam kantong suara. Hasilnya, Partai Perindo unggul hampir seluruh segmen pemilih dalam deretan partai pendatang baru.
Peneliti senior LSI Rully Akbar mengungkapkan, enam kantong suara, di antaranya kantong pemilih muslim, minoritas, milenial, wong cilik, emak-emak, dan kalangan terpelajar.
"Perindo sebagai partai baru mulai menggeliat, tidak hanya mengungguli partai baru, tapi juga sebagian partai lama," unar Rully di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (20/2/2019).
Perolehan suara Perindo di segmen partai pilihan populasi sebesar 3,6%. Kemudian disusul Partai Garuda 0,3%, Partai Berkarya 0,1% dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,4%.Pada kantong pemilih minoritas dengan base 15% dari total pemilih, Perindo kembali unggul dengan perolehan suara 1,2%. Kemudian disusul Partai Garuda 0,6%, Partai Berkarya 0,6% dan PSI 0,6%.
Pada kantong pemilih muslim dengan base 85% populasi, Perindo masih paling unggul dengan perolehan suara 3,4%. Diikuti Partai Garuda 0,3%, Partai Berkarya 0,0% dan PSI 0,4%.
"Di kalangan partai baru, Perindo memimpin pada kantong pemilih muslim," kata Rully.
Sedangkan pada kantong pemilih milenial dengan base 45% populasi, Perindo justru unggul jauh dibanding partai baru lainnya.
Perindo memeroleh suara 5,2%, NasDem 4,8%, PKS 4,6%, PPP 3,5%, PAN 1,7%, Partai Garuda 0,7%, Hanura 0,7%, PSI 0,7%, Berkarya 0,2%, PBB 0,0%, PKPI 0,0%. ”Perindo unggul mencolok di partai baru di kalangan pemilih milenial," tutur Rully.
Selain itu di kantong pemilih wong cilik dengan base 50% populasi, Perindo berada di urutan kedelapan, di bawah PPP dan di atas PKS, PAN dan Hanura.
Secara umum pada kantong pemilih ini, Perindo kembali merajai kluster partai baru. Dengan suara 2,6%, lalu disusul PKS 1,8%, PAN 1,5%, Hanura 0,7%, Garuda 0,3%, Berkarya 0,0%, PBB 0,0%, PKPI 0,0%, PSI 0,0%.
"Perindo memimpin partai baru di pemilih wong cilik," kata Rully.
Sementara itu pada kantong pemilih emak-emak dengan base 50% populasi, Perindo sebagai partai baru mendapat besaran suara 2,6%, di atas PAN yang hanya meraih 0,3%, Berkarya 0,2%, Garuda 0,2%, PSI 0,2%, PBB 0,0%, dan PKPI 0,0%.
Pada kantong pemilih terpelajar dengan base 11,5% populasi, Perindo sebagai partai baru mendapat besaran suara 2,8%, di atas PPP yang hanya meraih 2,2%, PSI 2,2%, PAN 1,4%, Garuda 1,4%, Berkarya 0,7%, Hanura 0,7%, PBB 0,0%, dan PKPI 0,0%.
"Perindo masih memimpin partai baru di pemilih terpelajar, ditempel ketat oleh PSI," ucap Rully.
Dia menjelaskan, Perindo bisa mengunguli berbagai kantong suara di antara partai baru karena figur Ketua Umumnya, Hary Tanoesoedibjo serta kekuatan korporasi media yang dimilikinya. Modal itu yang kemudian dikapitalisasi menjadi kekuatan elektoral.
"Jejaring yang dibentuk Perindo cukup kuat dibanding partai baru yang lain. Perindo partai baru yang punya jejaring hampir sama dengan partai lainnya," ungkap Rully.
Survei LSI Denny JA dilakukan pada 18-25 Januari 2019, dengan menggunakan 1.200 responden. Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan menggunakan metode multistage random sampling.
Peneliti senior LSI Rully Akbar mengungkapkan, enam kantong suara, di antaranya kantong pemilih muslim, minoritas, milenial, wong cilik, emak-emak, dan kalangan terpelajar.
"Perindo sebagai partai baru mulai menggeliat, tidak hanya mengungguli partai baru, tapi juga sebagian partai lama," unar Rully di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (20/2/2019).
Perolehan suara Perindo di segmen partai pilihan populasi sebesar 3,6%. Kemudian disusul Partai Garuda 0,3%, Partai Berkarya 0,1% dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,4%.Pada kantong pemilih minoritas dengan base 15% dari total pemilih, Perindo kembali unggul dengan perolehan suara 1,2%. Kemudian disusul Partai Garuda 0,6%, Partai Berkarya 0,6% dan PSI 0,6%.
Pada kantong pemilih muslim dengan base 85% populasi, Perindo masih paling unggul dengan perolehan suara 3,4%. Diikuti Partai Garuda 0,3%, Partai Berkarya 0,0% dan PSI 0,4%.
"Di kalangan partai baru, Perindo memimpin pada kantong pemilih muslim," kata Rully.
Sedangkan pada kantong pemilih milenial dengan base 45% populasi, Perindo justru unggul jauh dibanding partai baru lainnya.
Perindo memeroleh suara 5,2%, NasDem 4,8%, PKS 4,6%, PPP 3,5%, PAN 1,7%, Partai Garuda 0,7%, Hanura 0,7%, PSI 0,7%, Berkarya 0,2%, PBB 0,0%, PKPI 0,0%. ”Perindo unggul mencolok di partai baru di kalangan pemilih milenial," tutur Rully.
Selain itu di kantong pemilih wong cilik dengan base 50% populasi, Perindo berada di urutan kedelapan, di bawah PPP dan di atas PKS, PAN dan Hanura.
Secara umum pada kantong pemilih ini, Perindo kembali merajai kluster partai baru. Dengan suara 2,6%, lalu disusul PKS 1,8%, PAN 1,5%, Hanura 0,7%, Garuda 0,3%, Berkarya 0,0%, PBB 0,0%, PKPI 0,0%, PSI 0,0%.
"Perindo memimpin partai baru di pemilih wong cilik," kata Rully.
Sementara itu pada kantong pemilih emak-emak dengan base 50% populasi, Perindo sebagai partai baru mendapat besaran suara 2,6%, di atas PAN yang hanya meraih 0,3%, Berkarya 0,2%, Garuda 0,2%, PSI 0,2%, PBB 0,0%, dan PKPI 0,0%.
Pada kantong pemilih terpelajar dengan base 11,5% populasi, Perindo sebagai partai baru mendapat besaran suara 2,8%, di atas PPP yang hanya meraih 2,2%, PSI 2,2%, PAN 1,4%, Garuda 1,4%, Berkarya 0,7%, Hanura 0,7%, PBB 0,0%, dan PKPI 0,0%.
"Perindo masih memimpin partai baru di pemilih terpelajar, ditempel ketat oleh PSI," ucap Rully.
Dia menjelaskan, Perindo bisa mengunguli berbagai kantong suara di antara partai baru karena figur Ketua Umumnya, Hary Tanoesoedibjo serta kekuatan korporasi media yang dimilikinya. Modal itu yang kemudian dikapitalisasi menjadi kekuatan elektoral.
"Jejaring yang dibentuk Perindo cukup kuat dibanding partai baru yang lain. Perindo partai baru yang punya jejaring hampir sama dengan partai lainnya," ungkap Rully.
Survei LSI Denny JA dilakukan pada 18-25 Januari 2019, dengan menggunakan 1.200 responden. Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan menggunakan metode multistage random sampling.
(dam)