Puluhan Ribu Ular Indonesia Serbu Tiongkok

Kamis, 14 Februari 2019 - 04:08 WIB
Puluhan Ribu Ular Indonesia...
Puluhan Ribu Ular Indonesia Serbu Tiongkok
A A A
SURABAYA - Sebanyak 70.000 ekor lebih ular dari Indonesia menyerbu Guangzhou Tiongkok setia tahunnya. Ular jenis Jali atau Ptyas Mucosa itu didistribusikan melalui jalur udara oleh perusahaan eksportir.

Seorang exportir asal Surabaya, Elisabent Else Hadi mengatakan ular merupakan salah satu hidangan favorit bagi masyarakat China. Tahun ini, perusahaan eksportir yang dikeloka oleh keluarganya mendapat kuota 25.300 ekor ular.

"Kali ini kami ekspor 800 ekor, baru dua hari yang lalu kami ekspor 964 ekor", katanya disela-sela packing ular diperusahaannya dikawasan Asemrowo, Surabaya, Rabu (13/2/2019).

Ular yang diekspor, kata Elisabent, didapat dari sejumlah pengepul yang tersebar di daerah-daerah se-Jawa Timur. Perusahaannya hanya mau menerima ular dalam keadaan baik, tidak terdapat luka di tubuh ular. Bahkan jika menemukan ular dalam keadaan bertelur, dia akan mengembalikan ke pengepul untuk dilepas kembali ke hutan.

"Karena ketika ekspor harus melalui izin lengkap dari BKSDA. Pihak karantina juga mendukung cek fisik tiap kali sebelum mereka mengeluarkan sertifikat," ucapnya.

Masyarakat di China menyukai ular dari Indonesia karena ular tergolong besar. Satu ekor ular dari Jawa Timur bisa mencapai 2 Kg per ekor.

Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Musyafak Fauzi menjelaskan hingga saat ini Indonesia telah mengekspor ular yang ke-22 kalinya dengan total 19.364 ekor. "Yang sekarang ini yang sedang kita lakukan pemeriksaan karantinanya sebanyak 800 ekor dalam 65 boks," terangnya.

Musyafak mengungkapkan, sebelum dikirim ke China ular terlebih dulu harus melalui uji laboratorium untuk memastikan bebas dari bakteri E coli, Salmonella, sehingga aman untuk dikonsumsi. Pemeriksaan tersebut juga untuk memastikan media pembawa ular hidup sehat dan tidak berpotensi menyebarkan hama penyakit hewan karantina.

"Sedangkan dari sisi lain termasuk Appendix sudah ada kuota cites dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Ini memang sudah legal," ungkapnya.

Untuk packing ekspor, ular dikemas dalam karung khusus dan dimasukkan dalam peti yang berlubang supaya bisa bernafas. Satu peti dibatasi maksimal 7-8 Kg ular.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0403 seconds (0.1#10.140)